Sukses

Akhir Kisah Cinta 7 Dekade Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip

Kematian Ratu Elizabeth II pada usia 96 tahun terjadi lebih dari satu tahun setelah kematian suaminya, Pangeran Philip. Ini menandai akhir dari kisah cinta tujuh dekade yang dimulai sebelum sang ratu naik takhta.

Liputan6.com, London - Kematian Ratu Elizabeth II pada usia 96 tahun terjadi lebih dari satu tahun setelah kematian suaminya, Pangeran Philip, yang meninggal pada April 2021 pada usia 99 tahun.

Kematian mereka menandai akhir dari kisah cinta tujuh dekade yang dimulai sebelum ratu naik takhta.

"Dia adalah seseorang yang tidak mudah menerima pujian, tetapi dia, sederhananya, telah menjadi kekuatan saya dan tetap tinggal selama bertahun-tahun ini," kata sang ratu pada tahun 1997, memberikan penghormatan kepada suaminya pada ulang tahun pernikahan emas mereka.

"Dan saya, dan seluruh keluarganya, dan negara ini dan banyak negara lainnya, berhutang budi kepadanya lebih besar daripada yang akan dia klaim, atau kita akan pernah tahu." lanjutnya

Pangeran Philip yang lahir di Yunani pertama kali bertemu dengan Putri Elizabeth pada tahun 1934 di pernikahan Putri Marina dari Yunani dan Denmark dengan Pangeran George, Duke of Kent.

Philip dan Elizabeth memiliki nenek buyut yang sama, Ratu Victoria.

Philip adalah keturunan langsung dari Putri Alice, anak ketiga Ratu Victoria. Sedangkan Ratu Elizabeth adalah keturunan langsung dari putra tertua Ratu Victoria, yang menjadi Raja Edward VII, menurut situs web keluarga kerajaan.

Setelah pertemuan pertama mereka, Elizabeth dan Philip bertemu beberapa kali selama satu dekade berikutnya, dan Putri Elizabeth yang masih sangat muda jatuh cinta pada Philip yang berambut pirang dan bermata biru.

Pengasuhnya mencatat bahwa "ketampanan Viking" Philip cukup membekas pada sang putri.

Pasangan ini saling bertukar surat dan, pada tahun 1946, Philip, yang saat itu berusia pertengahan 20-an, diberi izin oleh Raja George VI untuk menikahi putrinya, dengan syarat mereka menunggu sampai Elizabeth berusia 21 tahun.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bertahan dari Keraguan

Namun, para anggota istana ayah sang ratu kurang tertarik.

Dilaporkan ada keberatan tentang kurangnya sumber daya keuangan dan akar asing Philip, serta Raja George VI juga dilaporkan prihatin tentang usia putrinya yang masih muda.

Pasangan ini bertahan dari keraguan dan menikah pada 20 November 1947, dalam sebuah pernikahan kerajaan di Westminster Abbey.

Philip menanggalkan gelar Yunani dan Denmarknya lalu mengadopsi nama keluarga anglicized dari keluarga ibunya, menyebut dirinya Letnan Philip Mountbatten. Ayah mertuanya yang baru, yakni sang raja, memberinya gelar Duke of Edinburgh, Earl of Merioneth dan Baron Greenwich.

Selama beberapa tahun setelah pernikahan mereka, Philip dan Elizabeth menjalani kehidupan yang relatif normal. Dia terus bertugas di Angkatan Laut Kerajaan, dan pasangan itu segera memiliki dua anak tertua mereka, Pangeran Charles dan Putri Anne.

 

3 dari 4 halaman

Kenaikan Takhta

Kehidupan Philip dan Elizabeth berubah pada tahun 1952 ketika, saat Elizabeth sedang berkeliling Kenya, ayahnya meninggal.

Dia menjadi Ratu Elizabeth II pada usia 25 tahun, dan Philip melepaskan kariernya di Angkatan Laut Kerajaan untuk mendukung istrinya.

Sang ratu tidak memberikan gelar resmi "pangeran permaisuri" kepada suaminya, seperti yang dilakukan di masa lalu.

Namun, lima tahun setelah ratu naik takhta, pada tahun 1957, dia menjadikan Philip, Duke of Edinburgh, seorang pangeran Kerajaan Inggris.

Philip, yang memiliki empat anak dengan sang ratu, dilaporkan marah ketika mengetahui, setelah istrinya naik takhta, bahwa anak-anaknya tidak akan pernah menyandang nama belakangnya, menurut biografi ratu tahun 2012 oleh penulis Sally Bedell Smith.

"Saya bukan apa-apa selain amuba berdarah," Philip dilaporkan berkata, menurut buku itu. "Saya satu-satunya pria di negara ini yang tidak diizinkan untuk memberikan namanya kepada anak-anaknya sendiri."

Meskipun mereka tidak menyandang nama keluarganya, Philip mengambil peran yang sangat aktif dalam membesarkan anak-anaknya - Charles, Anne, Andrew, dan Edward - dan sangat protektif terhadap keluarga dan bisnis keluarga tempat ia menikah.

 

4 dari 4 halaman

Wafatnya Pangeran Philip

Dia berada di sisi Elizabeth pada semua 251 kunjungan resmi ke luar negeri yang dilakukannya sebelum Philip meninggal dunia, menurut istana.

Untuk ulang tahun Philip yang ke-90 pada tahun 2011, ratu menjadikannya laksamana tinggi.

Saat ulang tahun pernikahan mereka yang ke-70 pada November 2017, Elizabeth mengangkat Philip menjadi ksatria salib agung dari Royal Victorian Order atas jasanya kepada penguasa.

Pasangan ini merayakan ulang tahun pernikahan terakhir mereka bersama, yang ke-73, pada 20 November 2020.

Untuk menghormati ulang tahun tersebut, Istana Buckingham merilis foto yang menunjukkan ratu dan Philip sedang melihat kartu yang dibuat oleh tiga cicit mereka, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, anak-anak Pangeran William dan Duchess Kate.

Elizabeth dan Philip dikaruniai tiga putra, Pangeran Charles, Andrew dan Edward; satu putri, Putri Anne; dengan delapan cucu dan 12 cicit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini