Sukses

Jack Ma Dikabarkan Hilang, Netizen Pertanyakan Keberadaannya yang Raib Sekitar 2 Bulan

Publik heboh dan berkicau di sosial media Twitter usai pemberitaan hilangnya Jack Ma. Ia tak muncul di publik selama kurang lebih dua bulan.

Liputan6.com, Beijing - Absennya pendiri Alibaba, Jack Ma, dari pandangan publik dalam dua bulan terakhir, termasuk saat melewatkan episode terakhir dari sebuah acara TV di mana dia akan tampil sebagai juri, telah memicu spekulasi.

Spekulasi muncul di media sosial atas keberadaannya di tengah tindakan keras peraturan China atas tindakannya, demikian dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (5/1/2021).

Jack Ma, pengusaha terkenal China itu tidak muncul di publik sejak forum akhir Oktober di Shanghai di mana dia mengecam sistem regulasi China dalam pidatonya.

Jack Ma menempatkan dirinya pada jalur yang bertentangan dengan para pejabat, yang mengakibatkan penangguhan penawaran umum perdana senilai US$ 37 miliar untuk fintech Ant Group Alibaba.

Financial Times melaporkan pada Jumat lalu bahwa Ma diganti pada bulan November sebagai juri di episode terakhir acara Africa’s Business Heroes.

Namun, seorang juru bicara Alibaba mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa perubahan itu terjadi karena masalah jadwal, ia menolak komentar lebih lanjut seputar Jack Ma.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Trending Akibat Sensor Pemerintah

Meskipun liputan berita tentang ketidakhadiran Jack Ma dari pandangan publik memicu spekulasi di Twitter, yang diblokir di China, itu bukanlah topik trending yang signifikan di media sosial di China daratan, di mana topik sensitif tunduk pada sensor.

Regulator China telah memusatkan perhatian pada bisnis Jack Ma sejak pidatonya di bulan Oktober.

Regulator meluncurkan penyelidikan antitrust ke Alibaba dan memerintahkan Ant untuk mengguncang bisnis pinjaman dan keuangan konsumen lainnya termasuk pembentukan perusahaan induk terpisah guna memenuhi persyaratan modal.

"Saya pikir dia telah disuruh untuk diam," kata Duncan Clark, ketua konsultan teknologi BDA China yang berbasis di Beijing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.