Sukses

Putus Cinta, Wanita di China Bikin Pemakaman untuk Diri Sendiri Sebagai Simbol Memulai Hidup Baru

Pemakaman itu menjadi caranya untuk menyembuhkan sakit hati yang ia rasakan setelah putus dengan kekasihnya.

Liputan6.com, Beijing - Seorang wanita di China mengadakan pemakaman untuk dirinya sendiri setelah putus dengan pacarnya.

Wanita bermarga Wang yang tinggal di Sichuan, China, itu bahkan mengundang teman-temannya dalam acara pemakaman yang ia gelar pada Sabtu (28/10).

Dilansir SCMP, Rabu (8/11/2023), hubungan antara Wang dengan pacarnya selama tiga tahun itu berakhir enam bulan lalu. Pasca putus cinta, ketika menghadiri pernikahan teman-temannya, ia kerap ditanya kapan gilirannya menikah.

Menjawab hal tersebut, Wang akhirnya mengundang teman-temannya dalam sebuah pesta unik yang bertemakan pemakaman. Hal ini juga menjadi simbol bagi Wang untuk memulai hidup baru tanpa kekasihnya.

Wang pun mengundang belasan temannya dalam acara yang diadakan di sebuah toko bunga di Chengdu. Tempat tersebut disediakan secara gratis oleh pemilik toko.

Dalam video yang beredar di media sosial, Wang terlihat berbaring di atas ranjang dengan dikelilingi lilin, sementara teman-temannya membungkuk dan memberinya bunga putih satu per satu, seperti yang dilakukan orang dalam pemakaman pada umumnya.

Tak lama kemudian, Wang bangun dan kembali mengobrol dengan teman-temannya.

Wang mengaku bahwa "pemakaman" itu menjadi caranya untuk menyembuhkan sakit hati yang ia rasakan setelah putus dengan kekasihnya lantaran orang tuanya tidak mengizinkan mereka menikah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Obati Luka Masa Lalu

Selain mengobati lukanya pasca putus cinta, cara tersebut juga menjadi cara Wang untuk mengobati luka masa lalunya. 

Ia mengaku memiliki masa kecil yang tidak bahagia lantaran tumbuh besar tanpa didampingi kedua orang tuanya.

Di China, mereka disebut dengan "left-behind children". Istilah itu menggambarkan anak-anak yang ditinggalkan di pedesaan oleh orang tuanya yang pergi ke perkotaan untuk bekerja.

Menurut laporan Unicef pada tahun 2020, terdapat lebih dari 41 juta anak yang masuk dalam kategori "left-behind children" di China.

Ditemukan juga bahwa anak-anak tersebut mempunyai tingkat penyakit mental yang lebih tinggi, menurut sebuah laporan di China Youth Daily.

Wang mengatakan dia tidak menyesal setelah upacara tersebut dan akan melanjutkan hidupnya.

3 dari 3 halaman

Tuai Berbagai Reaksi di Media Sosial

Peristiwa aneh tersebut membingungkan banyak orang di media sosial lokal, namun beberapa orang justru memuji kreativitasnya.

"Orang-orang yang mengadakan pemakamannya sendiri terdengar tidak menyenangkan bagi saya. Sejujurnya, itu membuatku sedikit takut," kata seseorang di Douyin, TikTok versi China. 

"Pemakamannya bukan untuk dia, tapi untuk hubungan romantisnya selama tiga tahun dan masa mudanya," sahut lainnya.

"Menurutku dia sangat berani, menggunakan cara yang tidak biasa untuk mengucapkan selamat tinggal pada masa lalunya dan menjalani kehidupan barunya," tulis yang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.