Sukses

Obat Pencegah HIV Diklaim Sukses Menekan Kasus Baru di Australia Barat

Obat yang disamakan dengan pil kontrasepsi untuk HIV telah dipuji atas keberhasilannya menekan jumlah kasus baru HIV di Australia Barat.

Liputan6.com, Perth - Obat yang disamakan dengan pil kontrasepsi untuk HIV telah dipuji atas keberhasilannya menekan jumlah kasus baru HIV di Australia Barat (WA) yang berada di titik level terendah dalam 10 tahun terakhir.

Keseluruhan penurunan kasus HIV di Australia Barat ini sebagian besar telah dicapai melalui penurunan sebesar 42 persen dalam kejadian kasus HIV di kalangan laki-laki homoseksual dari tahun ke tahun.

Tetapi pihak berwenang tetap mengkhawatirkan angka prevalensi HIV di kalangan warga heteroseksual, di mana tingkat kasus penyakit ini tetap stabil terkait dengan penurunan besar yang ditunjukan dalam komunitas gay.

Tercatat ada 67 kasus baru HIV yang dilaporkan tahun lalu, turun dari 91 kasus pada tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada kasus HIV di kalangan homoseksual, yang turun dari 53 menjadi 31 kasus.

Sebaliknya, jumlah kasus HIV di kalangan heteroseksual tetap stabil di angka 30 kejadian, sebagian besar berjangkit di kalangan laki-laki yang mengunjungi Asia Tenggara.

Departemen Kesehatan WA mengaitkan tren penurunan secara keseluruhan ini dengan sejumlah strategi, termasuk akses ke obat-obatan profilaksis pra pemaparan, atau PrPP (PrPP) untuk mencegah infeksi HIV berkembang, program pengujian yang lebih baik dan tingkat pengobatan yang tinggi bagi mereka dengan HIV.

PrPP bekerja di bawah konsep yang mirip dengan kontrasepsi oral, di mana pil diambil sebagai tindakan pencegahan dan bukan sebagai pengobatan.

Pemerintah WA meluncurkan percobaan implementasi PrPP pada bulan November tahun lalu, memberi orang-orang pada risiko akses bebas HIV ke obat pencegahan.

Obat itu juga terdaftar dalam skema manfaat obat-obatan (PBS) mulai 1 April tahun ini.

Menteri Kesehatan WA Roger Cook mengatakan angka terbaru adalah kisah sukses besar dalam menekan kasus HIV.

"Pencapaian ini tidak bisa dipisahkan dari program PrEP, dan juga strategi yang ditargetkan untuk meningkatkan kesadaran," katanya.

"Dan itu artinya orang-orang sekarang membicarakan masalah ini.

"Jadi dari perspektif itu kita tahu bahwa obat PrEP ada tersedia sehingga orang dapat mengambil tindakan pencegahan yang lebih baik dan lebih aman."

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Metode Alternatif

Mahasiswa Universitas, Matt Bacon, 25 tahun, mulai menggunakan PrPP setiap hari selama enam bulan yang lalu dan mengatakan obat itu secara luas digunakan di antara kelompok teman-temannya.

"Mengapa tidak menggunakan metode perlindungan lain terhadap HIV?" Tuan Bacon berkata.

"Ini semacam jaring pengaman yang baik untuk dilakukan.

"Penting untuk bertanggung jawab atas kesehatan seksual Anda, penting untuk menguji setiap tiga bulan sekali, penting untuk mengambil langkah untuk memastikan Anda seaman mungkin."

Matt Bacon mengatakan sebagian besar pria gay dan biseksual yang ia tahu bertanggung jawab secara seksual dan masalah itu dibicarakan secara terbuka.

"Selama dua tahun terakhir obat ini telah sangat terkenal dan populer dengan sangat cepat, sampai pada titik di mana pada malam bersenang-senang adalah tidak normal untuk tidak mendengar seseorang berbicara tentang PrPP," kata Bacon.

"Bahkan dalam lingkungan sosial obat ini juga sudah didiskusikan dan disebutkan dengan baik.

"Bahkan dalam hal aplikasi kencan dan semacamnya, jarang terjadi bahwa Anda tidak akan tahu apakah seseorang sedang menggunakan PrPP atau setidaknya memiliki percakapan tentang bagaimana seseorang melindungi dirinya sendiri sebelum Anda bertemu dengan seseorang atau sebelum Anda berkencan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.