Sukses

Pentingnya Peran Sektor Swasta dalam Peringatan Dini Bencana

Sektor swasta juga harus duduk bersama pengambil keputusan di pemerintah dalam membantu peringatan dini terhadap bencana. Ini dibahas dalam Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III) yang merupakan bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali.

Liputan6.com, Bali - Pulau Dewata Bali sedang menjadi tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022. Para pakar dan praktisi di seputar isu bencana hadir untuk bertukar ide dan mengumpulkan gagasan.

Pada acara Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III) yang digelar Selasa (24/5/2022), peran sektor swasta menjadi sorotan di agenda "Public private engagement for early warnings". 

Pembicara Lizra Fabien dari ARISE Global Network berkata di sektor swasta memang harus lebih dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait peringatan dini bencana. Hal itu pun dianggap telah dilakukan di berbagai negara. 

"Telah ada gerakan untuk melibatkan pihak swasta lebih banyak dalam pengambilan keputusan dan percakapan di sekitar kawasan dan seluruh dunia," ujar Lizra Fabien yang merupakan tokoh bisnis dari Dominika. 

Namun, Lizra mengakui ada wilayah-wilayah yang lambat untuk melibatkan sektor swasta. Ia berkata syarat utama agar kolaborasi dengan pihak swasta bisa berhasil adalah adanya komunikasi dan komitmen untuk bekerja sama. 

"Komunikasi adalah salah satu faktor fundamental kepada kesuksesan kemitraan dan engagement sektor pemerintah dan swasta," ujarnya.

Google dan Masyarakat

Turut hadir dalam acara adalah Abhishek Modi dari Google Asia. Ia adalah pemimpin dalam teknologi peringatan dini bencana. Modi mengungkap ketika bencana terjadi, masyarakat langsung mencari informasi di Google, mulai dari bertanya apa yang terjadi, apa dampaknya, dan bagaimana agar bisa membantu. 

Dalam presentasinya, Modi mengungkap teknologi antisipasi banjir yang dimiliki Google untuk membantu masyarakat India. Peringatan itu bisa dikirim langsung ke smartphone dan bisa dibaca lewat berbagai bahasa.

Namun, ia mengingatkan tak semua orang sudah punya akses ke teknologi. Keterlibatan elemen pemerintah dan masyarakat pun tetap penting.

"Kita tidak bisa menggapai semua orang di lapangan, jadi kami bekerja dengan otoritas manajemen bencana, NGO lokal, dan organisasi-organisasi seperti Palang Merah untuk melatih mereka tentang topik-topik ini," jelas Modi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

GPDRR 2022: Jadi Ajang Cari Solusi Terhadap Penanganan Bencana

Ajang Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) telah dimulai pada Minggu 22 Mei 2022. Berkibarnya Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua Bali menjadi penanda solidaritas dan kerja sama global.

 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengajak kepada seluruh yang hadir dalam perhelatan GPDRR 2022 untuk memberikan upaya terbaik demi suksesnya kegiatan tersebut.

Menurut dia, GPDRR ini penting untuk bangkit bersama menuju ketangguhan bangsa dan dunia dalam menghadapi bencana melalui resiliensi yang berkelanjutan.

"Saya mengajak kita semua yang hadir pagi ini untuk memberikan upaya yang terbaik untuk suksesnya kegiatan ini. Mari kita bangkit bersama, bangkit menjadi lebih kuat, menuju ketangguhan bangsa dan dunia dalam menghadapi bencana melalui resiliensi yang berkelanjutan," kata Suharyanto dalam keterangannya seperti dikutip pada Senin (23/5/2022).

Sementara, Perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori dalam sambutan singkat mengucapkan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah memfasilitasi kegiatan GPDRR yang ke-7 di Bali.

Dia berharap semoga melalui kegiatan ini didapatkan solusi yang telah dirumuskan sebagai implementasi Sendai Framework sehinggga terjadi ketangguhan bangsa-bangsa dalam menghadapi bencana melalui resiliensi yang berkelanjutan.

