Sukses

Eks Diktator Zimbabwe Dilaporkan Tidak Lagi Bisa Berjalan

Mantan diktator Zimbabwe, Robert Mugabe dilaporkan tidak lagi bisa berjalan akibat kondisi kesehatan yang menurun.

Liputan6.com, Harare - Mantan diktator Zimbabwe, Robert Mugabe (94) dikabarkan tidak dapat berjalan karena kondisi kesehatan yang buruk, kata Presiden Emmerson Mnangagwa.

Mugabe telah berada di Singapura untuk perawatan intensif atas penyakit yang dirahasiakan selama dua bulan terakhir, tambahnya.

Dikutip dari BBC pada Minggu (25/11/2018), Mugabe juga disebut telah menjalani beberapa perjalanan medis di Negeri Singa menjelang akhir masa kekuasaannya.

Pemerintahan Robert Mugabe berakhir pada 2017 lalu, setelah digulingkan oleh intervensi tentara Zimbabwe.

Emmerson Mnangagwa, sebagai penerus, resmi menggantikan pemerintahan diktator Mugabe yang berlangsung selama 37 tahun. Dia naik dari jabatan perdana menteri menjadi presiden.

Mnangagwa sedang berbicara di depan rumah pendahulunya ketika dia berbicara tentang kondisi kesehatan Robert Mugabe.

"Dia (Mugabe) sekarang sudah tua. Tentu saja, dia sekarang tidak bisa berjalan tetapi apa pun yang dia minta akan kami berikan," katanya, sebagaimana dikutip oleh kantor berita AFP.

Tidak jelas apa penyakit yang diderita oleh Mugabe, sementara pemerintah hanya mengatakan bahwa kondisinya semakin tidak fit akibat faktor usia.

Sejak tahun-tahun terakhirnya memerintah, Mugabe diisukan mengalami beberapa gangguan kesehatan, mulai dari rusaknya daya penglihatan hingga terkena kanker. Tidak ada satupun yang dikonfirmasi oleh pemerintah Zimbabwe.

 

Simak video pilihan beirkut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mugabe Merasa Lebih Baik

Meskipun tidak dapat berjalan, Mnangagwa mengatakan bahwa Mugabe merasa lebih baik dan akan kembali ke Zimbabwe, pekan depan.

"Kami sedang merawatnya. Dia adalah bapak pendiri negara Zimbabwe. Dia adalah bapak pendiri kami di negara ini," tambah Mnangagwa.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa seluruh biaya perawatan Mugabe ditanggung penuh oleh pemerintah Zimbabwe, sebagai bentuk penghargaan terhadap kepemimpinannya di masa lalu.

Sementara itu, Mnangagwa yang dijadikan presiden sementara pasca-penggulingan Mugabe, berhasil memenangkan pemilu yang disengketakan pada Juli lalu.

Mnangagwa berjanji akan membawa perubahan besar dalam ekonomi Zimbabwe, dengan fokus penyelesaian konflik internal, sekaligus memperbaiki hubungan dengan para investor global.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.