Sukses

19 September 1985: 10 Ribu Orang Tewas Akibat Gempa Magnitudo 8 di Meksiko

Hari itu, 19 September 1985, Meksiko dilanda gempa dahsyat dan mematikan. Lindu berkekuatan 8 skala richter mengoyak darata kota Mexico City pada pagi hari. Akibatnya, sekitar 10 ribu orang tewas.

Liputan6.com, Mexico Coty - Hari itu, 19 September 1985, Meksiko dilanda gempa dahsyat dan mematikan. Lindu berkekuatan 8 skala richter mengoyak darata kota Mexico City pada pagi hari. Akibatnya, sekitar 10 ribu orang tewas.

Gempa dengan efek guncang yang luas mencapai 825 ribu km persegi ini terasa hingga ke kota negara tetangga, Guatemala City, Guatemala dan Texas, Amerika Serikat.

Guncangan paling besar berada di titik Mexico City, Ciudad Guzman, Kota Pesisir Pasifik Lazaro Cardenas, Ixtapa dan La Union. Demikian menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Lindu telah mengakibatkan tanah longsor dan angin pasir yang membuat jarak pandang di sebagian wilayah terbatas. Gempa juga memicu pergeseran lempeng dan tsunami setinggi tiga meter di kawasan Zihuatenejo dan Lazaro Cardenas.

Seperti dimuat Live Science, gempa di Mexico City telah mengakibatkan 412 gedung runtuh dan menyebabkan sekitar 3.124 orang tewas di lokasi. Hampir 60 persen gedung di lokasi tersebut ambruk.

Selain jumlah total korban tewas mencapai 9.500 orang, sebanyak 30 ribu orang lainnya terluka dan lebih dari 100 ribu orang harus mengungsi. Total kerugian mencapai US$ 3-4 juta. Gempa ini menjadi salah satu dari 10 gempa paling mematikan sepanjang sejarah dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pusat Gempa Berada di Pesisir Barat Meksiko

Secara geografi, pusat gempa ini sebenarnya berada di pesisir pantai barat Meksiko, namun bencana ini juga mengguncang Mexico City karena kondisi tanah di ibu kota itu terdiri dari lumpur dan tanah liat campuran--membuatnya rentan dengan guncangan.

Presiden Meksiko, Miguel de la Madrid mendapat kritik keras atas lambannya penanganan gempa ini. Sekelompok warga mencoba menggalang dana secara swadaya untuk para korban. Bantuan internasional juga datang ke Meksiko.

Belajar dari bencana ini, Pemerintah Meksiko kemudian menerapkan sistem peringatan dini atas datangnya gempa. Pemerintah juga menyiapkan tim penanggulangan bencana yang lebih cepat tanggap.

Sejarah lain mencatat pada 19 September 1945 terjadi insiden Hotel Yamato. Arek-arek Suroboyo menurunkan dan merobek bagian biru pada Bendera Belanda (merah-putih-biru) yang berkibar di atap Hotel Yamato, Surabaya, Jawa Timur.

Kemudian mereka mengibarkannya kembali sebagai bendera Indonesia, merah putih.

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Lain

Pada tanggal yang sama tahun 2011, tanah Himalaya berguncang keras. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,9 skala Richter (SR).

Sebanyak 18 orang tewas dan sejumlah lainnya dilaporkan terluka akibat gempa bumi mengguncang 3 negara yakni timur laut India, Nepal dan Tibet. BBC yang dikutip Rabu (19/9/2018), melaporkan bahwa episentrum gempa berada di Sikkim, negara bagian di India yang memiliki banyak gunung.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.