Sukses

Jeruk Bali Jadi Simbol Inggris Resmi Buka Misi untuk Kawasan ASEAN

Menteri Inggris untuk Asia Pasifik, Menteri Heather Wheeler resmi membuka misi Inggris untuk ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Inggris resmi membuka misinya untuk ASEAN pada Rabu 15 Januari 2020. Hal ini ditandai dengan penanaman jeruk Bali yang dilakukan oleh Menteri Inggris untuk Asia Pasifik, Heather Wheeler di kantor Kedutaan Besar Inggris, Jakarta. 

Jeruk Bali dipilih sebagai simbol lantaran tanaman tersebut tumbuh di semua negara kawasan ASEAN.

Inggris memiliki asosiasi yang erat dengan negara-negara anggota ASEAN.

"Kami telah menjadi pasangan dialog dengan ASEAN selama lebih dari 40 tahun," ucap Wheeler ketika memberikan pidato sambutan sambil didampingi oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins. 

Ia menambahkan bahwa Inggris merupakan salah satu dari segelintir negara di Uni Eropa yang memiliki misi diplomatik dengan masing-masing dari kesepuluh negara di ASEAN. Hal tersebut menandai bahwa negara-negara ASEAN memiliki peran penting bagi Inggris. 

Selain itu, dengan dibukanya misi ini, maka juga akan menjadi bukti pengakuan peran penting ASEAN dalam merepresentasikan isu kawasan dan menguatkan kerja sama multilateral. 

"Saya sudah melihat buktinya sendiri, di sini di Indonesia dan dalam kunjungan saya ke Laos, Kamboja dan Thailand tahun lalu. Dan saya yakin akan hal itu akan ditegakkan lebih lanjut dalam kunjungan saya ke Vietnam nanti," tambah Wheeler. 

Inggris dan ASEAN akan bekerja sama dalam cakupan yang luas, mulai dari bidang keamanan, beasiswa, pelatihan pendidik dan riset serta microbial resistance dan masih banyak lainnya. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Iklim

Satu hal yang juga menjadi fokus penting bagi Inggris dan ASEAN adalah terkait masalah perubahan iklim. 

"Saya tidak ragu bahwa kami akan bekerja sama lebih dan lebih lagi terkait masalah perubahan iklim. Saya tahu banyak negara di kawasan ini yang mengalami dampaknya, dan segala upaya segera dibutuhkan, termasuk seperti banjir yang baru saja kalian alami," papar Wheeler. 

Inggris sepakat bahwa negara-negara di dunia perlu bekerja sama untuk menemukan solusi dalam membersihkan laut, sungai, melakukan kontrol terhadap hutan, melestarikan keanekaragaman hayati dan mendukung adanya hutan hijau. 

Inggris telah menyiapkan dana dalam jumlah besar guna pembangunan sistem di kawasan ASEAN setiap tahunnya. Dana tersebut juga termasuk untuk digunakan dalam upaya pencegahan dampak perubahan iklim dan bencana alam. 

Sebelumnya, ia telah menemui Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di bidang-bidang potensial seperti perdagangan dan investasi, industri kreatif termasuk digital technology di sektor keuangan (Fintech), energi khususnya energi terbarukan, pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, maritim, dan lain-lain.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.