Sukses

5 Makanan yang Paling Mungkin Menyebabkan Keracunan

Salah satu pemicu keracunan mematikan, boleh jadi kandungan berbahaya yang terkandung di dalam makanan tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Selama ini kita mengenal kasus keracunan makanan hingga memicu kematian disebabkan oleh penganan yang sudah basi. Namun, ternyata tak melulu itu penyebab.

Salah satu pemicu keracunan mematikan, boleh jadi kandungan berbahaya yang terkandung di dalam makanan tertentu.

Namun faktanya, ada sejumlah makanan yang sedari awal sudah berpotensi terkontaminasi racun. Itu disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari suhu dan proses pembersihan.

Berikut 5 makanan berpotensi terkontaminasi racun seperti dikutip dari laman healthline.com, Jumat (1/3/2019):

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Unggas

Unggas mentah dan kurang matang seperti ayam, bebek dan kalkun memiliki risiko tinggi menyebabkan keracunan makanan.

Hal ini disebabkan oleh dua jenis bakteri, Campylobacter dan Salmonella, yang umumnya ditemukan di usus dan bulu burung ini.

Bakteri ini sering mencemari daging unggas segar selama proses pemotongan, dan mereka dapat bertahan hidup sampai Anda memasaknya.

3 dari 6 halaman

2. Sayuran Hijau

Sayuran hijau juga bisa menjadi sumber keracunan makanan, terutama jika dimakan mentah. Faktanya, buah-buahan dan sayuran telah menyebabkan sejumlah wabah keracunan makanan, terutama selada, bayam, kol, seledri, dan tomat.

Sayuran hijau dapat terkontaminasi oleh bakteri berbahaya, seperti E. coli, Salmonella dan Listeria. Ini dapat terjadi di berbagai tahapan rantai pasokan.

Kontaminasi dapat terjadi dari air yang tidak bersih. Ini juga dapat terjadi dari peralatan pengolahan yang kotor.

 

4 dari 6 halaman

3. Ikan dan Kerang

Ikan dan kerang adalah sumber keracunan makanan yang paling umum. Ikan yang tidak disimpan pada suhu yang tepat memiliki risiko tinggi terkontaminasi histamin, racun yang diproduksi oleh bakteri dalam ikan.

Histamin tidak dihancurkan oleh suhu normal saat memasak dan ini menghasilkan jenis racun bernama scombroid.

Ini menyebabkan berbagai gejala termasuk mual, mengi dan pembengkakan pada wajah dan lidah.

 

5 dari 6 halaman

4. Produk Susu Tidak Dipasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses memanaskan cairan atau makanan untuk membunuh mikroorganisme berbahaya.

Produsen makanan mempasteurisasi produk susu termasuk susu dan keju untuk membuatnya aman untuk dikonsumsi. Pasteurisasi membunuh bakteri dan parasit berbahaya seperti Brucella, Campylobacter, Cryptosporidium, E. coli, Listeria dan Salmonella.

Faktanya, penjualan susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi adalah ilegal di 20 negara bagian AS.

6 dari 6 halaman

5. Telur

Sementara telur sangat bergizi dan serbaguna, mereka juga bisa menjadi sumber keracunan makanan saat dikonsumsi mentah atau kurang matang.

Ini karena telur dapat membawa bakteri Salmonella, yang dapat mencemari kulit telur dan bagian dalam telur.

Pada 1970-an dan 1980-an, telur yang terkontaminasi adalah sumber utama keracunan Salmonella di AS. Berita baiknya adalah bahwa sejak tahun 1990, perbaikan telah dilakukan dalam pemrosesan dan produksi telur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.