Sukses

Dubes Kevin Burnett Ungkap Jejak Hubungan RI-Selandia Baru hingga Dukung Presidensi G20

Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia yang baru, Kevin Burnett mengatakan dirinya bangga atas hubungan negaranya dengan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia yang baru, Kevin Burnett mengatakan dirinya bangga atas hubungan negaranya dengan Indonesia.

"Saat saya merenungkan hubungan antara Aotearoa Selandia Baru dan Indonesia, saya bangga bahwa kita memiliki masa lalu yang positif, masa kini yang dinamis, dan masa depan yang luar biasa. Walaupun jarak kita mungkin jauh, tapi saya yakin kita dekat di hati," ujar Dubes Kevin Burnett dalam pidato perayaan Tahun Baru Maori, Matariki di Kedubes Selandia Baru di Jakarta, Kamis (29/6/2022).

Matariki menandakan awal tahun baru. "Ini adalah kesempatan bagi kita untuk berhenti sejenak, dan untuk merenung di masa lalu, rayakan masa kini kita, dan nantikan masa depan kita bersama," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Dubes Burnett menceritakan secara singkat jejak hubungan Selandia Baru dan Indonesia.

"Sejarah kita bersama sudah lama. Selandia Baru termasuk negara pertama yang mengakui Republik Indonesia pada bulan Desember 1949 dan Menteri Selandia Baru pertama mengunjungi Jakarta pada Januari 1950," ungkapnya.

Hubungan diplomatik resmi didirikan pada tahun 1958, "dan sejak itu kemitraan kami semakin kuat."

Menurutnya, empat Presiden Indonesia telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Selandia Baru, dan sejumlah Perdana Menteri Selandia Baru telah melakukan perjalanan ke Indonesia - sebuah tanda komitmen kedua negara untuk satu sama lain.

Resmi Jadi Hari Libur Nasional

Pada 24 Juni 2022, Aotearoa Selandia Baru secara resmi merayakan Matariki untuk pertama kalinya.

"ini adalah hari libur nasional pertama yang secara resmi mengakui Te Ao Mäori (dunia Mäori) dan unik bagi bangsa kita," ujar Dubes Burnett.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jejak Dukungan Selandia Baru untuk Indonesia

Dubes Kevin Burnett menuturkan, Selandia Baru selalu menjadi mitra yang konstruktif dan responsif bagi Indonesia.

"Sebagai salah satu contoh, beberapa dari Anda akan tahu bahwa pada tahun 1970-an Selandia Baru bermitra dengan Indonesia untuk membangun pembangkit listrik Kawah Kamojang di Jawa Barat - ketika dibuka pada Januari 1983 merupakan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia," paparnya.

"Kerja sama dalam transisi energi dan energi terbarukan ini berlanjut, kemitraan yang berlangsung selama lebih dari 50 tahun dan kemitraan yang sekarang lebih penting daripada sebelumnya saat kita menangani perubahan iklim."

Selain itu, Dubes Burnett mengatakan bahwa baru tahun lalu, Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengumumkan pendanaan NZ$6 juta selama lima tahun dalam kemitraan baru dengan Global Green Growth Institute untuk mendukung Indonesia mempercepat transisinya ke energi terbarukan. COVID-19 tentu saja memiliki dampak global yang sangat besar.

"Ini dengan jelas memfokuskan pentingnya kemitraan dan upaya kolektif."

Dubes Burnett juga mengatakan bahwa Aotearoa Selandia Baru juga senang dapat berkontribusi dalam penanggulangan pandemi di Indonesia, termasuk melalui penyediaan lebih dari NZ$12,17 juta dalam dukungan COVID-19 ke Indonesia, serta dosis vaksin COVID-19 melalui fasilitas COVAX. "Ini adalah wujud komitmen kami terhadap kemitraan kami dengan Indonesia."

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Burnett juga menyampaikan pujian atas kinerja Indonesia dalam memerang pandemi COVID-19. 

"Kami juga memuji upaya Indonesia, termasuk memperjuangkan tanggapan global, khususnya pekerjaan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai co-chair dari COVAX Advance Market Commitment Engagement Group".

 

 

3 dari 4 halaman

Dukungan Presidensi G20 Indonesia

 

Menurut Dubes Burnett, Selandia Baru dan Indonesia adalah mitra dekat sebagai mitra komprehensif Indo-Pasifik, dan sesama negara demokrasi memiliki peran penting dalam mempromosikan Indo-Pasifik yang damai, stabil dan makmur, dengan ASEAN sebagai pusatnya.

"Kami berkomitmen untuk wilayah berdasarkan aturan hukum; wilayah yang terbuka untuk perdagangan dan investasi, wilayah yang inklusif; wilayah di mana kedaulatan dihormati untuk semua negara, dan wilayah yang mencari perdamaian dan stabilitas global."

Selain itu, Aotearoa New Zealand menyambut baik kepemimpinan Indonesia sebagai Presiden G20 dengan tema “Recover Together; Recover Stronger".

"Kami melihat keselarasan yang kuat antara Kepresidenan Indonesia dan rencana kerja Selandia Baru sebagai ketua APEC pada tahun 2021, dan berkomitmen untuk bekerja sama untuk mengamankan pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan."

"Selandia Baru sangat menghargai undangan Indonesia untuk berpartisipasi dalam alur kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20, termasuk melalui kunjungan Mendag Selandia Baru ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri pada 2022 nanti. Hal ini akan memberikan peluang baik untuk meningkatkan perdagangan bilateral kita, maupun berkontribusi positif bagi upaya pemulihan global."

 

4 dari 4 halaman

Perbatasan di Buka Sepenuhnya, Dubes Ajak Warga Indonesia ke Selandia Baru

Berkaca pada masa lalu dan masa kini, sambung Dubes Burnett, hubungan bilateral kita sebagai mitra komprehensif berada dalam kondisi yang sangat baik.

"Saya bangga untuk mengatakan bahwa masa depan memiliki lebih banyak kesempatan bagi kita untuk memperdalam persahabatan kita."

Dalam perayaan Tahun Baru Matariki tersebut, Dubes Burnett juga mengungkapkan kabar baik bagi seluruh pengunjung Negeri Kiwi.

"Dengan senang hati saya umumkan bahwa saat Matariki menandai dimulainya tahun baru, Aotearoa Selandia Baru sedang bersiap untuk membuka kembali perbatasan kita sepenuhnya. Setelah lebih dari dua tahun, mulai pukul 23.59 tanggal 31 Juli, perbatasan kami akan dibuka untuk turis, perwakilan bisnis, pekerja, keluarga,dan mahasiswa internasional," paparnya.

"Ini adalah saat yang saya tahu kita semua telah menunggu dan ini akan menjadi kesempatan untuk terlibat kembali kanohi ki te kanohi (tatap muka, secara langsung) dan untuk merevitalisasi hubungan antar masyarakat antara kedua negara kita," imbuhnya.

"Sejak pembukaan kembali perbatasan Indonesia, saya tahu bahwa banyak orang Selandia Baru telah mengambil kesempatan untuk kembali ke Indonesia bertemu teman-teman, merasakan budaya, dan menikmati keindahan bangsa Anda - Saya berharap dengan pembukaan kembali Aotearoa Selandia Baru, teman-teman dari Indonesia dapat datang dan merasakan keramahan kami dan manaaki." 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.