Sukses

Wanita Paruh Baya Ditangkap Terkait Teror Jarum Jahit di Stroberi Australia

Seorang wanita paruh baya ditangkap oleh polisi Australia karena dituduh sebagai pelaku teror jarum jahit pada stroberi.

Liputan6.com, Brisbane - Seorang wanita paruh baya ditangkap oleh kepolisian Australia atas kasus teror kontaminasi jarum jahit dalam buah stroberi, yang bermula di wilayah tenggara negara bagian Queensland pada September lalu.

Wanita berusia 50 tahun itu telah dikenakan dakwaan pada Minggu malam, dan akan menjalani sidang perdana pada hari ini di Kota Brisbane.

Kepolisian negara bagian Queensland menggambarkan penyelidikan nasional mengenai kontaminasi ini sebagai proses penyelidikian yang "kompleks" dan "ekstensif", demikian sebagaimana dikutip dari ABC News Indonesia, Senin (12/11/2018).

Juru bicara kelompok petani stroberi Queensland, Jennifer Rowling, mengatakan dia senang mendengar kabar dari polisi bahwa pelaku teror jarum jahit telah ditangkap.

"Mengingat dampak dari insiden ini, yang melumpuhkan para petani stroberi di Queensland, orang ini (pelaku) harus dipertimbangkan untuk dihukum seberat-beratnya," kata Rowling.

"Namun, cukup membingungkan bahwa tuduhan itu hanya berkaitan dengan enam atau tujuh kemasan plastik stroberi, dan itu membuktikan bahwa mayoritas dari insiden temuan jarum jahit, yang berjumlah sekitar 200 insiden, adalah perbuatan meniru kasus atau laporan palsu."

Rowling mengatakan industri buah stroberi berterima kasih kepada polisi yang telah fokus pada setiap aspek rantai pasokan.

"Polisi Queensland telah melakukan tindakan yang luar biasa untuk menyelidiki kasus ini," katanya.

Lebih dari 100 insiden temuan jarum jahit dalam stroberi dilaporkan di seluruh Australia pada September lalu, begitu juga dalam sebuah kasus tunggal di Selandia Baru.

Pemerintah Queensland dan Australia Barat sempat menawarkan hadiah senilai 100.000 dolar Aussie (setara Rp 1,06 miliar) bagi mereka yang memiliki informasi tentang pelaku di balik teror jarum jahit tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison memperkenalkan undang-undang tentang perusakan buah yang lebih keras, di mana akan membuat pelaku insiden seperti kontaminasi jarum jahit ini bisa dihukum penjara sangat berat.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Industri Stoberi Mengalami Tekanan

Industri stroberi Australia mengalami tekanan setelah beberapa kali ditemuka telah terkontaminasi jarum jahit.

Pada 12 September lalu, pihak berwenang di Queensland menetapkan status waspada setelah seorang pria di Kota Brisbane, Hoani Hearne, memakan setengah jarum dari buah stroberi kemasan merek Berry Obsession, dan dirawat di rumah sakit karena sakit perut.

Seorang anak laki-laki berumur sembilan tahun juga sempat menggigit stroberi dengan jarum jahit di dalamnya ketika menyantap buah itu di sekolah.

Tidak berselang lama setelahnya, kasus kontaminasi jarum jahit juga ditemukan pada stroberi dalam kemasan plastik yang dibeli di sejumlah supermarket di negara bagian New South Wales, Australia Selatan, Tasmania dan Australia Barat.

Ketika polisi melakukan penyelidikan ke rantai pasokan produsen stroberi, konsumen didesak untuk memotong buah stroberi mereka dahulu sebelum memakannya.

Polisi dan otoritas kesehatan Queensland juga memperingatkan para konsumen untuk membuang atau mengembalikan produk dari dua merek stroberi, yakni Berry Licious dan Berry Obsession, yang dijual di Queensland, New South Wales dan Victoria.

Pada saat itu kepala dinas kesehatan Queensland Jeannette Young mengatakan merek yang terkontaminasi jarum jahit berasal dari sebuah peternakan di Queensland tenggara, dan dijual ke jaringan supermarket Woolworths, tetapi juga bisa jadi turut didistribusikan ke toko lain.

Namun, dugaan kontaminasi ini kemudian menyebar di luar dua merek tersebut dalam apa yang diyakini otoritas bisa menjadi kejahatan peniru atau klaim yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Tercatat setidaknya 7 merek terdampak, termasuk Donnybrook Berries, Love Berry, Delightful Strawberries, Oasis brands, Berry Obsession, Berri Liciuous dan Mal/s Black Laberl strawberries.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.