Sukses

Gelombang Panas Membakar Yunani

Lebih dari 20.000 orang terlibat dalam evakuasi berturut-turut di Pulau Rhodes, di mana sebagian besar merupakan wisatawan selama akhir pekan.

Liputan6.com, Athena - Gelombang panas ketiga berturut-turut di Yunani mendorong suhu kembali di atas 40 derajat Celcius di seluruh bagian negara itu pada Selasa (25/7/2023). Sementara itu, lebih banyak evakuasi dilakukan pada malam hari dari kebakaran hutan yang telah berkobar selama berhari-hari.

Perintah evakuasi terbaru dikeluarkan di Pulau Corfu dan Evia, sementara kobaran api di Pulau Rhodes terus menyebar ke pedalaman, membakar kawasan hutan pegunungan, yang termasuk bagian dari cagar alam.

Warga lokal yang putus asa, dilaporkan banyak mengenakan handuk basah di leher untuk mencegah panas terik dan menggunakan sekop untuk memadamkan api yang mendekati rumah mereka, sementara pesawat pemadam kebakaran dan helikopter berupaya menjinakkan api dengan .

Pihak berwenang mengatakan bahwa lebih dari 20.000 orang terlibat dalam evakuasi berturut-turut di Pulau Rhodes, di mana sebagian besar merupakan wisatawan selama akhir pekan. Demikian seperti dilansir AP.

Uni Eropa telah mengirimkan 500 petugas pemadam kebakaran, 100 kendaraan, dan tujuh pesawat dari 10 negara anggota. Bantuan juga datang dari Turki, Israel, Mesir, dan sejumlah negara lain.

"Untuk hari ke-12, di bawah kondisi panas ekstrem dan angin kencang, kami berjuang tanpa henti di puluhan front kebakaran hutan… Dinas Pemadam Kebakaran Yunani telah memerangi lebih dari 500 kebakaran – lebih dari 50 kebakaran sehari," kata Menteri Krisis Iklim dan Perlindungan Sipil Yunani Vassilis Kikilias.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Panas Ekstrem

Di Athena, pihak berwenang melanjutkan penutupan lebih awal Acropolis, sebagai bagian dari tindakan yang lebih luas untuk mengatasi panas tinggi.

Pejabat Uni Eropa menyalahkan perubahan iklim atas meningkatnya frekuensi dan intensitas kebakaran hutan di seluruh benua Eropa. Tahun 2022 adalah tahun terburuk kedua untuk kerusakan akibat kebakaran hutan setelah 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini