Sukses

Top 3: Nama 35 Pemimpin Dunia di Pandora Papers Jadi Sorotan

Skandal Pandora Papers kembali ungkap tingkah pejabat yang rahasiakan transaksi finansial mereka.

 

Liputan6.com, Jakarta - International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) merilis Pandora Papers yang membongkar para pemimpin dunia yang memakai jasa perusahaan offshore untuk melakukan transaksi keuangan.

Mengapa perusahaan offshore dipermasalahkan? Penggunaannya tidak ilegal, namun kerahasiaan di perusahaan offshore berpotensi digunakan untuk berbagai tindakan ilegal, seperti menghindari pajak, hingga cuci uang. 

Ini pernah terjadi pada skandal korupsi 1MDB di Malaysia ketika pengelola keuangan Jho Low memakai perusahaan offshore untuk mencuci uang yang ia garong dari 1MDB. Low kini menjadi buronan. 

Pandora Papers merilis 35 nama pemimpin dulu dan kini yang ketahuan menggunakan perusaaan offshore. Kabar itu menjadi sorotan pembaca isu global Liputan6.com, Selasa (5/10/2021). 

Ada pula berita unik mengenai wanita di Amerika Serikat yang terkena tambahan biaya karena menangis saat operasi.

Berikut daftar artikelnya:   

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Pemimpin Negara di Pandora Papers

Ada 35 pemimpin negara yang ketahuan memakai offshore, termasuk Raja Abdullah II dari Yordania. Nama-nama orang dekat penguasa juga muncul, seperti wanita yang dirumorkan sebagai kekasih gelap Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Nama mantan PM Inggris Tony Blair juga muncul, serta Perdana Menteri Uni Emirat Arab, Sheikh Rashid.

 

Baca selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Raja dan Presiden di Pandora Papers

Dokumen ini melingkupi data 50 tahun, namun kebanyakan berasal dari 1996-2020. Jumlah yang terkuak dua kali lebih besar ketimbang di investigasi Panama Papers lima tahun yang lalu. 

Masalah menghindari pajak ini dinilai merugikan negara-negara miskin, sebab bendahara negara jadi kesulitan mencari dana untuk infrastruktur seperti membangun jalan, rumah sakit, dan sekolah. 

 

Baca selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Biaya Tambahan Operasi Akibat Nangis

Seorang wanita AS mengklaim bahwa sebuah rumah sakit menagih uang darinya karena menangis selama operasi pengangkatan tahi lalat. 

Melalui akun media sosialnya, wanita yang diidentifikasi sebagai Midge, membagikan foto tagihan yang dia terima dari rumah sakit. Dia dengan sinis mengunggah gambar tagihannya dan menulis, "Penghapusan tahi lalat: $223 [atau Rp 3,1 juta] Menangis: ekstra".

 

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.