Sukses

Warga Eropa Makan Serangga, 6 Jenis Ini Patut Dicoba Salah Satunya Rayap

Eropa memperbolehkan masyarakat untuk menjual serangga layak konsumsi, lampu hijau mengonsumsi binatang itu telah diberikan ke warganya. Kamu berani coba 6 serangga ini?

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mengurangi emisi, Eropa memperbolehkan masyarakat untuk menjual serangga layak konsumsi.

Salah satunya larva ulat yang berasal dari bambu yang mirip belatung, sejenis kumbang hitam mengkilap, dan jangkrik rumahan. Serangga tersebut akan di tetapkan menjadi serangga yang bisa di jual sebagai makanan bagi orang-orang di Uni Eropa.

Ternyata di Eropa menukar steak dengan jangkrik bisa mengurangi polusi gas rumah kaca dan memperlambat kepunahan spesies. Tetapi untuk membujuk orang memakan serangga di Eropa sangatlah susah.

Dikutip dari dw.com, Jumat (27/01/2023) Uni Eropa (UE) memberikan lampu hijau pada Selasa 24 Januari untuk penjualan larva dalam bentuk bubuk, beku, pasta, dan serangga kering. Jangkrik di jual dalam bentuk bubuk kemudian lemak yang ada di tubuhnya dihilangkan.

Meski masyarakat Eropa kurang minat memakan serangga dalam bentuk apapun, tetapi di banyak negara dunia mulai dari Meksiko hingga Thailand, binatang itu sudah menjadi makanan yang lezat dan di jual di restoran kelas atas.

Mengutip dari everydayhealth.com, Jumat (27/1/2023), berikut ini enam jenis serangga yang dilaporkan bisa dimakan manusia selain yang diizinkan oleh UE:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Jangkrik Kaya Akan Probiotik

Jangkrik adalah serangga yang mengandung probiotik, jika belum siap dengan memakan dalam bentuk utuh, tepung jangkrik adalah solusinya.

Salah satu perusahan berinovasi menjual tepung yang terbuat dari bubuk jangkrik tanah. Tepung ini dibuat sehingga pengguna tidak akan tahu bahwa tepung tersebut penuh dengan serangga.

Per 2 sendok makan tepung jangkrik terdapat 50 kalori, 6 gram protein, 2,5 gram lemak (0,5 jenuh), dan kurang dari 1 gram karbohidrat.

Jangkrik juga mendukung kesehatan usus, karena memakannya memacu pertumbuhan probiotik tertentu yang baik bagi tubuh.

2. Mealworm Mengandung Protein dan Lemak

Penelitian menganalisis ulat bambu ini sebagai sumber makanan, dan mencatat bahwa memanggang ulat ini membuat baunya seperti jagung kukus. 

Setelah dikeringkan dan diproses, larva ulat bambu mengandung 50% protein dan 30% lemak. Jumlah lemak ini mirip dengan susu bubuk murni.

3 dari 4 halaman

3. Rayap Kaya Mineral dan Magnesium

Siapa sangka rayap yang merupakan hewan hama pemakan kayu ternyata kaya akan mineral dan Magnesium.

Menurut sebuah penelitian, rayap sangat kaya akan mineral mangan yang berperan dalam metabolisme dan sangat penting untuk tulang yang kuat dan fungsi kekebalan tubuh.

Rayap juga mengandung hingga 100 kali konsentrasi mineral di bandingkan dengan serangga lainnya. Faktanya, mungkin serangga ini mengandung lebih dari batas aman mangan saat di makan utuh.

4. Belalang Tinggi Protein

Apakah kalian tahu bagaimana rasanya udang? rasa belalang mirip dengan makanan laut ini. 

Agar bisa dimakan, sayap dan kakinya harus selalu dibuang. Serangga ini tinggi akan protein dan lemak, tetapi rendah karbohidrat.

Menurut review di Meksiko, jangkrik di tampilkan dalam taco dan sebagai hiasan di atas guacamole (saus berbahan dasar alpukat). Sedangkan di Jepang, orang memakannya di goreng dengan campuran kecap. 

Belalang juga bisa dijadikan sebagai bagian dari diet melawan penyakit. Karena belalang adalah salah satu serangga yang paling kaya antioksidan. Menurut sebuah artikel ilmiah, mereka mengandung antioksidan 5 kali lebih banyak dari pada jus jeruk segar.

4 dari 4 halaman

5. Black Soldier Fly atau Magot Dijadikan Camilan

Meskipun sebuah penelitian mencatat bahwa larva dari lalat prajurit hitam bukanlah salah satu serangga yang paling sering dikonsumsi, tetapi sekarang larva ini diperbolehkan untuk di makan.

Sebuah perusahaan Cricket Flour yang berbasis di Portland, Oregon (yang juga memproduksi tepung jangkrik) menjual snack bernama larvae bites, yang terbuat dari larva lalat prajurit hitam yang dipanggang dan dibumbui. 

Snack yang sudah dipanggang akan dibumbui dengan cabai rawit pedas atau saus sayap kerbau, ini merupakan cara lain untuk mencoba serangga yang bisa dimakan ini. 

Satu porsi atau 2 sendok makan memiliki 50 kalori, 3,5 gram lemak, 4 gram protein, 2 gram karbohidrat, dan 2 gram serat, itulah mengapa menjadikannya sebagai camilan yang lengkap.

6. Cicadas atau Tonggeret

Serangga yang nyaring suaranya ini dapat dimakan dan umumnya rendah lemak dan tinggi protein, menurut Klinik Cleveland. Membunuh serangga ini harus di bekukan terlebih dahulu untuk membunuh secara manusiawi. Tonggeret tidak diperbolehkan dimakan bagi penyandang alergi seafood. Karena, dia mempunyai kandungan yang hampir mirip dengan udang dan lobster.

Bahkan hewan ini mungkin juga mengandung merkuri, jadi jika seseorang sedang hamil atau menyusui, maka harus menghindari jangkrik, demikian peringatan dari Klinik Cleveland. Bagi penderita asam urat, juga tidak diperbolehkan memakan cicadas.

Serangga ini bahkan rasanya mirip dengan udang, menurut Montclair State University. Menggoreng serangga atau mencelupkannya ke dalam cokelat adalah cara yang enak untuk menikmati tonggeret di rumah, kata Universitas tersebut.

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.