Sukses

Ketua DPR Kanada Minta Maaf Karena Puji Mantan Prajurit Adolf Hitler

Pujian tersebut dilontarkan Ketua DPR Kanada Anthony Rota terhadap Yaroslav Hunka (98) veteran Ukraina dan Kanada yang memperjuangkan kemerdekaan Ukraina melawan agresor Rusia pada saat itu dan terus menunjukkan dukungannya hingga hari ini.

Liputan6.com, Ottawa - Ketua Majelis Rendah (DPR) Kanada Anthony Rota minta maaf setelah memuji seorang veteran Ukraina yang ternyata berjuang untuk unit militer Nazi selama Perang Dunia II.

Dalam pidatonya pada Jumat (22/9/2023), saat kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky ke Parlemen Kanada, Rota memuji Yaroslav Hunka (98) sebagai veteran Ukraina dan Kanada yang memperjuangkan kemerdekaan Ukraina melawan agresor Rusia pada saat itu dan terus menunjukkan dukungannya hingga hari ini.

"Dia pahlawan Ukraina, pahlawan Kanada, dan kita berterima kasih atas seluruh pelayanannya," ungkap Rota, dikutip dari CTV News, Selasa (26/9).

Pujian Rota terhadap Hunka kemudian disambut dengan kepalan dan standing ovation (tepuk tangan sambil berdiri).

Beberapa organisasi hak asasi manusia dan Yahudi mengecam pengakuan tersebut dengan mengatakan bahwa Hunka bertugas di unit militer Nazi yang dikenal sebagai Divisi Grenadier Waffen SS ke-14.

"Saya kemudian mengetahui lebih banyak informasi yang menyebabkan saya menyesali keputusan saya untuk mengakui individu ini," kata Rota seperti dilansir CNN.

"Saya ingin minta maaf kepada majelis. Saya sangat menyesal telah menyinggung banyak orang dengan sikap dan ucapan saya."

Dalam pernyataan sebelumnya, Rota juga mengatakan bahwa dia menyampaikan permintaan maaf terdalam kepada komunitas Yahudi di Kanada dan di seluruh dunia.

Menurut CTV News, Hunka diundang oleh Rota. Tidak jelas bagaimana keduanya bisa mengenal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setia kepada Adolf Hitler

Divisi Grenadier Waffen ke-14 yang merupakan bagian dari organisasi SS Nazi dinyatakan sebagai organisasi kriminal oleh Pengadilan Militer Internasional di Nuremberg pada tahun 1946, yang sebelumnya menetapkan kelompok Nazi telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Pengakuan parlemen terhadap Hunka sangat keterlaluan," kata Michael Mostyn, CEO organisasi hak asasi manusia Yahudi B’nai Brith Canada.

Mostyn menambahkan, "Hunka, yang berimigrasi ke Kanada setelah bertugas di Waffen SS ke-14 – unit Nazi yang anggotanya bersumpah setia kepada Adolf Hitler selama Perang Dunia II – menerima tepuk tangan meriah dari anggota parlemen dan senator yang hadir."

"Kita tidak bisa membiarkan sejarah dikaburkan … Tentara Kanada berjuang dan mati untuk membebaskan dunia dari kejahatan brutal Nazi."

B’nai Brith Canada dalam pernyataannya mengecam para sukarelawan Ukraina yang bertugas di unit militer sebagai "ideolog ultra-nasionalis" yang "memimpikan negara Ukraina yang secara etnis homogen dan mendukung gagasan pembersihan etnis".

Organisasi hak asasi manusia menyatakan bahwa mereka mengharapkan permintaan maaf resmi dari majelis.

Rota menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas pengakuan terhadap Hunka, yang katanya berasal dari daerah pemilihannya. Dia juga mengungkapkan bahwa inisiatif ini sepenuhnya datang dari dirinya.

"Tidak seorang pun – bahkan tidak satu pun di antara Anda, sesama anggota parlemen, atau dari delegasi Ukraina – yang mengetahui rahasia niat atau pernyataan saya sebelum penyampaiannya," tegas Rota.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini