Sukses

Heboh Pertemuan The Satanic Temple, Benarkah Pemuja Setan?

Salah satu pendiri The Satanic Temple ternyata lulusan Universitas Harvard.

Liputan6.com, Boston - Pertemuan The Satanic Temple (TST) sedang viral di Twitter, sebab organisasi itu merencanakan pertemuan besar-besaran tahun ini. Satancon 2023 akan digelar di Boston pada 28-30 April 2023 untuk memperingati 10 tahun berdirinya The Satanic Temple.

Namun, The Satanic Temple sebetulnya bukan nama baru. Mereka sudah disorot beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, co-founder dari The Satanic Temple ternyata adalah lulusan Universitas Harvard.

Menurut definisi Britannica, Setanisme di zaman dulu memang berarti memuja setan, namun pihak The Satanic Temple berkata tak percaya hal supranatural, meski memakai nama setan.

Berdasarkan informasi dari situs resmi The Satanic Temple, Jumat (13/1/2023), organisasi dari Amerika Serikat ini berfokus pada keadilan, kesetaraan, nalar, pemikiran kritis, dan isu-isu kemanusiaan lainnya.

The Satanic Temple menegaskan bahwa mereka berbeda dari Church of Satan. Pihak The Satanic Temple mengaku tidak benar-benar percaya pada setan atau sihir. TST juga aktif secara politik untuk mendukung sekularisme serta tidak otoriter seperti Church of Satan. 

Namun, orang-orang yang ingin masuk The Satanic Temple karena ingin pesugihan dan masuk Illuminati diminta agar pergi ke tempat lain saja.

Pendiri The Satanic Temple adalah Malcolm Jarry dan Lucien Greaves. Yang sering tampil di media massa adalah Greaves sebagai juru bicara organisasinya. Profilnya pernah ditulis di Vice dan Lucien ternyata adalah lulusan Universitas Harvard jurusan neuroscience.

Selama kariernya, Lucien mendukung HAM, pluralisme, dan keberagaman. Dalam sebuah wawancara di Fox News, ia berargumen perlu adanya penyeimbang terhadap dominasi privilege agama tertentu di AS. 

Lucien juga pernah menjadi pembicara di University of Chicago Law School pada 2017.

Pada 2015, organisasinya berhasil menaruh patuh Baphomet di gedung State Capitol di Oklahoma. Aksi itu dibuat sebagai oposisi adanya monumen Ten Commandments di halaman gedung tersebut. Argumen legal dari Lucien Greaves adalah jika ada monumen agama di tempat pemerintah, maka monumen agama lain juga boleh ditampilkan. Monumen Ten Commandments itu akhirnya dipindahkan, dan patung Baphomet tersebut juga dipindah.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by The Satanic Temple (@thesatanictemple)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Penyembah Setan

Organisasi Church of Satan yang pernah menuai sensasi beberapa dekade lalu. Church of Satan didirikan oleh Anton LaVey yang terkenal akan penampilannya yang serba hitam.

Pihak TST berkata tidak sama dengan Church of Satan, serta menegaskan tidak menyembah setan maupun percaya eksistensi setan dan supranatural. TST ingin memisahkan supranatural dari agama. 

Selain itu, TST menyebut prinsip utama mereka adalah mencegah penderitaan. 

"The Satanic Temple memegang premis dasar bahwa penderitaan yang tak pantas diterima merupakan hal buruk, dan bahwa mengurangi penderitaan itu adalah hal yang baik," tulis situs TST.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by The Satanic Temple (@thesatanictemple)

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by The Satanic Temple (@thesatanictemple)

Biaya menjadi anggota The Satanic Temple adalah gratis, meski kartu membership-nya berbayar. Selain itu, mereka juga menjual berbagai merchandise. Mereka juga bisa mengadakan pernikahan secara resmi.

Pada situs resminya, mereka memiliki Seven Tenets yang berfokus ajaran-ajaran pro-kemanusiaan. Organisasi ini juga pro-sains. Hadirin di acara Satancon harus sudah divaksin dan memakai masker.

Gedung The Satanic Temple juga pernah menjadi korban serangan kebencian ketika ada pria yang ingin memakai api untuk menyerang markas TST di Salem. Api berhasil dipadamkan oleh tim pemadam. 

 

3 dari 3 halaman

Satanic Planet

Selain sibuk di TST, Lucien Greaves ternyata punya minat lain di dunia musik. Ia merupakan salah satu anggota kelompok Satanic Planet. 

Grup itu mendeskripsikan diri sebagai sebuah "dark musical soundscape collaboration". Lucien menjadi vokalis dari kelompok tersebut. 

Lucien berkolaborasi dengan tiga musisi berpengalaman lain: Luke Henshaw, Justin Pearson, dan Dave Lombardo.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Mr. Henshaw (@mr_henshaw)

Meski anggotanya laki-laki berusia paruh baya, kelompok ini juga masih menjual merchandise seperti band-band anak muda. 

Satanic Planet juga rencananya akan tampil di acara Satancon 2023. Konferensi TST itu juga telah mendapatkan restu dari Wali Kota Boston Michelle Wu.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Satanic Planet (@satanicplanetofficial)

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Satanic Planet (@satanicplanetofficial)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.