Sukses

Polisi Nigeria Tangkap Tersangka Otak Pemboman Abuja 2015

Polisi Nigeria menangkap tersangka otak serangan bom tahun 2015 di ibu kota Abuja, yang menewaskan 15 orang.

Liputan6.com, Abuja - Polisi Nigeria menangkap tersangka otak serangan bom tahun 2015 di ibu kota Abuja oleh kelompok militan Muslim Boko Haram yang menewaskan 15 orang.

Dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (23/12/2018) polisi menyebut laki-laki itu sebagai Umar Abdulmalik dan mengatakan ia dan orang-orang lain yang ditangkap telah mengakui pemboman itu, kaburnya lebih dari 100 tahanan pada Juni lalu, pembunuhan tujuh petugas polisi pada Juli lalu dan berbagai perampokan bank.

Belum ada komentar dari pengacara yang mewakili Abdulmalik, yang menurut polisi ditangkap di ibukota komersial Lagos, hari Kamis.

Polisi merilis foto Abdulmalik dengan tangan diborgol di depan mobil van, dan tujuh lainnya di depan senjata, walkie-talkie, mesin kartu kredit dan amunisi.

Sudah lebih dari 30 ribu orang dibunuh dan jutaan orang terpaksa mengungsi akibat kekerasan yang dilancarkan Boko Haram selama 10 tahun untuk menegakkan negara Islam di Nigeria timur laut.

Kampanye militer oleh Nigeria dan negara-negara tetangganya mendorong kelompok itu keluar dari sebagian besar wilayahnya sejak awal tahun 2015, tetapi pertempuran berlanjut.

Selama setahun ini, kelompok sempalan yang bersekutu dengan ISIS telah menjadi cabang yang dominan, menewaskan ratusan tentara dan seringkali merebut pangkalan militer.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bom Bunuh Diri Menyerang Masjid di Nigeria

Tahun ini, serangan bom juga pernah menyerangan Nigeria. Serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid di Nigeria. Sebelas orang dilaporkan tewas.

Insiden tersebut terjadi di kota Gamboru, di negara bagian Borno, Nigeria, dekat perbatasan Kamerun. Wilayah ini merupakan sasaran empuk militan Boko Haram.

Saksi mata mengatakan, serangan tersebut terjadi saat jemaah melakukan salat subuh.

"Saya sedang dalam perjalanan menuju masjid untuk menunaikan salat subuh. Lalu saya mendengar suara ledakan seperti bom dari sana (masjid)," ujar petugas penyelamat Ali Mustapha, dikutip dari Al Jazeera.

"Masjid itu hancur dan terbakar. Setelah beberapa jam, saat kami mengevakuasi orang-orang, kami melihat 11 jenazah tergeletak di lantai, termasuk pelaku bom bunuh diri tersebut, jadi totalnya 12 jenazah," papar Mustapha.

Sejauh ini, tidak ada kelompok militan tertentu yang mengklaim insiden bom bunuh diri itu. Namun, otoritas lokal yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menduga jenis serangan tersebut identik dengan Boko Haram.

Pada awal Desember 2017, setidaknya 17 orang dilaporkan terbunuh di kota Biu, ketika dua pelaku bom bunuh diri Boko Haram meledakkan diri di sebuah pasar.

Dua minggu sebelumnya, serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh remaja di bawah umur melanda sebuah masjid di Mubi. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 50 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.