Sukses

1 Orang Tewas Akibat Gempa Magnitudo 8,0 di Peru

Menurut pihak berwenang di Peru, gempa dengan kekuatan yang sangat besar ini bahkan terasa hingga Ekuador.

Liputan6.com, Lima - Gempa dengan magnitudo 8.0 yang melanda Peru pada Minggu, 26 Mei 2019 menewaskan satu orang. Sementara itu sekitar 18 orang mengalami luka-luka.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (27/5/2019), menurut pihak berwenang, gempa dengan kekuatan yang sangat besar ini bahkan terasa hingga Ekuador.

"Ada banyak rumah tua yang runtuh setelah gempa," kata Hugo Araujo, Walikota Yurimaguas -- sebuah kota dekat pusat gempa.

Menurut keterangan dari Koordinator Pertahanan Sipil Peru Ricardo Seijas, penyebab korban tewas diketahui lantaran korban tertimpa sebuah batu besar saat gempa terjadi.

Danilo Munoz, korban yang berusia 48 tahun, sedang tidur ketika gempa melanda pada pukul 02.41 pagi waktu setempat.

Akibat kejadian ini, banyak warga yang mengungsi. Tercatat, ada 50 rumah di lokasi terparah gempa yang dikosongkan.

Selain mengakibatkan seorang warga tewas dan lainnya luka-luka, gempa di Peru juga mengakibatkan jalanan, jembatan dan bangunan rusak.

Hal ini dibenarkan oleh Presiden Peru, Martin Vizcarra yang menyebut banyak jalanan yang diblokir karena kerusakan.

"Ini adalah gempa bumi paling kuat yang melanda Peru dalam kurun waktu 12 tahun terakhir," katanya.

"Kami sedang berkoordinasi untuk membangun jembatan untuk mengevakuasi orang-orang yang harus diselamatkan," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pusat Gempa

Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa itu terjadi sekitar 180 kilometer sebelah timur kota Moyobamba, Peru.

Dikutip dari Yahoo News, pusat gempa diketahui berada pada kedalaman sekitar 105 kilometer di bawah permukaan tanah.

Menurut USGS, dalamnya pusat gempa serta jarangnya penduduk di wilayah terdampak, membuat getarannya tidak mengancam keselamatan manusia.

Begitu juga titik gempa yang berada jauh dari bibir pantai, membuatnya jauh dari risiko gempa.

Goyangan selama kurang dari dua menit itu merupakan lanjutan dari belasan gempa bermagnitudo antara 3 hingga 5, yang melanda wilayah utara Peru dalam 30 hari terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini