Sukses

Populasi Burung di India Alami Penurunan Signifikan

Populasi burung di India mengalami penurunan jumlah yang signifikan.

Liputan6.com, New Delhi - Sebagian besar populasi burung India telah menurun secara tajam dalam beberapa dekade terakhir, menurut sebuah penelitian besar.

Laporan Negara Burung India bergantung pada pengamatan terhadap lebih dari 15.000 pengamat burung yang membantu menilai status dari 867 burung.

Dilansir dari BBC, Rabu (19/2/2020), laporan tersebut mendapati adanya penurunan terbesar dalam jumlah elang, burung nasar, warbler dan burung pantai yang bermigrasi.

Tetapi populasi burung merak, burung nasional, telah meningkat secara signifikan.

Perburuan dan hilangnya habitat adalah dua alasan utama di balik penurunan ini. "Tabrakan" dengan saluran listrik, menurut penelitian, adalah "ancaman arus utama" bagi burung.

Laporan, studi komprehensif pertama dari jenisnya, membuat dua penilaian: penurunan populasi burung selama 25 tahun terakhir, dan selama lima tahun terakhir.

"Dalam penilaian tren jangka panjang, ada data yang sesuai hanya tersedia untuk 261 spesies, di mana 52% telah menurun [dalam jumlah]. Untuk tren saat ini, ada data hanya untuk 146 spesies, di mana (jumlah) hampir 80 % menurun, "kata MD Madhusudan, salah satu pendiri Yayasan Konservasi Alam.

Pernyataan tersebut didasarkan pada lebih dari 10 juta pengamatan yang diambil dari pengamatan dan catatan cermat yang dibuat oleh para pengamat burung profesional.

Data tersebut kemudian dikumpulkan di eBird, sebuah basis data global crowdsourced yang memiliki data waktu-nyata mengenai distribusi dan jumlah burung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Data Lengkap

Populasi burung pipit lokal ditemukan secara umum stabil di seluruh negeri, meskipun telah menurun di kota-kota besar.

Populasi burung yang bermigrasi - baik jarak jauh maupun di anak benua - juga menunjukkan "penurunan tajam".

Laporan itu mengatakan bahwa sejak tahun 1990-an, jumlah beberapa spesies burung nasar, bustard, dan burung padang rumput spesialis lainnya juga telah turun secara drastis.

Beberapa spesies yang populer dalam perdagangan burung, seperti Green Munia, jumlahnya "sangat rendah", kata laporan itu.

Sementara itu, Courser Jerdon, burung langka dengan kebiasaan berkembang biak "misterius" yang ditemukan kembali pada tahun 1986 setelah jeda 138 tahun, belum terlihat sejak 2008.

Tetapi ada beberapa kabar baik juga seperti jenis Forest Owlet, burung langka lainnya yang ditemukan kembali pada tahun 1997, dilaporkan dari lebih banyak lokasi.

Tetapi penelitian ini memperingatkan bahwa penelitiannya juga merupakan kronik dari "spesies individu", dan bukan laporan tentang "kesehatan keseluruhan burung India, termasuk yang dianggap umum dan karenanya sedikit perhatian terhadap konservasi".

"Bagi sebagian besar burung India, kurangnya data telah menghambat pemahaman yang jelas tentang bagaimana mereka melakukan perjalanan. Pemahaman seperti itu sangat penting untuk ilmu konservasi, manajemen dan kebijakan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.