Sukses

Delegasi AS - Korut Berunding di Swedia, Keduanya Klaim Hasil yang Berbeda

AS membantah bahwa perundingan terbaru seputar denuklirisasi Semenanjung Korea dengan Korea Utara mengalami kegagalan. Namun Korut menekankan hal sebaliknya.

Liputan6.com, Stockholm - Amerika Serikat membantah perundingan terbaru seputar denuklirisasi Semenanjung Korea dengan Korea Utara mengalami kegagalan, bersikeras bahwa "diskusi yang baik" justru telah terjadi.

Sebaliknya, delegasi Korea Utara mengatakan pertemuan itu gagal, karena AS tidak menawarkan "apapun ke meja perundingan", demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/10/2019).

Para pejabat dari kedua negara bertemu di Swedia pada Sabtu 5 Oktober 2019, dengan harapan memecahkan kebuntuan negosiasi mereka. Mereka bertemu di sebuah pulau di timur laut Stockholm yang disebut Lidingo, dekat lokasi kedutaan besar Korea Utara.

Masing-masing negara diwakili oleh delegasi khusus: Kim Myong-gil (Korut) dan Stephen Biegun (AS). Tak satu pun dari para pemimpin negara hadir di Swedia.

Ini terjadi hanya beberapa hari setelah Korea Utara menguji coba rudal baru, yang merupakan kemajuan signifikan pada pengujian sebelumnya. Para analis mengatakan, Korea Utara mungkin berusaha untuk membangun tekanan menjelang perundingan di Swedia akhir pekan ini.

Pertemuan di Swedia adalah diskusi tingkat kerja formal pertama sejak Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu secara singkat di zona demilitersasi Korea pada Juni 2019.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dialog Sabtu Kemarin

Pada Sabtu malam, utusan nuklir Korea Utara Kim Myong-gil berbicara kepada wartawan di luar kedutaan, mengatakan "negosiasi belum memenuhi harapan kami dan akhirnya terputus."

"AS meningkatkan harapan dengan menawarkan saran seperti pendekatan yang fleksibel, metode baru dan solusi kreatif, tetapi mereka sangat mengecewakan kami," tambahnya.

Dia mengatakan, "AS tidak akan melepaskan sudut pandang dan sikap lama mereka".

Namun, tak lama setelah itu, Kementerian Luar Negeri AS merilis pernyataan kontradiktif.

"Komentar awal dari delegasi DPRK (Korea Utara) tidak mencerminkan konten atau semangat diskusi 8,5 jam hari ini," demikian bunyinya. "AS membawa ide-ide kreatif dan berdiskusi dengan rekan-rekan DPRK."

Washington DC juga telah menerima undangan Swedia untuk mengadakan lebih banyak pembicaraan dalam waktu dua minggu, kata Kemlu AS.

Banyak pengamat melihat pembicaraan baru itu sebagai langkah awal menuju episode ke-3 KTT Trump-Kim.

Keduanya telah mengadakan dua pertemuan puncak sejauh ini. Yang pertama di Singapura pada tahun 2018, menghasilkan perjanjian denuklirisasi yang samar, namun berujung pada beberapa hasil nyata --seperti penghentian uji coba rudal Korut dan penangguhan latihan militer gabungan AS-Korsel yang selalu membuat geram Pyongyang.

KTT kedua di Vietnam pada Februari 2019 berakhir lebih awal tanpa kesepakatan apa pun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.