Sukses

Perkembangan Terkini Kasus Anak Donald Trump, Mendiang Istri Ivana Trump Ikut Diselidiki FBI

Tak hanya Trump, sang mantan istri dan anak-anaknya juga berada di bawah penyelidikan kontraintelijen FBI atas sebuah dokumen rahasia yang terungkap.

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya Donald Trump, sang mantan istri dan anak-anaknya juga berada di bawah penyelidikan kontraintelijen FBI atas sebuah dokumen rahasia yang terungkap.

FBI merekomendasikan penyelidikan awal dibuka terhadap Ivana Trump, berdasarkan informasi yang diterima dari sumber rahasia pada tahun 1989.

Informasi ini didapatkan dari 190 halaman dokumen rahasia yang dirilis oleh lembaga penegak sebagai bagian dari gugatan Freedom of Information Act.

Lahir Ivana Zelnickova pada tahun 1949 di Cekoslowakia, dia meninggalkan negara komunis tersebut pada tahun 1971 setelah menikah dengan seorang instruktur ski Austria yang dia cerai setahun kemudian setelah memperoleh kewarganegaraan Austria, akhirnya pergi ke California, lalu New York, di mana dia mencari nafkah sebagai model.

Dia bertemu Trump pada tahun 1976 di New York City, dan pasangan itu menikah pada April 1977.

Anak pertama mereka, Donald Trump Jr, lahir lebih delapan bulan kemudian. Putrinya, yang juga bernama lengkap Ivana Trump (kemudian dikenal dengan nama kecil yaitu Ivanka) lahir pada tahun 1981. Lalu anak ketiga, Eric Trump.

Pasangan itu kemudian populer di Kota New York pada 1980-an, tetapi pada akhir dekade mereka bercerai setelah perselingkuhan Trump dengan Marla Maples.

Perceraian itu kontroversial dan menjadi berita di tabloid halaman depan selama berbulan-bulan.

Terlepas dari perceraian yang diperdebatkan, Ivana tetap menggunakan nama Trump dan terus bersahabat dengan suami pertamanya.

Penyelidikan kontraintelijen FBI terhadap Trump menjangkau beberapa negara, termasuk Kanada dan Austria, dan menyelidiki hubungannya dengan individu yang namanya tidak dirilis oleh agensi.

Selain penyelidikan dari FBI yang menyasar mantan istri Trump, anak-anaknya juga diselidiki.

Jaksa di New York mengumumkan bahwa gugatan penipuan yang dilakukan Trump dan tiga anaknya dalam kasus bisnis real-estate keluarga.

Kasus ini menyeret nama mereka setelah dituduh menggelembungkan kekayaan bersihnya hingga miliaran untuk memperkaya dirinya sendiri dan mengamankan pinjaman yang menguntungkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nama 3 Anak Trump Terseret

Gugatan yang diajukan ke pengadilan negara bagian New York yang terletak di Manhattan itu menuduh Trump Organization melakukan “berbagai tindak penipuan dan pernyataan yang menyesatkan” dalam proses penyiapan laporan keuangan tahunan Trump dari tahun 2011 hingga 2021. Pihak yang digugat di antaranya Trump Organization, putra tertua sang mantan presiden Donald Trump Jr. dan putri tertuanya Ivanka Trump.

Penyelidikan Jaksa Agung Letitia James itu fokus mencari tahu apakah Trump Organization menyatakan secara keliru nilai properti riil estatnya agar mendapatkan pinjaman yang menguntungkan dan keringanan pajak.

Letitia mengatakan, penyelidikan itu mengungkap “bukti penting” yang menunjukkan bahwa Trump dan perusahaannya menilai banyak aset mereka dengan curang.

3 dari 4 halaman

Hadirkan 65 Saksi Soal Peninjauan Jutaan Dokumen yang Libatkan Trump

Letitia mengatakan, penyelidikan itu mencakup wawancara dengan lebih dari 65 saksi dan peninjauan jutaan dokumen yang diserahkan Trump dan pihak lain.

“Pengaduan itu menunjukkan bahwa Donald Trump secara keliru menggelembungkan nilai kekayaan bersihnya hingga miliaran dolar untuk memperkaya diri dan mencurangi sistem, sehingga menipu kita semua. Ia melakukan ini dengan bantuan terdakwa lain, anak-anaknya: Donald Trump Jr., Ivanka Trump dan Eric Trump. Juga mantan CFO Trump Organization Allen Weisselberg dan pengendali Trump Organization Jeffrey McConney,” ungkapnya.

Mantan Presiden AS Donald Trump mengecam gugatan terhadap keluarga dan bisnis riil estatenya tersebut pada hari Rabu dan menyebutnya sebagai “persekusi lain.” Ia juga menyebut jaksa agung New York, yang seorang kulit hitam, itu sebagai seorang yang “rasis.”

“Persekusi lainnya oleh Jaksa Agung rasis, Letitia James, yang gagal dalam pemilihan gubernur, mendapatkan hampir nol dukungan dari masyarakat,” kata Trump melalui akunnya di situs Truth Social.

Mantan presiden dari Partai Republik itu sebelumnya juga telah membantah tuduhan dan menyebut penyelidikan yang dilakukan Letitia sebuah persekusi bermotif politik. Letitia adalah pendukung Partai Demokrat. Trump Organization pun menyebut tuduhan Letitia “tidak berdasar.”

4 dari 4 halaman

Trump Sempat Menolak Menjawab Soal Deposit Tertutup

Gugatan itu diajukan menyusul penyelidikan kontroversial di mana Letitia menuduh Trump, perusahaannya dan beberapa anggota keluarganya menggunakan siasat menunda-nunda untuk mengabaikan surat panggilan dan menghindari permintaan bersaksi.

Pada 10 Agustus lalu, Trump sendiri menolak menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan dalam sebuah deposisi tertutup yang memakan waktu lama di kantor jaksa agung, dengan menggunakan hak konstitusionalnya untuk menghindari memberikan pernyataan yang memberatkan diri sendiri sampai lebih dari 400 kali.

Sementara Donald Trump Jr. dan Ivanka Trump baru mau menghadiri deposisi hanya setelah pengadilan mewajibkan mereka untuk melakukannya.

Putra Trump lainnya, Eric Trump, menggunakan hak konstitusional yang sama seperti sang ayah sebanyak lebih dari 500 kali dalam sebuah deposisi tahun 2020.

Gugatan itu menjadi salah satu perkara hukum terbesar yang menjerat Trump sejak ia meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021. Trump tengah mempertimbangkan untuk mencalonkan diri lagi dalam pilpres AS tahun 2024.

Selain kasus penipuan yang menjeratnya di New York, FBI juga menggeledah kediaman pribadinya di Mar-a-Lago, Florida, 8 Agustus lalu sebagai bagian dari penyelidikan pidana terhadap cara Trump menangani catatan kepresidenan, yang mencakup dokumen rahasia negara, setelah ia tak lagi jadi presiden.

Trump juga menghadapi penyelidikan pidana di Georgia terkait upayanya untuk membalikkan hasil pemilu AS 2020.

Ia telah membantah semua tuduhan dalam berbagai penyelidikan tersebut.

Penyelidikan sipil yang dilakukan Letitia sendiri berbeda dengan penyelidikan pidana tentang dugaan penipuan pajak Trump Organization yang tengah dilakukan jaksa distrik Manhattan, Alvin Bragg. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.