Sukses

Temuan Jasad Ibu Hamil dan 2 Anak di Tangki BBM Hebohkan AS, Ternyata...

Liputan6.com, Colorado - Tiga jasad ditemukan di sebuah tangki bahan bakar minyak (BBM) di Colorado, Amerika Serikat. Itu adalah jenazah Shanann Watts (34) dan dua putri kecilnya, Bella (4) dan Celeste (3).

Sahanan yang sedang hamil 15 pekan dan dua putrinya dilaporkan hilang sejak Senin 13 Agustus 2018.

Polisi menduga, jasad ketiganya sengaja dimasukkan dalam tangki BBM untuk menyembunyikan aroma jenazah yang terurai. Ternyata, tersangka pembunuh mereka adalah orang terdekat, Chris Watts, suami Shanann sekaligus ayah dari dua bocah yang tewas mengenaskan itu.

Sejumlah media lokal mengabarkan, tangki bahan bakar itu nyaris penuh ketika tersangka menyembunyikan jasad anggota keluarganya.

Tangki di mana para jenazah ditemukan berada di kawasan perusahaan tempat Chris Watts bekerja, Anadarko Petroleum.

Pria itu pun kemudian dipecat dari perusahaannya pada Rabu 15 Agustus 2018, setelah polisi menahannya atas sangkaan pembunuhan.

Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (18/8/2018), polisi menduga, ketiga korban dibunuh di dalam rumah. Namun, aparat belum mengungkap penyebab tewasnya para korban.

Chris Watts ditahan berdasarkan tiga sangkaan pembunuhan dan merusak bukti. Polisi menahannya kurang dari 24 jam setelah pria itu bicara dengan seorang reporter, mengungkapkan harapannya agar keluarganya kembali.

"Saat ini saya berharap dia (sang istri) berada di tempat yang aman," kata dia kepada para jurnalis. "Saya ingin mereka kembali, sangat ingin."

Watts mengaku, istrinya baru saja pulang dari perjalanan bisnis ke Arizona, Amerika Serikat pada Senin dini hari.

Keduanya tetap terjaga kala itu, bicara 'dari hati ke hati' terkait sebuah permasalahan yang tak disebut. Kemudian, Chris Watts mengaku berangkat kerja pukul 05.15 waktu setempat.

Sementara itu, di sejumlah akun sosial media miliknya, korban, Shanann Watts memuji suaminya sebagai 'ayah yang luar biasa' dan 'suami terbaik'.

Dalam postingan video yang diunggah di Facebook pada 11 Juni 2018, ia merekam reaksi suaminya saat perempuan itu mengungkap bahwa ia hamil anak ketiga.

"Luar biasa. Menurutku, jika kau menginginkan sesuatu, hal tersebut akan terjadi," kata Chris Watts, mengenakan kacamata hitam, tersenyum saat memegang alat tes kehamilan.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

 

Saksikan video menarik terkait Amerika Serikat berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dugaan Motif Pembunuhan

Kasus pembunuhan ibu dan dua anaknya menggegerkan warga Frederick, Colorado, juga masyarakat AS pada umumnya. Apalagi, tersangka pembunuhnya adalah suami dan ayah para korban yang dikenal sebagai pria baik-baik.

Salah satu teman Shanann Watts, Amanda Thayer menduga, ada aroma perselingkuhan di balik kasus pembunuhan tersebut.

"Korban berpikir, suaminya mungkin berbuat curang," kata Amanda Thayer kepada CBS News.

Ia mengatakan, tersangka bahkan sempat menginap di rumah keluarga Thayer, tidur di seberang kamar putra pemilik rumah yang berusia 5 tahun, saat polisi mencari anggota keluarganya yang hilang.

"Hal itu menghantuiku," kata Nicholas Thayer, suami Amanda.

Frankie Rzucek, kakak Shanann Watts mengaku ingin tahu mengapa saudarinya harus dihabisi.

"Darahku mendidih. Hatiku dipenuhi rasa sakit, marah, dan kesedihan," kata dia dalam akun Facebooknya.

Masalah Keuangan

Selain dugaan orang ketiga, masalah keuangan juga menimpa keluarga Watts. Pengajuan kebangkrutan pada Juni 2015 menunjukkan bahwa pasangan itu sedang berjuang dalam hal finansial.

Selain hipotek atau cicilan rumah, mereka memiliki utang sebesar total US$ 70.000, dalam bentuk pinjaman medis, cicilan biaya kuliah dan mobil yang belum lunas.

Pasangan Watts menghasilkan uang sebesar US$ 90.000 pada 2016 dan mengaku bahwa simpanan mereka kurang dari US$ 1.000.

Shanann Watts belakangan ini bekerja di sebuah perusahaan penyedia suplemen diet.

Pekerjaan barunya membuat ia dan keluarganya lebih stabil secara finansial dan mampu berlibur ke tempat yang jauh.

"Semua inklusif, tak ada kerjaan, liburan yang menyenangkan," tulis dia baru-baru ini soal liburan mereka ke Republik Dominika, Meksiko, dan San Diego.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.