Sukses

Jamu Presiden Korea Selatan, Raja Charles III Undang Bintang K-Pop dari BTS hingga Blackpink ke Buckingham Palace

Raja Charles III menghadirkan bintang K-pop Blackpink dan BTS tatkala menyambut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari pertama kunjungan kenegaraannya.

Liputan6.com, London - Raja Charles III kedatangan tamu negara dari Korea Selatan yakni Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa 21 November 2023 waktu setempat. Dalam kemegahan jamuan makan malam kenegaraan Istana Buckingham, sang raja Inggris menghadirkan referensi tak terduga tentang budaya populer Korea.

Raja Charles III menghadirkan bintang K-pop Blackpink dan BTS tatkala menyambut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari pertama kunjungan kenegaraannya.

Dalam pidato perjamuannya, seperti dikutip dari BBC, Rabu (22/11/2023), Raja Charles III memuji "kemampuan luar biasa dalam memikat imajinasi" budaya Korea Selatan. Meskipun dia mengakui bahwa dia tidak tahu banyak "apa yang disebut Gangnam Style".

Kendati demikian tidak terulang kembali kepiawaian ala karaoke Presiden Yoon saat mengunjungi Presiden AS Joe Biden, saat pemimpin Korea Selatan itu menyanyikan "American Pie".

Sebaliknya Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa di masa mudanya dia dan teman-temannya "semuanya adalah penggemar The Beatles, Queen dan Elton John". Dengan asumsi bahwa ini merujuk pada grup pop, bukan monarki.

Kunjungan kenegaraan merupakan perpaduan "soft power" antara arak-arakan dan politik praktis. Sambutan karpet merah yang dilakukan untuk Korea Selatan merupakan tanda penghormatan terhadap sekutu dan mitra dagang yang semakin penting, di wilayah yang ketegangannya meningkat dengan Tiongkok.

Jamuan makan malam kenegaraan di Buckingham Palace Ballroom dihadiri seluruh pengunjung, dengan para tamu Korea Selatan disambut oleh Raja, Ratu, Pangeran dan Putri Wales serta Perdana Menteri Rishi Sunak.

Pesepakbola paling terkenal di Korea Selatan, Son Heung-min dari Spurs, tidak hadir, namun girl band K-pop Blackpink termasuk di antara para tamu.

Lord Cameron, yang kembali ke politik garis depan sebagai menteri luar negeri, duduk beberapa tempat dari Putri Anne.

Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer dan pemimpin Lib Dem Ed Davey termasuk di antara para tamu, menghadapi pengaturan meja yang rumit dengan enam gelas anggur berbeda dan sederet peralatan makan berwarna perak-emas.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menu dan Penataan Meja Jamuan

Menu yang ditulis dalam bahasa Prancis dan disajikan dalam perjamuan kenegaraan itu antara lain poached eggs (semacam telur rebus), pheasant (sajian daging burung) dan mango ice cream bombe (sajian es krim mangga).

Wine yang disajikan termasuk Château Mouton-Rothschild tahun 1989 dan Camel Valley dari Cornwall.

Ini adalah acara mewah, dengan diplomasi yang dipicu oleh santapan lezat, menggunakan layanan makan malam abad ke-19 dengan lebih dari 4.000 porsi.

Penataan meja sama presisi dan simetrisnya dengan parade militer yang menyambut presiden - setiap tamu mendapat pengaturan tempat berukuran 46 cm.

Setiap tamu memiliki papan nama di tempatnya, yang mungkin kemudian diselundupkan ke dalam beberapa saku sebagai suvenir, bahkan dengan Uskup Agung Canterbury di dalam ruangan.

Namun ada pula yang hanya sekedar gelar saja, seperti perdana menteri dan menteri luar negeri.

Karena Raja adalah penggemar berat daur ulang, setidaknya jika masyarakat terus mengganti papan nama karton tersebut, papan nama tersebut akan tetap sama.

 

3 dari 4 halaman

Sambutan Seremonial

Sebelumnya pada hari itu delegasi Korea Selatan mendapat sambutan seremonial di Horse Guards Parade. Presiden dan istrinya juga mengikuti prosesi kereta di sepanjang Mall.

Lebih dari 1.000 tentara berparade, dengan penghormatan senjata di dedaunan musim gugur di Green Park.

Princess of Wales mengenakan warna merah yang dramatis di halaman depan.

Namun selain acara seremonial, kunjungan kenegaraan tersebut memiliki tujuan diplomatik dan ekonomi yang serius.

Pidato perjamuan Raja berbicara tentang peran strategis Korea Selatan sebagai "benteng demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasan", namun memperingatkan bahwa "nilai-nilai ini ditantang, sayangnya, hal yang jarang terjadi dalam hidup kita".

 

4 dari 4 halaman

Penandatanganan Perjanjian

Sebuah perjanjian "Downing Street Accord" akan ditandatangani pada pertemuan antara presiden Korea Selatan dan Rishi Sunak pada Rabu 22 November, yang dimaksudkan untuk meningkatkan perdagangan dan mendukung "stabilitas global".

Bidang teknologi tinggi dan energi hijau akan menjadi salah satu bidang kerja sama bisnis kedua negara.

Kabarnya ada rencana untuk melakukan pendekatan yang lebih kuat dalam menegakkan sanksi terhadap Korea Utara, dan mencegah "program senjata ilegal", dengan melakukan patroli laut bersama antara angkatan laut Korea Selatan dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

"Kemitraan global jangka panjang sangat penting bagi kemakmuran dan keamanan kita," kata PM Inggris Rishi Sunak​, yang menambahkan bahwa "hubungan erat telah mendorong investasi sebesar £21 miliar antar negara kita".

Perjamuan tersebut, pada hari pertama kunjungan kenegaraan, dihadiri tamu termasuk Pangeran dan Putri Wales serta PM Rishi Sunak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.