Sukses

Tak Hanya Lansia, Anak Muda Juga Berisiko Mengidap Corona COVID-19

Orang muda tidak kebal dari virus corona, dan oleh karenanya, harus menghindari bersosialisasi demi meminimalisir menularkannya kepada orang yang lebih tua dan yang lebih rentan.

Liputan6.com, Jenewa - Orang muda tidak kebal dari Virus Corona, dan oleh karenanya, harus menghindari bersosialisasi demi meminimalisir menularkannya kepada orang yang lebih tua dan yang lebih rentan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan.

Pilihan yang dibuat oleh kaum muda bisa menjadi "perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain", kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/3/2020).

Lebih dari 11.000 pasien telah meninggal karena penyakit infeksi Virus Corona atau COVID-19 di seluruh dunia.

Hampir 250.000 pasien telah dites positif secara keseluruhan.

Pernyataan ketua WHO tersebut mengikuti laporan bahwa orang-orang muda di banyak negara merasa puas dengan peringatan kesehatan, karena kerentanan yang lebih besar terhadap virus hanya melanda pada pasien yang lebih tua.

Pandemi Virus Corona pertama kali terjadi di China pada Desember 2020. Tapi sekarang pusat pandemi global adalah Eropa.

Di Italia - di mana virus telah membunuh lebih banyak orang daripada di negara lain - jumlah kematian bertambag 627 jiwa pada Jumat 20 Maret 2020, mencapai total 4.032 orang dan menjadikannya hari paling mematikan bagi satu negara sejak wabah dimulai.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan WHO kepada Anak Muda

Berbicara di sebuah konferensi pers online dari kantor pusat WHO di Jenewa, Tedros mengatakan: "Meskipun orang yang lebih tua terkena dampak paling parah, orang yang lebih muda tidak berarti bisa lolos begitu saja."

Dia menambahkan: "Saya punya pesan untuk orang muda: Anda tidak terkalahkan, virus ini bisa membuat Anda di rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda. Bahkan jika Anda tidak sakit pilihan yang Anda buat tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain. "

Tedros menyambut baik perkembangan dari kota Wuhan di China tengah, tempat wabah itu bermula, yang melaporkan tidak ada kasus baru pada hari Kamis.

Dia mengatakan ini memberikan "harapan bagi seluruh dunia bahwa bahkan situasi yang paling parah dapat berbalik (menjadi baik)."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.