Sukses

Ahli Virologi China Ungkap Inang Virus Corona COVID-19 dari Kelelawar Tapal Kuda

Penelitian baru mendapati kelelawar jenis tapal kuda membawa banyak Virus Corona dengan keragaman genetik yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian baru di China telah mengungkap hewan yang menjadi inang dari Virus Corona COVID-19 yang mulai mewabah di Wuhan pada akhir Desember 2019. 

Ahli virologi China, Shi Zhengli memberikan perhatian terhadap kelelawar jenis tapal kuda sebagai inang dari COVID-19. Dalam penelitiannya, dia menemukan adanya sebuah ras hasil evolusi antara Virus Corona dan inangnya.

Evolusi itu, sebut Shi, dapat menimbulkan beragam genetik di dalam virus tersebut seperti dikutip dari Global Times, Senin (25/5/2020).

Pada saat dunia sedang berusaha keras mencari kesimpulan asal virus dan menuduh China atas lepasnya Virus Corona dari sebuah laboratorium di Lembaga Virus Wuhan (WIV), Shi memublikasikan temuan barunya yang menegaskan bahwa Rhinolophidae, salah satu jenis kelelawar yang merupakan inang dari COVID-19.

Penelitian itu mendapati kelelawar jenis tapal kuda membawa banyak Virus Corona dengan keragaman genetik yang tinggi, terutama dalam protein lonjakan yang menempel pada sel manusia dan menginfeksinya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memanfaatkan Ortolog Protein Manusia

Beberapa virus di dalam kelelawar dapat memanfaatkan ortolog protein manusia, yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) sebagai reseptor SARS-CoV untuk bisa merasuki dan menginfeksi sel manusia, seperti dilansir Antara.

SARS-CoV merupakan SARS yang sangat berkaitan erat dengan COVID-19.

Penelitian Shi pertama kali dipublikasikan dalam platform bioRxiv berjudul "Evolusi antara virus dan inangnya memicu beragam genetika dalam kelelawar SARS" pada 14 Mei 2020.

 

3 dari 3 halaman

Hasil Temuan

Temuan itu menyebutkan, protein spike SARSr-CoV dan kelelawar tapal kuda ACE2 mungkin telah berevolusi dan mengalami seleksi yang ketat satu sama lain.

Selanjutnya studi tersebut mengarah pada pembuktian bahwa kelelawar tapal kuda telah menjadi inang alami SARSr-CoVs.

Pengawasan berkelanjutan terhadap kelompok virus ini pada kelelawar sangat diperlukan untuk mencegah penyakit serupa SARS berikutnya, demikian penelitian Shi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.