Sukses

Kasus COVID-19 di India Meledak, AS hingga Jerman Kirim Bantuan Medis

AS dan Jerman mengirim bantuan medis ke India.

Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat akan segera mengirimkan bahan baku untuk vaksin COVID-19, peralatan medis, dan alat pelindung untuk membantu India menanggapi lonjakan besar infeksi virus corona, kata Presiden AS Joe Biden, Minggu (25/4).

"Sama seperti India mengirim bantuan ke Amerika Serikat karena rumah sakit kami tegang pada awal pandemi, kami bertekad untuk membantu India pada saat dibutuhkan," kata Biden di Twitter setelah Gedung Putih mengumumkan daftar tindakan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne mengatakan para pejabat AS "bekerja sepanjang waktu" untuk mengerahkan sumber daya dan pasokan yang tersedia untuk membantu India membuat vaksin Covishield dan merawat jutaan orang India yang sakit akibat COVID-19. 

Amerika Serikat juga akan mengirimkan alat terapi, alat uji diagnostik cepat, dan ventilator.

Washington berada di bawah tekanan yang meningkat untuk membantu India, negara demokrasi terbesar di dunia, setelah Inggris, Prancis, dan Jerman menjanjikan bantuan selama akhir pekan.

Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak semua warga untuk divaksinasi dan berhati-hati, karena negara itu mencetak rekor global untuk infeksi COVID-19 baru dalam satu hari.

Amerika Serikat juga mengejar opsi untuk menyediakan India dengan pembangkit oksigen dan pasokan terkait, kata Horne.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jerman Juga Kirim Bantuan

Selain AS, Jerman juga akan mengirim oksigen dan bantuan medis ke India dalam beberapa hari mendatang untuk membantunya mengatasi krisis COVID-19, kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas, Senin (26/4).

India menderita lonjakan infeksi virus corona, dengan jumlah kasus melonjak sebesar 349.691 dalam 24 jam terakhir, rekor puncak hari keempat berturut-turut. Rumah sakit di sana telah menolak pasien setelah kehabisan oksigen medis.

"Gelombang kedua saat ini sedang menggulung India dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Memang benar bahwa kami bertindak cepat untuk menghentikan masuknya mutasi baru di Jerman," kata Maas kepada surat kabar Rheinische Post.

Jerman telah mengklasifikasikan India sebagai daerah dengan insiden virus corona yang tinggi dan juga menempatkan negara itu dalam daftar peringatan terpisah untuk varian virus corona.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.