Sukses

Kurangnya Fasilitas Pendingin Bakal Jadi Kendala Penyimpanan Vaksin Corona COVID-19

Mempertahankan suhu dingin untuk vaksin virus Corona hingga berada di sekitar minus 70 derajat Celsius menjadi persoalan tersendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat vaksin virus Corona yang tengah diproduksi di seluruh dunia sangat membutuhkan pendingin steril nonstop agar tetap berfungsi.

Meskipun ada langkah besar dalam melengkapi negara-negara berkembang untuk mempertahankan "suhu dingin" untuk vaksin, hampir 3 miliar dari 7,8 miliar orang di dunia tinggal di tempat-tempat dengan penyimpanan suhu terkontrol yang tidak memadai guna mengendalikan keefektifan vaksin Corona COVID-19.

Hasilnya, orang miskin di seluruh dunia kemungkinan besar menjadi yang terakhir keluar dari pandemi, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (20/10/2020).

Mempertahankan suhu dingin untuk vaksin virus Corona harus berada di sekitar minus 70 derajat Celsius.

Pakar logistik mengatakan, sebagian besar negara Afrika dan sebagian besar Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Amerika Latin kekurangan infrastruktur untuk mengawetkan vaksin yang lebih konvensional.

Sebuah klinik medis kecil di luar ibu kota Burkina Faso sudah hampir setahun tidak memiliki fasilitas ini.

Untuk meningkatkan alat pendingin di negara berkembang, organisasi internasional telah mengawasi pemasangan puluhan ribu lemari es vaksin bertenaga surya.

Menjaga keamanan vaksin Corona COVID-19 yang sensitif terhadap suhu dari awal hingga akhir juga membutuhkan listrik yang andal, jalan yang baik, dan perencanaan.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minimalisasi Pencurian

Untuk negara miskin seperti Burkina Faso, peluang terbaik untuk menerima pasokan vaksin virus Corona adalah melalui inisiatif COVAX yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan aliansi vaksin GAVI untuk mendistribusikan kandidat yang sukses secara adil.

Sementara itu, perusahaan logistik Jerman DHL yang telah memperluas kapasitas penyimpanannya sebagai tanggapan terhadap pandemi, memperkirakan bahwa 15.000 penerbangan kargo akan diperlukan untuk memvaksinasi dunia sepenuhnya terhadap virus corona.

Vaksin virus korona akan menjadi salah satu produk yang paling dicari di dunia, jadi sindikat pencurian juga berbahaya.

GAVI dan UNICEF telah bereksperimen dengan pengiriman vaksin dengan drone. Perusahaan penyimpanan terbesar di India untuk makanan sedang mempertimbangkan untuk menyisihkan ruangannya untuk vaksin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.