Sukses

Tabrakan Maut 2 Bus Zimbabwe, 47 Orang Tewas

Dua kendaraan berjenis bus bertabrakan di jalan yang berada di antara Harare dan Rusape, Zimbabwe.

Liputan6.com, Harare - Empat puluh tujuh orang dilaporkan tewas di Zimbabwe, ketika dua bus bertabrakan di jalan yang berada di antara Harare dan Rusape.

"Kami mengkonfirmasi, 47 orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan lalu lintas jalan di pangkalan 166-km, di sepanjang jalan raya Harare-Mutare," kata juru bicara polisi Paul Nyathi, dikutip dari The Guardian, Kamis (8/11/2018).

Di Twitter, surat kabar Herald yang dikelola oleh pemerintah setempat, menyatakan bahwa kamar jenazah di rumah sakit umum di Rusape telah kehabisan ruang. Untuk itulah, otoritas mencari bantuan dari rumah persemayaman untuk menempatkan beberapa jasad.

Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa yang umum terjadi di Zimbabwe. Hal ini biasanya disebabkan oleh jalan-jalan yang penuh dengan lubang, diduga karena pemerintah bertahun-tahun kekurangan dana dan lalai.

Pada Juni tahun lalu, 43 orang tewas dalam kecelakaan bus di utara negara itu, di sepanjang jalan raya menuju negara tetangga, Zambia.

Wakil menteri transportasi Zimbabwe, Fortune Chasi, mengaku bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan kerusakan di jalan.

"Orang-orang harus kehilangan nyawa mereka dengan sia-sia. Insiden ini harus menjadi insiden yang terakhir, sebelum tindakan tegas diambil," tukas dia melalui Twitter.

Ia sendiri berjanji untuk mengendalikan kendaraan layanan publik dan beserta pemiliknya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wanita di China Serang Sopir Bus Akibat Halte Tujuan Terlewat

Sementara itu di China, seorang wanita nekat menyerang sopir bus akibat tempat pemberhentian yang dituju terlewat. Gara-gara ulahnya, kendaraan yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, terjun ke Sungai Yangtze.

"Wanita itu digadang-gadang sebagai penyebab kecelakaan dramatis di China barat daya yang menewaskan seluruhnya, 15 orang yang ada di dalamnya," demikian menurut investigasi oleh pihak berwenang China, seperti dikutip dari CNN, Jumat 2 November 2018.

Sebuah klip singkat berdurasi 10 detik dari kamera on-board yang dikeluarkan oleh polisi Chongqing menunjukkan, seorang penumpang wanita berteriak pada pengemudi pria yang tengah mengemudi. Insiden tersebut terjadi tak lama setelah pukul 10.00 waktu setempat pada 28 Oktober.

Wanita China berusia 48 tahun itu kemudian menyerang pengemudi dengan ponselnya, yang dilawan dengan dengan tangan kanan si sopir. Ketika dipukul lagi, sang pengemudi tiba-tiba membanting setir ke kiri, yang membuat bus meliuk-liuk dan menabrak pagar di sisi jembatan.

Terdengar suara jeritan sesaat sebelum video terputus.

Publikasi video klip itu mengakhiri misteri seputar penyebab tabrakan mematikan, yang membuat bus China No. 22 itu terjerembab di dasar Sungai Yangtze - perairan yang dalamnya lebih dari 70 meter (230 kaki).

Rekaman kamera dasbor dari mobil lain di dekatnya, yang dirilis sebelumnya, menunjukkan bus ke sisi jalan yang salah tanpa peringatan sebelum menabrak pagar Jembatan No-2 Yangtze Wanzhou dan terjun ke sungai.

Polisi kemudian mengatakan mereka akan menyatukan keterangan berdasarkan rekaman dari perekam on-board, yang ditemukan oleh penyelam, serta video pengawasan di sepanjang rute bus berdurasi 2.300 jam termasuk pernyataan dari sejumlah saksi.

Pihak berwenang kemudian menemukan bukti bahwa pengemudi berusia 42 tahun itu tak mengikuti prosedur keselamatan yang tepat, dan mengesampingkan setiap anomali terkait kondisi mentalnya. Sedangkan bus itu diketahui tak memiliki masalah mekanis.

Pernyataan itu menyimpulkan bahwa baik penumpang maupun pengemudi telah melanggar hukum karena sangat membahayakan keselamatan publik.

Bus itu ditarik keluar dari sungai tiga hari kemudian pada Rabu 31 Oktober, dan penyelam sejauh ini telah menemukan 13 jasad. Dua jenazah penumpang lainnya masih belum ditemukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.