Sukses

Militer Meksiko Akan Ambil Alih Kontrol Bandara untuk Tangani Korupsi dan Salah Urus

Narkoba dan migrasi ilegal dilaporkan telah lama menjadi daftar "pekerjaan rumah" di Bandara Internasional Mexico City. Demikian pula dengan infrastruktur yang rusak, pencurian bagasi, jadwal penerbangan yang amburadul, bisnis tanpa kontrak, hingga korupsi.

Liputan6.com, Mexico City - Angkatan bersenjata Meksiko mengambil kendali atas bandara utama di ibu kota dan pemerintah berencana untuk memberikan militer kontrol atas sejumlah bandara lainnya. Kebijakan itu disebut merupakan bagian dari penanganan korupsi dan salah urus.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan bahwa Bandara Internasional Mexico City atau Benito Juarez akan dijalankan oleh angkatan laut. Dan kelak ketika peraturan presiden terbit maka angkatan laut akan memiliki kendali atas seluruhnya, mulai dari bea cukai dan imigrasi hingga penanganan bagasi dan pembersihan kamar mandi.

Narkoba dan migrasi ilegal dilaporkan telah lama menjadi daftar "pekerjaan rumah" di Bandara Internasional Mexico City. Demikian pula dengan infrastruktur yang rusak, pencurian bagasi, jadwal penerbangan yang amburadul, bisnis tanpa kontrak, hingga korupsi.

"Bandara, yang digunakan oleh sekitar 4 juta pelancong setiap bulan, akan menjadi sebuah perusahaan dalam entitas militer angkatan laut," ujar Laksamana Muda Carlos Velazquez Tiscareno, direktur bandara berusia 73 tahun, dalam sebuah wawancara baru-baru ini seperti dilansir AP, Senin (10/7).

Namun, kata Tiscareno, "Ini tidak akan terlihat seperti departemen militer."

Berbeda dengan bandara di ibu kota lainnya, Felipe Angeles, di mana pasukan Garda Nasional memeriksa tiket penumpang di gerbang, di Benito Juarez satu-satunya militer berseragam adalah 1.500 marinir yang dikerahkan sejak Februari 2022 untuk keamanan. Personil bandara lainnya adalah warga sipil, namun kata Velazquez Tiscareno, kini aturannya akan lebih jelas, tertib, dan disiplin.

"Angkatan laut akan membentuk perusahaan bernama Casiopea untuk menjalankan bandara dan enam lainnya yang memiliki 'kekurangan' dan berada 'di tangan kejahatan terorganisir'," tutur Velazquez Tiscareno.

Di antara yang dimaksudnya adalah Matamoros, di seberang perbatasan dari Texas, dan Playa del Carmen di Teluk Meksiko.

Presiden Lopez Obrador telah menyebutkan bahwa dia berencana untuk memberikan kontrol atas selusin bandara ke tangan tentara atau angkatan laut pada akhir pemerintahannya tahun 2024. Dan pada akhir tahun ini, militer juga dijadwalkan mulai mengoperasikan maskapai penerbangan komersialnya sendiri.

"Pengambilalihan (bandara) Mexico City bertentangan dengan rekomendasi penerbangan internasional yang dengan jelas membedakan antara militer dan sipil," kata pakar hukum penerbangan di Universitas Otonomi Nasional Meksiko Rogelio Rodriguez Garduno.

Meski demikian, konsekuensi hukum dari tindakan Lopez Obrador masih belum jelas.

Awal tahun ini, Mahkamah Agung Meksiko memutuskan bahwa pengalihan kendali Garda Nasional dari sipil ke militer tidak konstitusional. Lopez Obrador meninggalkan penjagaan di bawah departemen sipil tetapi dengan kepala operasional militer.

Presiden Lopez Obrador telah memberi peran angkatan bersenjata dalam tugas-tugas non-tradisional sejak dia terpilih pada tahun 2018. Hal tersebut memicu kekhawatiran tentang pemisahan militer dari kehidupan sipil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menanti Sepak Terjang Militer Meksiko

Di Meksiko, korupsi sampai pada titik di mana pengiriman narkoba dapat lolos tanpa tersentuh. Hal tersebut terungkap melalui kesaksian mantan Menteri Keamanan Publik Genaro Luna selama persidangan di AS. Dia dinyatakan bersalah karena perdagangan narkoba pada Februari.

Mexico City memiliki bandara paling penting di negara itu dan angkatan laut adalah cabang pasukan keamanan Meksiko yang paling dipercaya oleh otoritas AS, namun AS belum mengomentari peningkatan kekuatan militer Meksiko.

"Ada berbagai bandara di negara ini yang mengalami masalah besar selama bertahun-tahun dan harus diperbaiki,” kata Velazquez Tiscareno, yang juga seorang pensiunan pilot.

Pada tahun lalu, kata Velazquez Tiscareno, pengawasan keamanan angkatan laut telah menutup beberapa bisnis ilegal di dalam bandara, meningkatkan pemeriksaan dan mengurangi barang curian. Hal tersebut dibenarkan oleh pekerja bandara, namun di lain sisi, keluhan tentang penundaan penerbangan terus berlanjut.

"Angkatan laut telah menempatkan segalanya di bawah kendali yang lebih besar, tetapi sekarang kita perlu melihat bagaimana mereka akan bekerja," kata Jose Beltran petugas kebersihan di bandara.

Rodriguez Garduno menilai bahwa penerbangan Meksiko membutuhkan lebih banyak uang, lebih banyak pelatihan, dan inspeksi, antara lain, untuk meningkatkan daya saingnya di panggung global.

Dia mengaku tidak yakin militer dapat membantu menyelesaikan semua masalah itu.

Presiden Lopez Obrador tidak hanya melimpahkan militer kendali atas tugas imigrasi dan kontrol pelabuhan serta bea cukai, namun juga membangun proyek infrastruktur besar seperti seperti kereta wisata melalui Semenanjung Yucatan dan bandara baru di area yang sama. Mereka bahkan menjalankan pembibitan tanaman dan perjalanan wisata ke bekas koloni penjara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini