Sukses

Patung Wanita Misterius Mirip Karakter Star Wars Ditemukan di Meksiko

Insitut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) melaporkan penemuan patung wanita misterius berusia 500 tahun yang mirip dengan karakter dari film Star Wars.

Liputan6.com, Hidalgo Amajac - Insitut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (National Institute of Anthropology and History (INAH) melaporkan penemuan patung wanita misterius berusia 500 tahun, mirip dengan karakter dari film Star Wars.

Dikutip dari Live Science, Kamis (14/1/2021), patung batu kapur tersebut mempunyai tinggi 2 meter serta menggunakan pakaian dan perhiasan rumit.

Salah satu perhiasan tersebut adalah liontin melingkar yang dikenal sebagai "oyohualli."

Lalu Kalung tebal, anting seperti rumah, dan hiasan kepala yang mirip dengan karakter Star Wars bernama Ahsoka Tano --mantan murid Jedi yang telah menjadi pejuan dalam seri fiksi ilmiah tersebut.

Ternyata, sama seperti Ahsoka Tano, wanita misteius ini juga mungkin memainkan peran penting pada masanya. Sebab pakaian pada patung menggambarkan citra wanita elit.

"Mungkin seorang penguasa, karena postur dan pakaiannya, bukan dewa," kata María Eugenia Maldonado Vite, seorang arkeolog di INAH Veracruz Center yang memimpin penggalian, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wanita Berkuasa di Zaman Pra-Colombus

Patung tersebut ditemukan oleh petani lokal di ladang jeruk di kota Hidalgo Amajac, Veracruz, Meksiko, pada 1 Januari 2021.

Patung tersebut kemungkinan berasal dari periode akhir Pasca-klasik (1450 - 1521) dan memiliki ciri-ciri yang mengingatkan pada budaya Huastec, sekelompok oorang yang pernah hidup di Pantai Teluk Meksiko di persimpangan jalan pra-Columbus untuk budaya, seni, dan perdangangan.

Dengan penemuan patung tersebut, dapat di konfirmasi bahwa pada zaman itu, ada seorang perempuan yang menjadi penguasa.

"Mengkonfirmasi partisipasi aktif perempuan yang berkuasa dalam struktur sosial dan politik Huastec," kata Alejandro Frausto Guerrero, sekretaris kebudayaan Meksiko, dalam sebuah pernyataan mengenai patung tersebut.

Tidak hanya itu, lokasi patung yang berada di antara situs arkeologi Aztec Tochpan (Tuxpan) dan Huastec Castillo de Teayo menunjukkan bahwa patung tersebut berakar pada kedua budaya.

Patung dari Huastec sebagian besar dianggap menggambarkan dewa yang terkait dengan dewa ibu Bumi Aztec, Tlazoltéotl, yang juga dikenal karena aksi seksual yang tidak murni dan dosa-dosanya, Kata Maldonando Vite.

Penggambaran patung ibu Bumi Aztec tersebut sering menunjukkan dewi memakai cicin hidung dan mengenakan gelendong dengan jumbai kapas di hiasan kepalanya, tambahnya.

"Gaya wanita muda dari Amajac mirip dengan representasi dewi Bumi dan kesuburan Huastec, tetapi dengan pengaruh eksternal, mungkin kelompok pribumi Nahua, seperti yang dapat dilihat pada rongga mata bertatahkan - fitur yang berpengaruh. bukan milik patung Huasteca Klasik," tetapi dari tradisi seni budaya lain. Maldonado Vite berkata, "Selain itu, kain yang dihadirkan wanita Huastec di depan roknya selalu halus, dan yang ini memiliki ornamen simpul dan pita di atasnya."

Para arkeolog berencana untuk mempelajari patung dan kebun tempat patung tersebut ditemukan lebih lanjut.

Sampai saat ini, situs tersebut tidak diketahui oleh arkeolog. Namun, Maldonado Vite menemukan struktur kecil di dekatnya yang mungkin merupakan tempat tinggal pra-Kolombia.

Patung wanita tersebut bukanlah satu-satunya pemimpin wanita pra-Colombus di sejarah. "Ada cukup banyak penggambaran wanita elit dan penguasa wanita pra-Hispanik di tempat lain, yang paling dikenal di kalangan Maya Klasik tetapi juga dalam relief-relief Zapotec Klasik dan naskah kuno Mixtec," kata Susan Gillespie, seorang profesor antropologi di Universitas Florida, kepada Associated Press (AP).

"Dokumen Aztec era kolonial menyebutkan 'penguasa' perempuan atau setidaknya pemegang mahkota untuk diwariskan kepada penerus mereka," kata Gillespie.

Pada budaya pra-Columbus, wanita sangat dihargai dan baru setelah penaklukan Eropa wanita kehilangan status mereka.

Walau memang wanita dihargai pada masa itu, Gillespie belum bisa mengatakan bahwa patung wanita Star Wars tersebut penting atau bahkan diidentifikasi dengan benar.

"Arkeologi bekerja paling baik dengan kejadian berulang, unjtuk menunjukkan pola," katanya kepada AP.

Pemilik kebun jeruk masih memiliki patung tersebut teteapi INAH berencana untuk segera mendiskusikan masa depan patung tersebut.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.