Sukses

Geger Penyelamatan Bocah Maroko Tersangkut di Sumur, Sampai Jadi Tren Medsos

Rayan bocah Maroko ini diyakini telah jatuh sekitar 32 meter (104 feet) ke dalam lubang sempit.

Liputan6.com, Chefchaouen - Upaya penyelamatan yang hampir berakhir terhadap seorang anak di Maroko yang jatuh ke sumur air di dekat Kota Chefchaouen jadi sorotan. Bahkan menjadi tren di media sosial (medsos).

Bocah itu, yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai anak laki-laki berusia lima tahun bernama Rayan, dilaporkan sedang bermain di dekat sumur di kota utara Tamrout, 100 km (62 mil) dari Chefchaouen.

Rayan diyakini telah jatuh sekitar 32 meter (104 feet) ke dalam lubang sempit.

Operasi penyelamatan, yang dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, telah berlangsung sejak Selasa malam.

"Penyelamatan anak semakin dekat," kata juru bicara pemerintah Mustapha Baitas pada Kamis 3 Februari 2022 malam waktu setempat seperti dikutip dari BBC, Jumat (4/2/2022).

"Hati kami bersama keluarga, dan kami berdoa agar dia kembali bersama mereka sesegera mungkin."

Meskipun mengalami kondisi kesehatan menurun yang signifikan, rekaman dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan bahwa bocah itu masih hidup dan sadar. Ia terlihat menderita beberapa cedera kepala ringan.

Petugas penyelamat telah menurunkan masker oksigen, makanan dan air ke dalam sumur. Tim medis juga bersiaga di lokasi, siap untuk merawat bocah itu.

Sebuah helikopter juga telah tiba di tempat kejadian untuk membawanya ke rumah sakit setelah dia dikeluarkan dari sumur.

Ribuan orang telah menonton rekaman penyelamatan di media sosial, dan bahkan insiden itu menjadi tren di media sosial. Skelompok besar penonton telah berkumpul di tempat kejadian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diawasi Puluhan Petugas Keamanan hingga Jadi Tren Medsos

Media lokal melaporkan bahwa otoritas provinsi mengawasi upaya penyelamatan dan puluhan polisi, pasukan tambahan, Royal Gendarmerie dan petugas perlindungan sipil sekarang terlibat dalam operasi tersebut.

Mohamed Yassin El Quahabi, presiden Chefchaouen Association of Caving and Mountain Activities, telah membantu penyelamatan dan mengatakan kepada BBC bahwa sempitnya sumur telah menghambat upaya penyelamatan. Dia menambahkan bahwa beberapa upaya oleh sukarelawan lokal dan petugas penyelamat untuk mendapatkan akses melalui pembukaan sumur telah gagal.

"Masalah penyelamatan ini adalah diameter lubangnya sangat, sangat kecil, sekitar 25 cm (9,8 inci)," kata El Quahabi. "Pada kedalaman 28 meter itu menjadi lebih kecil sehingga kami tidak bisa menjangkaunya."

Gambar dari tempat kejadian menunjukkan lima buldoser menggali area yang luas sejajar dengan poros luar sumur untuk mencoba dan bekerja di sekitar struktur yang sempit.

Pada Kamis malam, tim penyelamat melaporkan bahwa mereka telah menggali sekitar 24 meter, tetapi sekitar enam meter masih tersisa untuk mencapai anak itu.

El Quahabi mengatakan kepada BBC bahwa inilah satu-satunya cara bagi petugas penyelamat untuk mencapai Rayan.

Tetapi pihak berwenang tetap khawatir bahwa gangguan apa pun dengan sumur dapat secara tidak sengaja melukai bocah berusia lima tahun itu dengan memicu tanah longsor.

Tagar bahasa Arab #SaveRayan telah menjadi tren di seluruh wilayah, termasuk di negara tetangga Aljazair.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.