Sukses

Beredar Video TikTok Kutu Busuk di Kereta London, Wabah dari Paris Melanda Inggris?

Sebuah rekaman TikTok menampilkan keberadaan kutu busuk pada kaki seorang penumpang di London Underground. Kejadian ini memunculkan kekhawatiran akan penyebaran 'kutu busuk super' dari Paris ke Inggris.

Liputan6.com, London - Sebuah rekaman video TikTok menampilkan keberadaan kutu busuk pada kaki seorang penumpang di London Underground --jaringan transportasi massal kereta listrik di bawah tanah yang melayani daerah kota London dan London Raya.

Kejadian ini memunculkan kekhawatiran akan penyebaran 'kutu busuk super' dari Paris ke Inggris, dengan hotel dan operator transportasi dalam kesiagaan tinggi.

Melansir dari Daily Mail, Rabu (11/10/2023), para ahli pun mengingatkan bahwa makhluk penghisap darah ini, yang gigitannya menyebabkan gatal dan menyakitkan, telah menjadi kebal terhadap insektisida.

Dalam video delapan detik yang dibagikan di dunia maya itu, kutu busuk berwarna cokelat terlihat di lipatan jeans hitam penumpang. 

Pengguna TikTok dengan nama pengguna @Lassogold, yang membagikan klip tersebut, menyebutkan bahwa ia sedang 'melakukan urusan pribadi' di jalur Victoria Tube.

Ia juga menyerukan kepada Transport for London (TfL) untuk menangani temuannya itu, kutu busuk, dalam video tersebut. 

Unggahan video miliknya itu telah ditonton sebanyak 1,8 juta kali per 10 Oktober 2023 dengan disukai oleh 58,9 ribu akun.

TfL menyatakan bahwa mereka belum mengetahui adanya wabah ini di London. Namun, mereka menegaskan akan memantau jaringannya dan melanjutkan tindakan pembersihan yang ketat.

Mereka juga berkomitmen untuk menyediakan lingkungan bersih dan aman di kereta bawah tanah bagi pelanggan dan staf mereka.

Eurostar mengumumkan bahwa kereta mereka antara London dan Paris akan dilakukan desinfeksi jika ada keraguan sekecil apapun terkait wabah ini. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hotel-hotel Mulai Was-was

Sementara itu, hotel-hotel besar di Inggris telah mulai memeriksa tamu saat check-in apakah mereka datang dari Prancis. 

Kamar mereka yang datang dari Prancis akan dibersihkan secara mendalam oleh ahli pengendalian hama setelah mereka pergi.

Wabah kutu busuk ini telah menciptakan gelombang kejijikan di Paris, dengan warga dan wisatawan membagikan gambar serangga merayap di sprei hotel dan kursi kereta api di media sosial.

Para ahli mengatakan bahwa wabah di Paris kemungkinan disebabkan oleh penduduk yang kembali ke ibu kota setelah menghabiskan musim panas di tempat lain. Namun, mereka juga menyoroti bahwa kutu busuk semakin sulit untuk dibasmi.

Meskipun nama lainnya adalah kutu kasur, yang diambil dari kebiasaannya membuat sarang di kasur, kutu busuk juga dapat ditemukan di sofa, karpet, dan perabotan lainnya. 

Mereka bersembunyi di celah-celah sekecil kartu kredit dan aktif mencari makan pada malam hari.

Kutu busuk, yang mencapai ukuran sekitar 7mm, umumnya menyebar saat mereka masuk ke dalam pakaian atau tas yang kemudian dibawa ke tempat lain. 

Meskipun mereka tidak membawa penyakit yang serius pada manusia dan gigitannya tidak terasa sakit, tetapi meninggalkan tanda merah gatal pada kulit yang terkena saat tidur.

 

3 dari 4 halaman

Kutu Busuk Memang Sudah Ada di Inggris

Meskipun Paris sedang berjuang melawan invasi kutu busuk, serangga ini sejatinya sudah ada di Inggris secara alami. 

Data dari perusahaan pengendalian hama Rentokil pada September juga menunjukkan bahwa dari tahun 2022 hingga 2023, Inggris mengalami peningkatan 65 persen dalam wabah kutu busuk.

Peningkatan ini sebagian disebabkan oleh lebih banyak orang yang melakukan perjalanan dan menginap di hotel setelah pandemi.

Pada saat yang sama, para ahli juga mengusulkan bahwa peningkatan ini bisa disebabkan oleh lebih banyak orang yang membeli perabotan bekas dari situs jual beli seperti eBay dan Facebook marketplace. 

Menurut British Pest Control Association, saat ini ada sekitar 12.000 laporan terkait kutu busuk setiap tahunnya.

Eurostar mengatakan kepada MailOnline bahwa mereka berencana untuk meningkatkan perlakuan pencegahan di seluruh jaringan mereka, sementara kasus kutu busuk di kereta mereka dikatakan sangat jarang.

Millennium Hotels and Resorts, yang mengoperasikan 18 hotel di Inggris, sedang menanyakan kepada tamu baru apakah mereka datang dari Prancis, menurut staf salah satu hotelnya di London.

Sementara itu, staf di Renaissance Hotel bintang lima di Stasiun St Pancras, terminus Eurostar London, mengatakan bahwa tidak ada kutu busuk yang terdeteksi di sana, tetapi staf telah menerima pelatihan selama dua minggu terakhir tentang cara mengenali hama tersebut.

Air France juga mengatakan bahwa jika dilaporkan adanya dugaan kutu busuk di salah satu penerbangan mereka, pesawat akan dihentikan dan tim spesialis akan segera dikirim untuk mengkonfirmasi atau mengecualikan keberadaan serangga ini.

 

4 dari 4 halaman

Harus Segera Ditangani

Para ahli memperingatkan bahwa jika tidak segera ditangani, masalah berkembangnya kutu busuk di Inggris akan membawa kembali wabah seperti di era Victoria. 

Professor James Logan, seorang ahli serangga di London School of Hygiene and Tropical Medicine dan chief executive of research firm Arctech Innovation, mengatakan kepada Mail on Sunday: "Insektisida yang telah kami gunakan selama puluhan tahun untuk melawan kutu busuk ini tidak selalu dapat diandalkan lagi. Kutu busuk di banyak tempat telah berevolusi untuk mengatasi zat kimia beracun ini."

"Kuncinya adalah menangkap mereka sebelum mereka mulai meletakkan telur. Kita harus menerapkan lebih banyak perangkap dan sistem peringatan untuk mengatasi masalah ini. Tetapi kita juga perlu mengembangkan insektisida baru untuk menghindari wabah ini menjadi umum lagi," tambah James Logan.

Di Prancis, kekhawatiran atas krisis ini telah memaksa pejabat Prancis untuk mengadakan pembicaraan krisis tentang peningkatan kutu busuk dengan menteri dalam pemerintahan Emmanuel Macro. Mereka berjanji untuk segera memberikan jawaban bagi publik. 

Wakil walikota Paris, Emmanuel Gregoire, telah mengklaim bahwa tidak ada yang aman dari musibah kutu busuk ini.

Kekhawatiran ini semakin bertambah berat, terutama dengan Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby dan Paris bersiap menyambut ribuan atlet dan penggemar dari seluruh dunia untuk Olimpiade 2024.

Badan kesehatan nasional Prancis merekomendasikan agar orang memeriksa tempat tidur hotel mereka saat bepergian dan berhati-hati dalam membawa perabotan bekas atau kasur bekas ke rumah mereka. 

Setelah kutu busuk terlihat di rumah, kamar yang terkena harus segera dibersihkan, demikian kata mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini