Sukses

Pandemi COVID-19 Batalkan Peringatan 1 Tahun Penembakan Masjid Selandia Baru

Pemerintah Selandia Baru terpaksa membatalkan rencana peringatan satu tahun penembakan masjid Christchurch akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Christchurch - Pemerintah Selandia Baru telah membatalkan rencana peringatan nasional untuk menandai peringatan satu tahun serangan masjid Christchurch . Alasannya, karena muncul kekhawatiran akan penyebaran lebih luas Virus Corona COVID-19. Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern.

"Ini adalah keputusan pragmatis. Kami sangat sedih untuk membatalkan, tetapi mengingat tragedi mengerikan seperti itu, kami seharusnya tidak membuat risiko penyebaran lebih lanjut dilakukan," kata Ardern pada Sabtu (14/3/2020).

Peringatan atas tragedi penembakan massal 15 Maret tahun lalu yang menewaskan 51 orang saat salat Jumat, diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan orang, bahkan banyak yang diperkirakan akan tiba dari luar negeri.

Melansir Channel News Asia, Sabtu (14/3/2020), Ardern mengatakan Selandia Baru perlu mengambil pendekatan pencegahan.

"Saran yang kami terima untuk acara ini adalah bahwa berdasarkan orang yang bepergian dari berbagai bagian negara dan dari luar negeri, jika ada kasus, mungkin sulit untuk melacak orang-orang yang telah melakukan kontak dengan orang itu, jadi kami mengambil pendekatan yang hati-hati," katanya.

"15 Maret, sekarang menjadi kesempatan bagi setiap warga Selandia Baru untuk merefleksikan dengan cara mereka sendiri tentang peristiwa setahun yang lalu."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesuai Anjuran

Pembukaan plakat untuk mengenang para korban yang direncanakan pada Minggu pagi di masjid utama al-Noor Christchurch, juga ditunda sebagai langkah pencegahan.

Juru bicara masjid, Tony Green mengatakan mereka telah menerima saran dari para profesional kesehatan dan sepakat untuk menunda acara tersebut. 

"Tidak bijaksana untuk tidak menaati anjuran kesehatan tentang Virus Corona. Ini sangat memprihatinkan," kata Tony.

"Itu hanya akan membutuhkan satu orang untuk terinfeksi dan akan sangat sulit untuk melacak di mana ia nantinya bepergian."

Enam orang sejauh ini dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 baru di Selandia Baru meskipun belum ada kasus yang dilaporkan di Christchurch.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.