Sukses

2 Anak Harimau Sumatera Lahir di Kebun Binatang Memphis AS

Kebun Binatang Memphis menyambut dua anak harimau Sumatra -subspesies yang terancam punah- awal bulan ini. Pertama kalinya lahir di kebun binatang AS itu setelah lebih dari dua dekade.

Liputan6.com, Memphis - Harimau Sumatera merupakan salah satu spesies hewan asal Indonesia yang sudah terancam punah. Jumlah spesis harimau di planet ini telah menurun dari sembilan menjadi enam.

Harimau Sumatera ini juga "salah satu spesies langka" yang dikelola secara global di kebun binatang dan fasilitas terkait.

Namun ada kabar baik di bulan ini, dilaporkan oleh media UPI yang dikutip Sabtu (27/5/2023), dua anak harimau Sumatera dilahirkan di kebun binatang Memphis yang terletak di Midtown, Tennessee, Amerika Serikat.

Seekor harimau Sumatera bernama Dari, yang berusia 7 tahun, melahirkan anak-anaknya pada 5 Mei tahun ini. Induk jantannya merupakan seekor harimau berusia 4 tahun bernama Gusti.

"Setelah berlatih selama beberapa minggu untuk menyempurnakan teknik ini, kami sangat gembira untuk secara pasti memastikan janin yang layak di sisi kiri," kata Felicia Knightly, Dokter Hewan Senior Kebun Binatang Memphis. "Tak lama setelah itu, kami memastikan adanya janin kedua di sisi kanan."

Harimau Sumatera terakhir lahir di kebun binatang itu pada tahun 1998, dan induk betina dari anak-anaknya adalah nenek Dari.

"Sebagai harimau asal pulau yang terakhir, melestarikan harimau Sumatera sangatlah penting," kata Dan Dembiec, kurator West Zone. "Harimau Sumatera dikelola secara kolaboratif dalam program pengembangbiakkan oleh kebun binatang terakreditasi secara global. Jadi, kelahiran anak harimau di Kebun Binatang Memphis ini merupakan tonggak sejarah dengan dampak dunia."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proses Kembang Biak

Menurut Knightly, mengawinkan harimau di penangkaran selalu merupakan proses dua langkah.

Pertama, para harimau harus dibuat nyaman di lingkungan mereka sebelum diperkenalkan kepada satu sama lain, dengan harapan cinta akan menang.

"Kami harus memperkenalkan mereka satu sama lain, yang dapat memiliki risiko yang melekat, karena Anda tidak pernah tahu bagaimana harimau akan bereaksi satu sama lain, dan kami beruntung Gusti dan Dari rukun. Dengan dua teman pertama kali, butuh waktu hampir satu tahun bagi mereka untuk memahami apa yang harus dilakukan, tetapi jelas, mereka menemukan jawabannya," kata Knightly.

Penjaga kebun binatang akan mengawasi anak-anaknya dengan cermat sebelum mereka menerima vaksinasi pada usia enam minggu dan diperlihatkan habitat luar ruangan pada usia tiga bulan.

"Kami akan mendokumentasikan tonggak perkembangan mereka, seperti saat mata mereka terbuka, saat mereka cukup kuat untuk meninggalkan kotak sarang, dan saat mereka mulai mencicipi makanan," kata Knightly.

3 dari 4 halaman

Kelahiran Anak Harimau Sumatera Tahun 2016

Pada tahun 2016, proses melahirkan harimau sumatera sempat terekam dari sebuah kebun binatang di London.

Sungguh suatu momen menakjubkan bisa menyaksikan kelahiran sepasang anak harimau melalui tayangan kamera tersembunyi. Video itu menunjukkan proses saat induk harimau bernama Melati sedang mengejan akan melahirkan terekam.

Dikutip dari Daily Mail pada Senin (4/7/2016), dua anak harimau Sumatera lahir di Kebun Binatang London.

Dari rekaman tersebut, para petugas kebun binatang menyaksikan proses kelahiran anak harimau. Yang pertama lahir pada pukul 09.10 pagi waktu setempat, sedangkan lainnya sekitar 50 menit kemudian.

Tak lama kemudian terlihat anak-anak harimau yang mungil belajar menyusu kepada induknya. Mereka juga menunjukkan tanda-tanda gembira saat bermain.

Pejantan bernama Jae Jae terlihat tertarik pada anak-anaknya, dan bahkan telah memulai kedekatan dengan mereka.

4 dari 4 halaman

Harapan Jangka Panjang

Walau tampak sepele, kelahiran dua anak harimau ini menjadi bukti keberhasilan program pengembangbiakan global satwa-satwa terancam itu. Terutama karena populasinya di alam liar diperkirakan hanya tinggal 300 ekor. 

Teague Stubbington, seorang asisten kurator mamalia untuk kebun binatang itu, mengatakan, "Kami sangat bergembira dengan kehadiran para pendatang baru, dan bagaimana Melati memberi tanggapan kepada dua anaknya."

"Cubcam itu memungkinkan kami mengamati hewan-hewan muda itu 24 jam sepekan, tanpa mengganggu induk ataupun pejantannya, sehingga ideal ketika mereka sedang berusaha mengenal bayi-bayi mereka."

"Salah satu dari kami selalu bertugas mengawasi anak-anak harimau itu. Jae Jae terlihat mengintip anak-anaknya."

Andjar Rafiastanto, pegiat perlindungan satwa liar di Indonesia mengatakan, kelahiran anak-anak harimau itu memberikan harapan bertahan hidup jangka panjang bagi spesies tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini