Sukses

11 November 2014: 3 Insiden Serangan Bom dan Senjata di Pakistan Bunuh Lima Tentara dan 15 Militan

Setidaknya lima tentara dan 15 militan tewas dalam tiga insiden terpisah yang melibatkan pertempuran senjata dan dua serangan bom di Pakistan bagian barat laut, kata pejabat pada hari Selasa, 11 November 2014.

Liputan6.com, Peshawar - Setidaknya lima tentara dan 15 militan tewas dalam tiga insiden terpisah yang melibatkan pertempuran senjata dan dua serangan bom di Pakistan bagian barat laut, kata pejabat pada hari Selasa, 11 November 2014, melansir Gulf News.

Pertempuran meletus pada malam hari itu di pos pemeriksaan pasukan paramiliter Frontier Corps (FC) di daerah Shireendara di Distrik Orakzai, salah satu dari tujuh daerah suku otonom Pakistan di perbatasan dengan Afghanistan.

"Lebih dari 50 militan menyerang pos pemeriksaan tersebut. Dua tentara gugur dan 15 teroris tewas dalam baku tembak," kata seorang pejabat keamanan senior kepada AFP. Dia juga mengatakan enam tentara juga terluka dalam serangan itu, dan militan melarikan diri setelah pasukan FC melakukan pembalasan.

Pejabat keamanan lainnya mengkonfirmasi insiden dan korban.

Di tempat lain, seorang tentara tewas dan satu lainnya terluka ketika bom di jalan dekat kendaraan mereka di kota Bannu meledak, kata seorang pejabat keamanan.

Secara terpisah, sebuah bom yang diletakkan di tepi jalan di desa Chargoo di distrik suku Bajaur yang rawan konflik di perbatasan dengan Afghanistan menewaskan dua personel keamanan suku dan melukai tiga lainnya, kata pejabat pemerintah setempat Sohail Khan kepada AFP.

Mereka adalah pejabat yang mengawasi pengamanan pelaksanaan vaksin anti-polio door-to-door di wilayah tempat militan Taliban aktif, tambahnya.

Pakistan adalah rumah bagi 85 persen kasus polio di seluruh dunia pada tahun 2014.

Teori konspirasi tentang vaksinasi yang dianggap sebagai upaya untuk mensterilkan Muslim, semakin menambah kesulitan yang dihadapi negara ini dalam memerangi penyakit ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Adanya Konspirasi Vaksinasi Polio

Sejak Desember 2012, setidaknya 30 petugas vaksin polio tewas di Pakistan, bersama dengan hampir 30 polisi dan personel keamanan yang menjaganya.

Pakistan telah melawan kelompok-kelompok Islam di daerah suku otonomnya sejak tahun 2004, setelah pasukan militer memasuki wilayah ini untuk mencari pejuang Al Qaeda yang melarikan diri melintasi perbatasan menyusul invasi yang dipimpin oleh AS di Afghanistan.

Pada bulan Juni, pasukan militer melancarkan serangan besar-besaran terhadap tempat persembunyian militan di daerah suku Waziristan Utara setelah serangan berdarah di Bandara Karachi mengakhiri perundingan perdamaian yang vakum antara pemerintah dan Taliban.

Waziristan Utara adalah basis utama bagi Tehreek-e-Taliban Pakistan.

AS telah lama menyerukan tindakan terhadap kelompok militan di Waziristan Utara, yang telah menggunakan wilayah tersebut sebagai pangkalan untuk serangan terhadap pasukan Nato di Afghanistan.

3 dari 4 halaman

Pakistan Bakal Penjarakan Orang Tua yang Tolak Vaksin Polio

Pada awal bulan Oktober 2023, polio masih menjadi masalah di Negara Pakistan sehingga isu yang satu ini kembali dibahas.

Pihak berwenang di salah satu provinsi di Pakistan beralih ke taktik baru yang kontroversial dalam inisiatif pemberantasan polio yang telah berlangsung selama puluhan tahun: penjara.

Bulan lalu, pemerintah Provinsi Sindh memperkenalkan undang-undang yang akan memenjarakan orang tua hingga satu bulan jika mereka tidak memberikan imunisasi polio atau delapan penyakit umum lainnya kepada anak-anak mereka.

Di lain sisi, para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara lain khawatir bahwa strategi yang tidak biasa ini akan semakin melemahkan kepercayaan terhadap vaksin polio, terutama di negara yang banyak orang percaya adanya konspirasi palsu mengenai vaksin tersebut.

Permasalahan yang dihadapi oleh para ahli yang mencoba meyakinkan masyarakat mengenai keamanan vaksin juga semakin bertambah, yaitu vaksin oral sekarang menyebabkan sebagian besar kasus polio di seluruh dunia.

Direktur urusan polio WHO di Mediterania Timur Hamid Jafari memperingatkan bahwa undang-undang baru ini bisa menjadi bumerang.

"Pemaksaan itu kontraproduktif," kata Hamid Jafari, seperti dilansir AP, Rabu (4/10/2023).

Dia mengatakan bahwa petugas kesehatan biasanya berhasil meningkatkan tingkat imunisasi di daerah yang ragu-ragu terhadap vaksin dengan mencari tahu alasan penolakan masyarakat dan mengatasi kekhawatiran tersebut, seperti mendatangkan pemimpin politik atau agama yang terpercaya untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

4 dari 4 halaman

Insiden Vaksinasi Polio 'Berdarah' di Pakistan

Kembali mundur ke tahun 2016, vaksin polio pernah menimbulkan insiden yang mengerikan di negara ini.

Insiden berdarah terjadi saat vaksinasi polio di Karachi, Pakistan. Tujuh orang menjadi korban dalam serangan tersebut.

"Tujuh polisi Pakistan tewas, tiga di antaranya tengah menjaga pekerja pemberi vaksin polio di Karachi," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/4/2016).

Delapan orang bersenjata menembaki tiga penjaga dari sepeda motor. Lalu mereka mengarahkan senjatanya ke sebuah van yang berisi empat petugas lainnya. Demikian diungkapkan pejabat terkait kepada Pakistan Tribune.

Petugas pemberi vaksin polio kemudian menghentikan proses tersebut, meski menteri dalam negeri memerintahkan untuk tetap melanjutkannya.

Militan garis keras dilaporkan menentang vaksinasi itu. Menurut mereka, aktivitas itu merupakan konspirasi Barat untuk mensterilkan anak-anak Pakistan.

Serangan serupa sebelumnya terjadi pada Januari lalu. Sebanyak 15 orang meregang nyawa dalam ledakan bom yang terjadi di pusat vaksinasi di Kota Quetta.

Menurut surat kabar Dawn Pakistan, polisi bahkan melakukan 'sayembara berhadiah' untuk menemukan pelaku serangan mematikan terkait vaksinasi polio di Karachi. Mereka menawarkan hadiah 5 juta rupee untuk informasi tersebut.

Selain itu, 2 juta rupee (atau sekitar Rp 939 juta) juga disediakan sebagai uang kompensasi kepada keluarga korban tewas.

"Vaksin Polio akan diberikan kepada semua anak-anak. Keamanan untuk tim vaksinasi Polio akan ditingkatkan," kata Inspektur Polisi Sindh, Jenderal AD Khawaja.

Pakistan adalah salah satu dari dua negara, bersama Afghanistan, di mana polio menjadi endemik. Militan di sana berulang kali menargetkan tim vaksinasi virus tersebut, menewaskan hampir 80 orang sejak Desember 2012.

Lebih dari 300 kasus polio tercatat pada tahun 2014 di Pakistan, jumlah tertinggi sejak 1999.

Sebagian besar infeksi baru berada di barat laut Pakistan, di mana militan kerap menargetkan tim kesehatan. Pejabat kesehatan menyalahkan kenaikan kasus tersebut akibat serangan mematikan pada pekerja polisi tahun itu.

Sementara jumlah kasus polio menurun hingga 52 pada tahun 2015, terutama karena tim vaksinasi bisa menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya terlarang karena militansi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.