Sukses

Jadi Pahlawan di Penembakan Selandia Baru, WN Pakistan Dapat Penghargaan

Seorang warga negara Pakistan akan diberikan penghargaan nasional atas jasanya berusaha menghentikan serangan masjid di Selandia Baru.

Liputan6.com, Wellington - Naeem Rashid (49) seorang warga negara Pakistan yang meninggal dalam insiden penembakan masjid di Selandia Baru, dianggap sebagai pahlawan oleh negaranya. Ia disebut oleh Perdana Menteri Imran Khan sebagai figur yang berjasa karena berusaha menghentikan serangan.

Oleh karenanya, Rashid akan dihormati secara anumerta dengan penghargaan nasional.

"Pakistan bangga dengan Mian Naeem Rashid yang mati syahid berusaha mengatasi teroris supremasi kulit putih dan keberaniannya akan diakui dengan penghargaan nasional," tulis Khan di Twitter, pada Minggu 17 Maret 2019 waktu setempat.

Rashid, warga negara asal Kota Abbottabad, sebelumnya dilaporkan luka parah akibat serangan di Masjid Al Noor, Kota Christchurch. Saat kejadian, ia sempat mencoba mengalahkan penembak, sebagaimana dinyatakan oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Ia dikabarkan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, akibat luka tembak di sejumlah titik yang dilakukan pelaku "tanpa pandang bulu", mengutip Al Jazeera, Senin (18/3/2019).

Dalam pernyataan yang sama oleh Kementerian Luar Negeri Pakisatan, putra Rashid bernama Talha Naeem yang berusia 21 tahun, juga tewas dalam insiden penembakan masjid di Selandia Baru itu.

Juru bicara kementerian menambahkan bahwa Rashid dan Talha akan dimakamkan di Kota Christchurch, Selandia Baru.

Perlu diketahui bahwa Rashid pindah ke Selandia Baru beberapa waktu lalu untuk bekerja sebagai pengajar di kota Christchurch. Ia membawa serta anaknya yang diketahui merupakan lulusan teknik sipil.

"Dia Akan Menjadi Pahlawan Kita"

Ambreen, istri Rashid, mengatakan bahwa Talha dan ayahnya adalah pahlawan.

"Putraku dan suamiku adalah pahlawan," katanya.

"Ini adalah masjid yang selalu mereka kunjungi. Saya masih tidak bisa mengerti atau percaya mengapa dan bagaimana ini terjadi," kata Ambreen.

"Tapi, saya tahu bahwa suami saya adalah seorang pahlawan. Dia selalu membantu orang dan bahkan di saat-saat terakhirnya, dia melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk membantu orang lain," tutur Ambreen kepada media Khaleej Times.

Adik ipar Rashid, Naema Khan juga mengatakan pada kesempatan berbeda bahwa dalam rekaman penembakan masjid di Selandia Baru yang sempat viral, ayah Talha terlihat berusaha menghentikan penyerang.

"Dia akan menjadi pahlawan kita," kata Naema.

Saat ini, Ibu Rashid tengah memohon dukungan mendesak untuk dapat melakukan perjalanan ke Selandia Baru, mengingat Ambreen berada di Negeri Kiwi seorang diri.

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imam Masjid Fiji Juga Jadi Korban

Sementara itu, kabar duka juga datang dari seorang imam salah satu masjid di Fiji. Hafiz Musa Patel, yang sering dipanggil sebagai Haji Patel, turut menjadi korban insiden penembakan masjid di Selandia Baru yang terjadi pada Jumat, 15 Maret 2019. Hal itu telah dikonfirmasi oleh Liga Muslim Fiji.

Patel meninggalkan Fiji pada tiga minggu lalu, memutuskan untuk bepergian ke Selandia Baru dalam rangka mengunjungi teman, sebagaimana dikutip dari CNN. Paat saat kejadian nahas terjadi, ia merupakan salah satu jemaah yang tengah akan melaksanakan salat Jumat di masjid Kota Christchurch.

Perlu diketahui bahwa Patel merupakan seorang imam di Masjid Lautoka Jame, Fiji, selama 25 tahun terakhir.

Sebelumnya, Perdana Menteri Fiji Voreqe Bainimarama mengatakan pada Minggu, 17 Maret 2019 bahwa warga negaranya di antara mereka yang "dibantai secara brutal" dalam insiden penembakan masjid di Selandia Baru. Meskipun demikian, Bainimara tidak menyebutkan eksplisit nama korban.

“Janganlah kita melupakan warga Fiji kita yang menjadi korban, atau saudara dan saudari kita di Selandia Baru," kata Bainimara dalam sebuah acara untuk mengenang korban penembakan masjid di Selandia Baru itu.

"Kepada keluarga korban, Anda mendapat dukungan tidak hanya dari Fiji dan Negeri Kiwi, tetapi juga orang-orang dari seluruh dunia yang mengadakan acara seperti ini untuk menghormati pria, wanita, dan anak-anak tak berdosa yang kehilangan nyawa mereka. Kami bersama Anda," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.