Sukses

Aksi Pemukim Israel Rusak Masjid dan Bakar Al Quran Tuai Kecaman

Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) "mengutuk keras" penyobekan kitab suci Al Quran oleh pemukim Israel ketika mereka merusak masjid di Kota Urif di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Liputan6.com, Tepi Barat - Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) "mengutuk keras" penyobekan kitab suci Al Quran oleh pemukim Israel ketika mereka merusak masjid di Kota Urif di wilayah pendudukan Tepi Barat.

"Aksi biadab dan tercela ini" merupakan serangan terang-terangan terhadap nilai-nilai suci agam Islam sekaligus melukai perasaan Muslim di seluruh dunia, kata IUMS yang berbasis di Doha tersebut.

Kementerian Luar Negeri Turki juga mengecam insiden itu dan mengaku prihatin dengan ketegangan baru di wilayah tersebut dalam beberapa hari belakangan, Anadolu mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara (24/6/2023).

"Kami mengecam serangan yang dilakukan sekelompok pemukim Yahudi terhadap kitab suci kami, Al Quran, dengan masuk ke sebuah masjid di Kota Urif yang berada di wilayah Palestina di bawah pendudukan Israel," lanjutnya.

Ketegangan di Tepi Barat memuncak dalam beberapa bulan terakhir di tengah penyerbuan gencar Israel di kota-kota Palestina.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, hampir 180 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini. Sementara, sedikitnya 25 warga Israel juga tewas di berbagai serangan selama periode yang sama.

Diperkirakan ada sekitar 700.000 pemukim yang tinggal di 164 kawasan permukiman dan 116 titik luar di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Berdasarkan hukum internasional, seluruh pemukiman Yahudi di wilayah-wilayah pendudukan dianggap ilegal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komite Nasional untuk Rakyat Palestina Tolak Rencana Israel Bagi-Bagi Al Aqsa

Pada kabar lain, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) bereaksi terhadap rencana politikus Israel untuk membagi-bagi tanah Al Aqsa. Rencana kontroversial itu berasal dari Partai Likud yang sedang berkuasa di Israel.

Pemerintah Palestina mengecam keras rencana tersebut dan mengingatkan bahwa proposal itu akan memicu kemarahan rakyat Palestina, Arab, dan Muslim.

Dalam rilis resminya, Jumat (23/6/2023), KNRP menyorot bahwa proposal itu akan berdampak pada jumlah area yang diberikan untuk kelompok Muslim di Al Aqsa, yakni 30 persen saja. Sementara, kelompok Yahudi mendapat 70 persen.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.