Sukses

22 Gajah Ditemukan Mati di Taman Satwa Zimbabwe, Diduga Terinfeksi Bakteri

22 gajah ditemukan mati di taman satwa Zimbabwe diduga karena infeksi dari bakteri.

Liputan6.com, Harare - Dalam dua pekan terakhir, otoritas margasatwa Zimbabwe telah menemukan kematian pada 22 ekor gajah. Penyebab kematian dari hewan tersebut diduga karena infeksi bakteri.

Dikutip dari AFP, Jumat (4/9/2020), bangkai dari gajah-gajah itu ditemukan pada Selasa 1 September dan Rabu 2 September di dekat Hutan Pandamasuwe barat laut. Area tersebut merupakan tempat di mana 12 gajah sebelumnya ditemukan mati pekan lalu.

"Kami sekarang memiliki total 22 gajah yang telah mati," terang juru bicara taman dan otoritas satwa liar Tinashe Farawo.

"Kami telah mengambil sampel untuk pengujian, tetapi kami menduga mereka tewas karena penyebab yang sama dengan 12 ekor yang ditemukan tewas pekan lalu," ungkapnya.

Hasil laboratorium menunjukkan 12 bangkai gajah yang pertama kali ditemukan di antara Taman Nasional Hwange dan kota resort Air Terjun Victoria itu mati akibat infeksi dari bakteri.

Otoritas taman meyakini gajah yang berusia antara dua dan enam tahun, terlalu pendek untuk memakan daun dari pucuk pohon. 

Maka dari itu, kemungkinan gajah itu telah menelan bakteri yang berada pada tanaman yang terinfeksi.

Otoritas taman juga mengesampingkan dugaan kematian karena perburuan, dengan gading yang masih tampak melekat pada bangkai gajah-gajah tersebut.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Zimbabwe Miliki Lebih dari 84.000 Gajah

Zimbabwe memiliki lebih dari 84.000 gajah. Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan ekor satwa tersebut telah mati karena kelaparan dan kekurangan air. 

Sementara gajah lainnya diyakini mati karena diracuni oleh pemburu untuk diambil gadingnya. 

Gading dari gajah-gajah itu, digunakan oleh para pemburu untuk membuat ornamen dan obat tradisional di Asia dan Timur Tengah.

Pada 2013, sedikitnya 300 gajah mati karena keracunan sianida di lubang air di Hwange.

Di Botswana, yang merupakan rumah bagi populasi gajah terbesar di dunia dengan sekitar 130.000 ekor, juga telah kehilangan sekitar 300 gajah awal 2020.

Ratusan gajah itu diduga tewas karena tidak dapat bertahan dari racun alami.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.