Sukses

Paus Fransiskus Doakan Kesembuhan Pasien Corona COVID-19 di Hari Paskah

Di tengah pandemi Virus Corona COVID-19, Paus Fransiskus menyampaikan pesan dalam sebuah upacara Hari Paskah yang dihadiri hanya oleh segelintir pendeta dan paduan suara kecil di Basilika Santo Petrus.

Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus mendoakan kesembuhan seluruh warga dunia yang terpapar Virus Corona COVID-19. Pesan itu ia sampaikan pada Paskah hari Minggu kemarin, 12 April 2020.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (13/4/2020) Paskah tahun ini cukup berbeda. Sebab, Paus Fransiskus menyampaikan pesannya di hadapan sebagian kecil orang, lantaran kota Vatikan tengah di kosongkan dan banyak orang hanya tinggal di dalam rumah.

Paus berusia 83 tahun itu berbicara dengan di sebuah upacara yang dihadiri hanya oleh segelintir pendeta dan paduan suara kecil di Basilika Santo Petrus.

"Bagi banyak orang, ini adalah hari Paskah yang hidup di tengah kesedihan dan kesulitan yang disebabkan oleh pandemi Corona COVID-19, dari penderitaan fisik hingga kesulitan ekonomi," kata Francis.

Pandemi yang mengamuk di luar gerbang Vatikan yang terkunci telah menewaskan lebih dari 110.000 orang dan membuat miliaran orang terkurung di rumah mereka.

Sebagian besar dari 1,3 miliar umat Katolik di dunia berada di dalam rumah, ketika Paus Fransiskus berbicara.

Dalam homilinya, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata global dan penghapusan utang untuk negara-negara miskin.

Pesan di hari Paskah ini disiarkan langsung untuk pertama kalinya lewat bantuan teknologi dalam di tengah situasi Virus Corona.

Di Inggris, Uskup Agung Canterbury Justin Welby - pemimpin spiritual Anglikan - merayakan misa dengan ribuan pengikut di sebuah video yang direkam dari tempat tinggalnya.

Uskup Agung Panama Jose Domingo Ulloa mengenakan masker dan sarung tangan dan berkeliling kota dengan "popemobile" yang digunakan selama kunjungan Francis ke negara Amerika Tengah tahun lalu.

Pendeta Rio de Janeiro Omar Raposo naik helikopter untuk memberkati kota Brasil dari langit.

Di tempat perlindungan Katolik terbesar di Amerika Latin, Basilika Aparecida di negara bagian Sao Paulo Brasil, Uskup Agung Orlando Brandes merayakan misa di hadapan sebuah gereja kosong dan mendesak warga Brasil untuk mempraktikkan jarak sosial.

"Mari kita tetap di rumah, mari ikuti rekomendasi dokter kita. Itu adalah tindakan amal, pengabdian kepada kehidupan," kata Brandes.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paus Fransiskus Negatif Corona COVID-19

Paus Fransiskus telah menjalani tes Virus Corona (COVID-19) dan hasilnya negatif. Kabar ini menandakan berakhirnya spekulasi terkait kondisi kesehatan Paus Fransiskus.

Kondisi Paus Fransiskus menjadi spekulasi, sebab di Italia sedang marak kasus Virus Corona. Ancaman dari Virus Corona juga amat tinggi bagi para lansia.

Paus Fransiskus sempat membatalkan kehadiran di acara gereja. Sebelumnya, Paus Fransiskus tertangkap kamera sedang batuk-batuk, sehingga muncul spekulasi di media sosial. Kemudian dilaporkan ia mengalami flu.

Bila melihat kronologinya, kabar sakit Paus Fransiskus terungkap ketika batal menghadiri misa di Roma karena merasa sedikit tidak enak badan pada Kamis, 27 Februari. Paus Fransiskus pun memutuskan agar menetap di hotel Santa Marta, Vatikan.

Time melaporkan bahwa Paus Fransikus sebetulnya sudah tampak flu pada Rabu, 26 Februari lalu. Saat itu, Paus Fransiskus sedang mengisi Rabu Abu di Basilica of Santa Sabina di Roma.

Paus Fransiskus terlihat kamera sedang pilek dan mengusap wajahnya dengan sapu tangan putih.

Pada Jumat, 28 Februari, Paus Fransiskus masih dilaporkan sakit. Ia akhirnya membatalkan audiensi resmi karena terserang flu.

Paus Fransiskus yang berusia 83 tahun memiliki rekam jejak kesehatan yang baik selama hidupnya. Namun, ia kehilangan bagian paru-parunya ketika masih muda akibat penyakit pernapasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.