Sukses

Misteri Kecelakaan Kapal yang Mengangkut 8 Mata-mata Israel dan 13 Agen Rahasia Italia di Danau Maggiore

Disebut terdapat empat korban tewas dalam peristiwa kapal tenggelam di Danau Maggiore. Satu di antaranya pensiunan Mossad dan dua lainnya adalah agen rahasia Italia.

Liputan6.com, Roma - Tragedi kapal tenggelam di Danau Maggiore pada 28 Mei 2023 disebut bak kisah novel mata-mata. Terdapat empat korban tewas yang terungkap dalam peristiwa itu.

Salah satunya adalah mantan mata-mata badan intelijen Israel Mossad Simoni Erez (50). Dua lainnya adalah petugas intelijen Italia; Tiziana Barnobi (53) dan Claudio Alonzi (62). Sementara satunya lagi adalah perempuan Rusia yang memiliki izin tinggal di Italia dan merupakan istri dari kapten kapal, Anna Bozhkova (50).

Penyebab semua kematian adalah tenggelam, meskipun kantor berita Italia melaporkan bahwa tidak ada pemeriksaan post-mortem yang dilakukan.

Danau Maggiore dan garis pantainya terbagi antara wilayah Italia, Lombardy dan Piedmont, serta Ticino di Swiss.

Sejumlah perusahaan yang menghasilkan teknologi yang mampu digunakan baik militer maupun sipil berlokasi di Lombardy, sementara Swiss dianggap sebagai negara transit bagi banyak petugas intelijen.

Bagi sebagian orang, mungkin perjalanan dengan kapal menyusuri danau adalah rekreasi. Namun, sejumlah media Italia menyebut bahwa ada pertemuan kerja rahasia yang berlangsung di antara petugas intelijen Italia dan Israel di atas kapal nahas itu.

Jaksa penuntut umum Carlo Nocerino ditugaskan untuk mencari tahu apa yang sebetulnya terjadi. Menurut Carlo, 13 orang yang berada di kapal adalah mata-mata Italia dan delapan adalah mata-mata Israel. Hanya sang kapten, Claudio Carminati, dan istri Rusianya yang tidak bekerja di bidang intelijen.

Laporan terakhir menyebutkan bahwa kapal karam setelah dilanda badai dahsyat dengan embusan lebih dari 70km per jam.

"Dalam hitungan 30 detik, kiamat menimpa kami," tulis surat kabar Italia il Corriere della Sera mengutip pengakuan Carminati seperti dilansir BBC, Sabtu (3/6/2023). "Kapal langsung terbalik dan kami jatuh."

Carminati mengaku kepada penyelidik bahwa tidak ada laporan cuaca buruk sebelumnya. Dia sekarang sedang diselidiki atas kemungkinan kejahatan yang menyebabkan kecelakaan kapal dan pembunuhan yang tidak disengaja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Selamat Menghilang

Salah satu aspek misteri dari kapal tenggelam itu, menurut media Italia, adalah keberadaan para penyintas alias korban selamat.

Pers Italia melaporkan bahwa para penyintas dengan cepat mengambil barang-barang mereka dari kamar hotel tempat mereka menginap dan dari rumah sakit tempat mereka menerima perawatan lalu menghilang. Tidak ada satu pun dokumen tentang mereka yang tersisa.

Warga Israel meninggalkan mobil sewaan mereka dan pada Senin setelahnya mereka dipulangkan dengan pesawat Israel yang menjemput mereka di Milan. Identitas mereka belum diungkapkan, tetapi Jaksa Nocerino mengatakan kepada BBC bahwa wajar jika yang dirilis hanya nama korban tewas bukan korban selamat.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pria Israel yang meninggal adalah pensiunan anggota Mossad.

"Mossad kehilangan seorang teman baik, seorang anggota setia dan profesional yang mengabdikan hidupnya untuk keamanan Negara Israel selama beberapa dekade," kata kantor Netanyahu. "Mengingat layanannya dengan agensi, tidak mungkin untuk menguraikan identitasnya."

Nocerino mengungkapkan bahwa kapal yang terlibat insiden itu belum dibawa ke darat. Artinya, penyelidikan belum dapat dimulai dengan benar.

"Saat ini, (kapal) terjerat di dasar danau dan mungkin butuh dua atau tiga hari untuk mengangkatnya."

Nocerino menambahkan bahwa kapal hanya memiliki kapasitas untuk 15 penumpang, tapi pada saat kejadian, muatannya lebih delapan orang.

Diduga bahwa kepadatan yang berlebihan mempersulit kapten untuk melakukan manuver kapal dalam kondisi cuaca buruk. Namun, unsur kelebihan muatan tengah diselidiki lebih lanjut.

Penyelidikan juga akan mencakup pemeriksaan kepatuhan terhadap langkah-langkah keamanan, pemeliharaan, sertifikasi, dan asuransi kapal.

Tentu saja, dengan begitu banyak cerita yang masih belum pasti, spekulasi kemungkinan akan terus berlanjut.

Carabinieri, polisi militer Italia, turut membantu penyelidikan. Mereka mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan memeriksa soal kapal dan kondisi cuaca, bukan apa yang dilakukan para penumpang kapal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini