Sukses

6 Juni 2002: Asteroid Meledak di Dekat Bumi, Berkekuatan Serupa Bom Atom Nagasaki

Sebuah asteroid meledak tepat di atas Laut Mediterania Timur, tepatnya di titik 34 derajat Lintang Utara dan 21 derajat Bujur Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Ada satu peristiwa sains besar yang menandai 6 Juni 2002 sebagai hari bersejarah. Fenomena angkasa luar ini terjadi di dekat Bumi. Sebuah asteroid meledak tepat di atas Laut Mediterania Timur, tepatnya di titik 34 derajat Lintang Utara dan 21 derajat Bujur Timur.

Ledakan ini terjadi di atas negara Libya dan Yunani. Daya ledaknya mencapai 26 kiloton, lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan sekutu di Nagasaki, Jepang, pada Perang Dunia II 1945.

Ledakan dahsyat itu berlangsung ketika asteroid yang mendekati Bumi terbakar saat menghantam atmosfer Bumi, yang kemudian membentuk bola api atau juga disebut bolide.

Seperti dimuat Wikiwand, tak ada dampak atas ledakan asteroid berdiameter 10 meter ini, karena peristiwa terjadi di luar Bumi, tepatnya di lapisan teratas atau terluar atmosfer Bumi.

Namun menurut petinggi Angkatan Udara Amerika Serikat, Jenderal Simon Worden, ledakan ini bisa memicu perang nuklir antara India dan Pakistan, sebab saat itu kedua negara tengah bersitegang dan ledakan ini diduga merupakan serangan dari salah satu negara tersebut.

Sebelumnya pernah beberapa kali terjadi peristiwa asteroid meledak. Yang paling terkenal Tunguska pada 30 Juni 1908, di mana asteroid menembus atmosfer Bumi dan jatuh di kawasan Tunguska, Rusia, membuat tanah ratusan hektar rata. Tak diketahui jumlah korban jiwa saat itu.

Untuk mengantisipasi ancaman asteroid mendekat atau jatuh ke Bumi, ilmuwan Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization menciptakan alat pendeteksi infrasound dan teknologi satelit, sehingga potensi jatuhnya korban jiwa bisa diminimalisir.

Sejarah lain mencatat pada 6 Juni 1944, invansi laut terbesar, Normandia, terjadi. Operasi pendaratan ini dilakukan oleh pasukan Sekutu dengan hampir tiga juta tentara menyeberangi Selat Inggris ke Prancis yang diduduki tentara Nazi Jerman.

Peristiwa lainnya pada 6 Juni 1971, Perang Vietnam yang merupakan Pertempuran Long Khanh antara pasukan Australia dan pasukan komunis Vietnam dimulai.

Ada pula bencana yang terjadi pada 6 Juni 1976, ketika gempa bermagnitudo 65,5 guncang Italia dan menewaskan 60 orang. Pusat gempa diketahui berada di Timur Laut Negeri Piza, tepatnya di kota kecil Maiano.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

6 Juni 1997: Geger Siswi AS Melahirkan dan Membunuh Bayinya Saat Pesta Sekolah

Melissa Drexler yang berusia 18 tahun melahirkan bayi laki-laki di kamar mandi sekolahnya saat acara prom pada 6 Juni 1997.

Dikutip dari History, Sabtu (5/6/2021), petugas pemeliharaan sekolah Abardeen Township di New Jersey, Amerika Selatan (AS) dipanggil untuk membersihkan darah yang ditemukan di kamar mandi saat menemukan tas dengan bayi yang sudah tidak bernyawa di dalamnya.

Otopsi kemudian mengungkapkan bahwa bayi tersebut lahir tetapi kemudian dicekik hingga meninggal.

 

3 dari 3 halaman

Bebas Setelah 3 Tahun

Kasus ini lalu menarik perhatian dan kemarahan nasional, terutama saat ia diketahui kembali ke acara prom sekolah tersebut setelah membunuh bayinya yang baru lahir.

Saat tiba di acara prom bersama teman-temannya, Drexler segera pergi ke kamar mandi wanita sekolah tersebut.

Walaupun sulit untuk dipercayai, teman-teman Drexler tidak mengetahui bahwa ia sedang mengandung anak.

Drexler kemudian melahirkan bayi tersebut dalam waktu sekitar 20 atau 30 menit. Ia dilaporkan mengatakan temannya, "Beri tahu anak laki-laki saya akan segera keluar."

Ia memotong tali pusar di tepi kotak pembalut wanita dari logam yang ada di kamar mandi.

Jaksa di Monmouth County awalnya mendakwa Drexler dengan pembunuhan. Namun, ia mengaku bersalah atas pembunuhan berencana pada 21 Agustus 1998 dengan mengatakan kepada pengadilan bahawa ia menyesal atas tindakannya.

Pada 29 Oktober, Drexler dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dengan kemungkinan pembebasan bersyarat dalam tiga tahun.

Ia dibebaskan bersyarat setelah 37 bulan pada 26 November 2001.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.