Sukses

'Spiderman Prancis' Beraksi Lagi, Kini Panjat Gedung 144 Meter dengan Putranya

Tanpa menggunakan tali pengaman, untuk pertama kalinya, 'Spiderman Prancis' melakukan aksinya dengan sang putra.

Liputan6.com, Paris - Alain Robert, pemanjat yang dijuluki "Manusia Laba-laba Prancis" atau "Spiderman Prancis" kembali beraksi. Ia memanjat salah satu gedung pencakar langit tertinggi di Barcelona pada Sabtu 1 Oktober 2022, tanpa menggunakan tali pengaman.

Untuk pertama kalinya, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (2/10/2022), pria Prancis itu melakukan aksinya dengan sang putra.

"Kali ini berbeda. Anak saya bukan pendaki jadi saya merasa bertanggung jawab," kata Robert kepada Reuters. "Saya tahu dia sudah besar, 34 tahun. Ini keputusannya sendiri, tapi pada akhirnya saya adalah ayahnya."

Warga dan polisi Spanyol menyaksikan pria berusia 60 tahun itu dan putranya, Julien, memanjat Torre Glories setinggi 144 meter, yang sebelumnya bernama Torre Agbar.

Torre Glories adalah sebuah gedung perkantoran berlapis kaca yang dirancang oleh arsitek Jean Nouvel dan terkenal dengan iluminasi malam hari.

"Saya merasa sangat stres. Saya tidak pernah merasa begitu takut dalam hidup saya," kata Julien si Spiderman Prancis kepada Reuters sebelum mereka memulai aksinya.

"Saya telah melakukan hal-hal menakutkan dalam hidup, tapi ini ... Saya tidak pernah begitu takut untuk hidup saya. Untungnya, saya memiliki ayah saya yang akan berbicara dengan saya, yang akan membimbing saya."

Pasangan itu menyelesaikan pendakian dalam waktu kurang dari satu jam dan ditemui polisi di puncak, yang mengawal mereka dengan cara yang lebih tradisional - di dalam gedung - dan tidak menangkap mereka.

Julien, yang menghabiskan delapan tahun di ketentaraan dan juga merupakan olahragawan, bersiap melakukan pendakian pertamanya dengan menonton video pendakian ayahnya sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Jejak Spiderman Prancis Mendaki

Alain Robert mulai mendaki pada tahun 1975, berlatih di tebing dekat kampung halamannya di Valence di Prancis selatan.

Dia melakukan pendakian solo pada 1977, sejak dia telah memanjat lebih dari 150 bangunan, termasuk Burj Khalifa Dubai - gedung tertinggi di dunia - Menara Eiffel, dan Jembatan Golden Gate San Francisco.

Robert jarang mendapat izin. Ia memanjat tanpa sabuk pengaman, hanya menggunakan tangan kosong, sepasang sepatu panjat, dan sekantong kapur bubuk.

3 dari 5 halaman

Memanjat untuk Peringati Hari Ulang Tahun

Seorang pendaki yang dikenal sebagai Spiderman Prancis itu sebelumnya telah menandai ulang tahunnya yang ke-60 dengan mendaki gedung pencakar langit 48 lantai di Paris, tanpa perlengkapan keselamatan apa pun.

Alain Robert memanjat Menara TotalEnergies di kawasan bisnis Défense tanpa menggunakan tali atau tali kekang, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (18/9/2022).

"Saya ingin mengirim pesan kepada orang-orang bahwa berusia 60 tahun bukanlah apa-apa. Anda masih bisa berolahraga, aktif, melakukan hal-hal luar biasa," katanya kepada kantor berita Reuters.

Setelah mencapai puncak menara, ia dilaporkan ditangkap.

Robert telah mendaki Menara TotalEnergies berkali-kali sebelumnya. Kali ini, dia hanya butuh 60 menit untuk mencapai puncak, situs berita Defense 92 melaporkan.

"Saya berjanji pada diri sendiri beberapa tahun yang lalu bahwa ketika saya akan mencapai usia 60 tahun, saya akan mendaki menara itu lagi karena 60 melambangkan usia pensiun di Prancis dan saya pikir itu adalah sentuhan yang bagus," katanya setelah pendakian.

Dia menambahkan bahwa tujuan pendakian itu juga untuk meningkatkan kesadaran akan pemanasan global, menurut Reuters.

Robert dikenal karena memanjat gedung-gedung tinggi di seluruh dunia. Prestasinya yang berani termasuk mencapai puncak Burj Khalifa Dubai - gedung tertinggi di dunia.

Dia biasanya melakukan aksinya tanpa pemberitahuan atau izin sebelumnya dan telah ditangkap beberapa kali.

 

4 dari 5 halaman

Panjat Gedung di Hong Kong, 'Spiderman Prancis' Serukan Pesan Damai

Alain Robert yang dijuluki "French Spiderman" memanjat gedung pencakar langit di Hong Kong pada Jumat, 16 Agustus 2019.

Pria berkebangsaan Prancis itu membentangkan "spanduk perdamaian" ketika pusat bisnis tersebut mengalami masalah internal dan maraknya aksi demonstrasi.

Pria berusia 57 tahun tersebut memanjat gedung Cheung Kong 68 lantai di kawasan bisnis utama Hong Kong dalam kondisi panas dan lembab pada Jumat pagi.

Selama pendakian, ia memasang spanduk yang menampilkan bendera Hong Kong dan Tiongkok, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (16/8/2019).

Sebelum pendakian, Robert mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pesan pendakiannya adalah untuk membuat "seruan mendesak untuk perdamaian dan konsultasi antara rakyat Hong Kong dan pemerintah mereka".

"Mungkin apa yang saya lakukan dapat menurunkan suhu pertikaian dan mungkin bisa balik tersenyum. Itulah harapan saya," kata Robert dalam pernyataan media.

Sudah sekitar 10 minggu protes besar terjadi di Hong Kong. Bahkan, terdapat kekerasan yang dialami oleh masyarakatnya.

Aksi protes dan demo Hong Kongdipicu rencana diberlakukannya UU ekstradisi ke daratan China. Karena banyak masyarakat yang menolak, timbulah aksi demonstrasi besar-besaran.

5 dari 5 halaman

Misi Spiderman Indonesia Veddriq Leonardo di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022

Bicara soal memanjat, Veddriq Leonardo mengusung misi khusus pada edisi ke-12 Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 di Jakarta. Atlet berusia 25 tahun ini berambisi mempertahankan gelar juara umum nomor speed.

Sejauh ini Veddriq sudah merebut medali emas hasil kompetisi di Seoul dan Salt Lake City II yang berlangsung Mei. Dia juga meraih perunggu di Salt Lake City.

Torehan tersebut membawanya memimpin klasemen sementara. Dia tercatat mengoleksi 3.910 poin, unggul cukup jauh atas pesaing terdekat sekaligus rekan senegara Kiromal Katibin (3.275 poin).

Klasemen ini tercipta berdasar koleksi poin atlet yang diraih sepanjang mengikuti edisi Kejuaraan Dunia Panjat Tebing. Untuk 2022, ada 13 seri yang berlangsung di 12 tempat.

Namun, nomor speed hanya hadir di tujuh ajang. Jakarta menjadi penyelenggara terakhir. Maka, kompetisi nanti jadi kesempatan terakhir bagi para pesaing untuk melengserkan Veddriq.

Di sisi lain, Veddriq secara matematis bakal mempertahankan takhta dengan minimal menempati peringkat sembilan pada lomba mendatang.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.