Sukses

Jembatan Kereta Api India Ini Diklaim Tertinggi Sedunia, Melebihi Menara Eiffel

Dibangun pada ketinggian 359 meter, jembatan kereta api India ini diklaim lebih tinggi dari Menara Eiffel.

Liputan6.com, Jammu dan Kashmir - Jaringan kereta api di India telah berkembang ke segala arah dengan cepat untuk membangun salah satu jaringan terbesar di dunia. Saat ini panjang rutenya tersebar di 67.000 km, dengan lebih dari 13.000 kereta penumpang dan 8.000 kereta barang, melayani 23 juta penumpang dan 3 juta ton (MT) barang setiap hari.

Untuk informasi, sejarah kereta api India berasal dari lebih dari 160 tahun.

Menghubungkan daratan melintasi sungai, gurun, gunung, dan jurang telah menjadi perjalanan yang sulit dan pegunungan Himalaya yang luas telah menghadirkan tantangan unik. Tetapi apa yang tampak seperti tantangan yang tidak dapat diatasi akhirnya telah diatasi di Jammu dan Kashmir.

Menurut informasi dari Kedutaan Besar India di Jakarta, Selasa (1/2/2022), jembatan kereta api tertinggi di dunia selesai dibangun pada April 2021. Dibangun pada ketinggian 359 meter, jembatan ini diklaim lebih tinggi dari Menara Eiffel.

"Proyek jalur kereta api Udhampur-Srinagar-Baramulla yang ambisius setelah selesai akhirnya akan menghubungkan lembah Kashmir ke dataran melalui jaringan kereta api, membuat pergerakan orang dan barang menjadi lebih mudah. Setelah selesai, proyek akan menjadi revolusioner untuk Wilayah Persatuan Jammu dan Kashmir karena akan mengubah lanskap ekonomi di sana," jelas pihak Kedutaan India.

Meski bentangan trek ini tidak lebih dari 111 km, namun sepanjang 97,34 km trek ini berupa terowongan. Sebelum kereta mulai melaju di jalur Udhampur – Baramulla, terowongan teknologi tinggi sepanjang 8,5 km yang menghubungkan Qazigund dan Banihal di Jammu & Kashmir dibuka pada tahun 2021 untuk umum.

Terowongan itu akan membuat Kashmir tetap terhubung ke seluruh negeri sepanjang tahun.

Dengan biaya hampir 300 juta USD, terowongan baru ini dibangun di ketinggian 1.790 meter, 400 meter di bawah terowongan yang ada untuk mengurangi ancaman longsoran salju.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sekilas Soal Jammu dan Kashmir

Pada tahun 2020, Jammu dan Kashmir muncul sebagai salah satu wilayah dengan kinerja terbaik di India untuk mengembangkan panjang jalan tertinggi. Baru-baru ini, pada 19 Januari 2022, Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengatakan bahwa status negara bagian Jammu dan Kashmir akan dipulihkan setelah situasi di Wilayah Persatuan menjadi normal.

Area lain di mana perkembangan baru telah mengubah lanskap Jammu dan Kashmir adalah pembangkit listrik tenaga air. Meskipun ekonomi tumbuh, selama bertahun-tahun India telah berkomitmen untuk tujuan energi bersih dan terbarukan. Membangun proyek pembangkit listrik tenaga air di Himalaya yang rapuh dan muda secara geologis tidaklah mudah, dan sejauh ini hanya seperempat dari potensi tenaga air besar India yang telah dimanfaatkan.

Jawaban untuk mengatasi tantangan ini adalah pembangkit listrik tenaga air ‘run-of-the-river’ yang menghasilkan listrik bersih dengan dampak minimal terhadap lingkungan. Setelah keberhasilan proyek semacam itu di negara bagian Himachal Pradesh di utara, Pemerintah India terus meniru model di Jammu dan Kashmir.

Kegembiraan pembangunan di kawasan ini telah terjadi setelah lama terhenti karena ketidakstabilan politik di kawasan itu menghambat pertumbuhan selama beberapa dekade.

Setelah amandemen konstitusi di India membawa negara bagian Jammu dan Kashmir sebelumnya di bawah administrasi Pemerintah pusat di Delhi, Pemerintah India telah menetapkan rencana ambisius untuk pengembangan wilayah tersebut.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.