"Semoga melalui kegiatan ini didapatkan solusi dan pencapaian praktik-praktik dari implementasi Sendai Framework untuk pengurangan risiko bencana dan lebih meningkatkan ketangguhan secara menyeluruh melalui sustainable resilience," kata Mami Mizutori.

3 dari 4 halaman

Banjir Rob di Semarang

 PT PLN (Persero) menghentikan sementara aliran listrik ke daerah-daerah yang dilanda banjir di Semarang.  Langkah penghentian aliran listrik ini demi pengamanan keselamatan warga yang dilanda banjir.

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir ini Semarang dilanda banjir rob. Peristiwa terbaru adalah dinding penahan air rob Pelabuhan Tanjung Emas Semarang jebol pada senin sore kemarin. Peristiwa tanggul jebol di Semarang ini berdampak ke gardu listrik PLN.

"Demi keselamatan masyarakat, kami mengambil tindakan preventif berupa penghentian sementara aliran listrik di lokasi kejadian maupun di sekitarnya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat arus listrik," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta M Irwansyah Putra usai dikutip dari Antara, Selasa (24/5). 

Akibat banjir rob di daerah Pelabuhan Tanjung Emas dan Komplek Industri Lamicitra, PLN terpaksa harus mengamankan sebanyak 408 gardu distribusi yang menyalurkan listrik ke sebanyak 35 ribu pelanggan baik yang berada di lokasi maupun di luar lokasi banjir rob.

Selain itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan situasi dan kondisi debit air di titik lokasi terdampak banjir.

"Apabila air sudah surut dan kondisi sudah aman, PLN akan berupaya secepat mungkin menyalurkan kembali aliran listrik ke pelanggan," ujarnya didampingi Senior Manager Komunikasi dan Umum Ahmad Mustaqir dan Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Semarang Eric Rossi.

PLN mengimbau masyarakat, apabila banjir rob menggenangi rumah masing-masing dapat melakukan pengamanan kelistrikan secara mandiri.

"Langkah pengamanan kelistrikan yang dapat dilakukan terlebih dulu adalah memutus aliran listrik yang terhubung ke rumah dengan cara mematikan kWh meter," katanya.

Selanjutnya cabut alat elektronik yang masih terhubung ke setop kontak dan naikkan ke tempat yang lebih tinggi.

4 dari 4 halaman

Kronologi Banjir Rob di Pesisir Semarang

Kawasan pesisir Kota Semarang, tepatnya di daerah sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, menjadi daerah paling terdampak banjir rob. Sebelumnya air pasang laut dengan ketinggian mencapai 2 meter menerjang kawasan tersebut hingga menjebol tanggul. 

"Ketinggian banjir rob yang bersamaan dengan gelombang tinggi hari ini tercatat 210 centimeter," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Retno Widyaningsih, Senin (23/5) kemarin.

Retno menyebut banjir rob dan gelombang tinggi yang terjadi akibat siklus akhir bulan setelah purnama dan bumi dengan bulan dalam posisi terdekat ini juga melanda kawasan pesisir di Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Pekalongan hingga Tegal.

"Adanya banjir rob dan gelombang tinggi yang mulai sekitar pukul 13.00 WIB ini menyebabkan limpasannya ke daratan terasa cukup deras," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sekitar lokasi kejadian, banjir rob di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas ini diperparah dengan adanya tanggul jebol sehingga area yang terdampak cukup luas.

Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas telah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan banjir rob dan gelombang tinggi kepada masyarakat.

"Peringatan banjir rob dan gelombang tinggi kami keluarkan untuk tanggal 23-24 Mei 2022," kata Retno.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Ganis Erutjahjo menambahkan, tinggi gelombang di wilayah Pantura Jateng sampai Laut Utara Jateng pada tiga hari ke depan berkisar 125-200 cm.

"Gelombang tinggi tersebut mendorong air laut melimpas ke daratan sehingga pada saat titik puncak pasang yang ditambah dorongan air laut otomatis menambah ketinggian dari air pasang yang berimbas pada luasnya area terdampak saat ini," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.