Sukses

Terduga Pelaku Penusukan di Birmingham Dibekuk Polisi Inggris

Pihak kepolisian Inggris telah menangkap terduga pelaku penusukan di Birmingham yang menewaskan satu orang dan tujuh lainnya terluka.

Liputan6.com, Birmingham - Seorang pria berusia 27 tahun telah ditangkap sehubungan dengan penikaman massal di Birmingham, Inggris yang menewaskan satu orang dan beberapa lainnya luka parah.

Pria itu ditahan karena dicurigai melakukan pembunuhan yang dilakukan setelah tengah malam pada Sabtu lalu, kata Polisi West Midlands.

Seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (7/9/2020), saat ini tersangka ditahan di daerah Selly Oak sekitar pukul 04.00 pagi dan masih dalam tahanan polisi untuk diinterogasi.

Akibat dari insiden tersebut, seorang pria berusia 23 tahun menderita luka fatal, sementara seorang pria dan seorang wanita lainnya yang masing-masing berusia 19 dan 32 tahun, berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

"Petugas bekerja sampai dini hari dalam upaya untuk melacak orang yang kami yakini bertanggung jawab atas kejahatan yang mengerikan ini," kata kepala polisi Birmingham, Steve Graham.

“Jelas ini perkembangan yang krusial tapi penyelidikan kami terus berlanjut,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inggris Siaga

Inggris berada dalam siaga tinggi, setelah terjadinya dua penikaman massal di London pada tahun lalu, yang menyebabkan petugas bersenjata menembak mati kedua pelaku - terpidana ekstremis Islam yang telah dibebaskan lebih awal dari penjara.

Pada bulan Juni, seorang pria didakwa melakukan pembunuhan setelah tiga orang ditikam hingga tewas di sebuah taman di Reading, London barat, dalam serangan yang sedang diselidiki oleh polisi kontra-terorisme.

Enam orang, termasuk seorang petugas polisi, kemudian terluka di sebuah hotel perumahan pencari suaka di kota Glasgow, Skotlandia. Polisi bersenjata juga menembak mati tersangka penyerang.

Penusukan di Inggris dan Wales telah meningkathingga  6 persen dalam setahun hingga akhir Maret, menurut Kantor Statistik Nasional.

Birmingham adalah salah satu kota paling beragam secara etnis di Inggris dengan populasi lebih dari satu juta, dan memiliki sejarah kekerasan geng yang eksplosif baru-baru ini.

Perdana Menteri Boris Johnson dan Menteri Dalam Negeri Priti Patel keduanya menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan berterima kasih kepada layanan darurat, yang menyatakan "insiden besar" sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.