Sukses

Muncul Kasus Baru Corona COVID-19, Ibu Kota Xinjiang Aktifkan Mode Perang

Ibu kota provinsi Xinjiang masuk "mode perang" demi meredam penyebaran Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Urumqi - Pemerintah provinsi Xinjiang berjanji akan terus menambah pesat tes Virus Corona COVID-19 demi mencegah penyebaran. Upaya ini melibatkan pemerintah pusat China dan rumah sakit lokal.

Dilaporkan media China Global Times, Senin (20/7/2020), jenis tes yang dilakukan berupa nucleid acid testing untuk 3,5 juta warga Urumqi, ibu kota Xinjiang. Tes gratis juga sudah diadakan di dalam kota.

Pada Rabu hingga Sabtu pekan lalu, kota Urumqi melaporkan 17 kasus Virus Corona baru dan 23 kasus tanpa gejala. Penyebaran disebabkan akibat kumpul-kumpul.

Pejabat Urumqi menyebut daerahnya mengaktifkan "mode perang" untuk melawan penyebaran Virus Corona jenis baru. Kebijakan pembatasan sosial juga sudah diterapkan bagi masyarakat.

Komisi Kesehatan Nasional China telah mengirim 10 tim medis, termasuk 200 petugas medis dari 10 provinsi dan munisipalitas untuk membantu jalannya tes nucleid acid.

Sebuah rumah sakit bahkan melaksanakan lebih dari 8.000 tes bagi masyarakat dalam sehari. Pemerintah Urumqi berupaya menarget lokasi tes di lokasi kasus yang konfirmasi atau suspek corona.

Selain itu, orang yang menjadi kontak dekat (close contact), penularan tanpa gejala, dan orang dengan demam juga menjadi target tes. Program ini telah berjalan sejak Jumat kemarin.

Pegawai-pegawai dari perusahaan tertentu nantinya juga akan diminta untuk ikut tes corona.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Lockdown

Pakar biologi dari Universitas Wuhan berkata agar masyarakat tidak perlu panik. Selain itu, ada alternatif ketimbang menjalankan lockdown.

"Lacak asal muda dan rute infeksi dari penyakit adalah prioritas," ujar Yang Zhanqiu, deputi direktur dari departemen biologi patogen di Universitas Wuhan.

Urumqi kini melarang adanya perkumuplan kelompok, melakukan pembatasan di gedung-gedung tempat tinggal, disinfeksi, dan meminta masyarakat lokal di keluar kota kecuali diperlukan.

Warga yang ingin keluar kita diminta ikut tes nucleic acid terlebih dahulu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.