Sukses

Korban Tewas Akibat Badai Musim Dingin di AS Jadi 61 Orang

Korban tewas akibat badai musim dingin dahsyat yang mencengkeram sebagian besar Amerika Serikat selama Natal naik menjadi setidaknya 61 orang.

Liputan6.com, New York - Korban tewas akibat badai musim dingin dahsyat yang mencengkeram sebagian besar Amerika Serikat selama Natal naik menjadi setidaknya 61 orang pada Kamis (29/12), kata para pejabat.

Eksekutif Erie County Mark Poloncarz mengatakan, dua kematian tambahan telah dilaporkan di wilayah barat New York yang menanggung beban badai terbesar itu, sehingga totalnya menjadi 39 orang.

Sementara wilayah Erie County -- termasuk kota Buffalo yang dilanda salju -- menjadi lokasi dengan kematian terbanyak.

Dikutip dari NST.com.my, Jumat (30/12/2022) Poloncarz mengatakan bahwa 17 dari 39 korban ditemukan di luar ruangan, 11 di dalam rumah, empat di dalam mobil, empat tewas saat menyekop salju dan tiga akibat ketidakmampuan petugas tanggap darurat untuk mencapai mereka tepat waktu.

Sembilan kematian dilaporkan dalam kecelakaan mobil terkait badai di negara bagian barat tengah Ohio dengan kematian yang tersebar di setidaknya berjumlah belasan orang.

Dengan meningkatnya suhu dingin disertai salju, para pejabat di New York telah menyatakan keprihatinan tentang hal tersebut.

Namun, otoritas setempat mengatakan "sepertinya hal itu tidak akan buruk."

"Syukurlah, tampaknya badai akan segera berkurang," kata Poloncarz.

Dia mengatakan bahwa aliran listrik telah pulih ke semua penduduk di wilayah tersebut.

Saat Buffalo berusaha keluar dari badai, ada kritik yang meningkat terhadap tanggapan pihak berwenang dengan Poloncarz menyebut penanganan kota itu "memalukan".

Larangan bepergian, misalnya, tidak dikeluarkan di Buffalo hingga pukul 09.30 pada Jumat pagi ketika banyak orang sudah dalam perjalanan ke tempat kerja.

Badai juga membawa suhu dingin di luar musimnya ke negara bagian lain seperti Texas dan Florida dan menyebabkan kekacauan di bandara, dengan ribuan penerbangan ditunda atau dibatalkan.

Southwest Airlines yang membatalkan lebih dari 15.000 penerbangan dalam delapan hari setelah apa yang dikatakannya sebagai gangguan dalam sistem penjadwalannya, mengatakan pihaknya mengharapkan operasinya secara bertahap kembali normal pada Jumat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Masalah Baru

Lebih dari 4.000 orang di daerah itu tetap tanpa listrik setelah badai, yang menurut Brown "mungkin" adalah yang terburuk dari sebagian besar kehidupan penduduk. 

Pada puncak badai, sekitar 20.000 orang akan berada dalam kondisi tanpa listrik.

Brown menambahkan bahwa telah terjadi "perbaikan" di kota, dengan sangat sedikit hujan salju dan tidak adanya kondisi pemadaman listrik yang memungkinkan pejabat "kemajuan yang signifikan" saat mereka membersihkan kendaraan dan memulihkan tenaga.

Namun, para pejabat memperingatkan bahwa suhu yang menghangat di wilayah tersebut dapat menimbulkan masalah tambahan, termasuk banjir saat salju mencair.

3 dari 4 halaman

Adanya Penjarahan

Mark Poloncarz, eksekutif Erie County di mana Buffalo berada, mengatakan bahwa 100 petugas polisi militer dan polisi negara tambahan dikerahkan untuk membantu mengendalikan lalu lintas di daerah tersebut, di mana kondisinya tetap "buruk" di banyak jalan lokal.

Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gragmalia mengatakan bahwa penjarahan "masih berlangsung". Empat orang sejauh ini telah ditangkap.

"Ini bukan orang yang mencuri makanan, obat-obatan, dan popok," katanya. 

"Mereka menghancurkan toko. Mereka mencuri televisi, sofa, apa pun yang bisa mereka dapatkan. Mereka oportunis."

4 dari 4 halaman

Dukungan dari Pemerintah Pusat

Presiden AS Joe Biden menyetujui deklarasi darurat yang memungkinkan dukungan federal untuk Negara Bagian New York. 

"Hati saya bersama mereka yang kehilangan orang yang dicintai pada liburan akhir pekan ini," tweetnya.

Negara bagian tetangga New Jersey juga mengirimkan layanan darurat ke negara bagian New York untuk memberikan bantuan lebih lanjut. Gubernur Negara Bagian Kathy Hochul, yang berasal dari Buffalo, menggambarkan badai tersebut sebagai "badai salju abad ini". 

"Ini [seperti] pergi ke zona perang, dan kendaraan di sepanjang sisi jalan sangat mengejutkan."

Pejabat di New York mengatakan bahwa personel darurat terpaksa pergi dari satu mobil ke mobil lain untuk mencari korban yang selamat dari badai, terkadang menemukan mayat di dalam mobil dan gundukan salju.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.