Sukses

Bertengkar dengan Istri, Pilot Ini Sengaja Tabrakkan Pesawat ke Rumahnya

Liputan6.com, Payson - Seorang pilot profesional dilaporkan meninggal setelah menabrakkan pesawat yang dikemudikannya ke rumah sendiri. Tindakan ini dilakukan pria bernama Duane Youd setelah ia terlibat cekcok dengan sang istri.

Melansir The Independent, Rabu (15/8/2018), Youd menerbangkan pesawat jet Cessna Citation ke rumahnya di Payson, Utah, pada Senin kemarin. Kediaman Youd terbilang mewah karena bernilai 500.000 pound sterling atau Rp 9,3 miliar.

Laki-laki berusia 47 tahun tersebut dikabarkan nekat mengambil tindakan ceroboh itu setelah dibebaskan dari penangkapannya terkait kekerasan dalam rumah tangga.

Tim penyelidik percaya bahwa Youd, seorang pilot evakuasi medis, mencuri pesawat milik atasannya untuk melancarkan "misi pribadi".

Sebuah rekaman yang beredar di dunia maya menunjukkan rumah Youd yang sedang dilahap si jago merah. Meski bangunannya masih kokoh berdiri dan utuh, namun pesawat itu sepenuhnya hancur dan hangus di halaman depan.

Sersan Noemi Sandoval dari kepolisian Payson mengatakan tragedi itu terjadi setelah Youd dan istri, Sandy, bertengkar usai keduanya mabuk.

Pasangan ini lalu pergi berjalan-jalan untuk saling berbicara. Alih-alih meredam emosi, Youd justru memukul dan menyerang Sandy di dekat American Fork Canyon.

Polisi menangkapnya karena dicurigai melakukan kekerasan dalam rumah tangga --untuk kedua kalinya setelah ditahan atas tuduhan serupa-- tapi kemudian ia dibebaskan karena berhasil menebus denda.

Sandoval menuturkan, Youd --ayah dari seorang anak laki-laki berusia 17 tahun-- meminta seorang pengawalnya untuk pergi ke rumahnya, mengambil truknya, juga beberapa barang miliknya sekitar tengah malam waktu setempat.

Tapi pada Selasa dini hari, sekitar pukul 2.30 waktu setempat, tiba-tiba ia menerbangkan sebuah pesawat dari Bandara Spanish Fork-Springville yang berada 15 mil di sebelah utara rumahnya.

Dari situlah, aksi gila Youd mulai dilakukan. Akibat kejadian nahas tersebut, Youd tewas di tempat kejadian. Sedangkan istri dan putranya --yang berada di dalam rumah-- selamat dan hanya mengalami luka ringan.

Administrasi Penerbangan Federal AS ( US Federal Aviation Administration) dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board) masih menyelidiki insiden ini.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan videonya di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pegawai Bandara Curi dan Tabrakkan Pesawat untuk Bunuh Diri

Kisah hampir serupa pernah terjadi di Distrik Puget Sound, Amerika Serikat. Namun kali ini bukan dipicu oleh prahara dalam rumah tangga.

Seorang karyawan maskapai penerbangan berusia 29 tahun, Richard B. Russell, mencuri pesawat di Bandara Internasional Seattle-Tacoma pada Jumat malam, 10 Agustus 2018. Setelah mencuri, ia menabrakkannya ke Pulau Ketron. Dari kasus ini, muncul pertanyaan luas tentang "mengapa dan bagaimana ia melakukan aksi fatal tersebut".

Russell, yang merupakan pegawai layanan darat untuk maskapai Horizon Air --dan tidak memiliki lisensi pilot-- mencuri sebuah pesawat turboprop bermesin ganda dari area parkir di pusat pemeliharaan di dekat Bandara Tacoma.

Setelah mencuri pesawat, sebagaimana dikutip dari TIME pada Senin 13 Agustus 2018, ia menerbangkannya di sekitar Bandara Tacoma selama sekitar satu jam. Ia diketahui sempat beberapa kali berbicara dengan petugas pengendali lalu lintas udara dan meminta maaf kepada orang-orang terdekatnya tentang hal nekat yang dilakukannya.

Audio berisi percakapan Russell dengan pengontrol lalu lintas udara yang dirilis ke publik menunjukkan bahwa dia memiliki masalah kesehatan mental, tetapi motifnya untuk mencuri pesawat belum diketahui.

Pada satu titik dalam percakapan tersebut, Russell mengatakan dia tahu bagaimana menurunkan roda pesawat, tetapi dirinya benar-benar tidak berencana untuk mendaratkan pesawat. Russell juga mengatakan kepada pengontrol lalu lintas udara bahwa dia sudah putus asa.

CEO Alaska Air Group, Brad Tilden mengatakan pada konferensi pers, Sabtu 13 Agustus, bahwa Russell bekerja untuk Horizon Air selama empat tahun terakhir. Ia berada pada jam kerjanya saat mencuri pesawat.

Tilden mengatakan bahwa kontrol lalu lintas udara segera menyadari bahwa lepas landasnya pesawat yang dikendalikan Russell adalah "keberangkatan yang tidak sah." Russell tidak memiliki pelatihan formal sebagai pilot dan tidak memiliki lisensi untuk terbang.

Gary Beck, CEO Horizon Air, menyampaikan kepada The Seattle Times bahwa sangat mengesankan bahwa Russell melakukan "manuver yang luar biasa" tanpa pengalaman terbang.

Seorang pejabat Bandara Tacoma, Mike Pohl, mengatakan bahwa Russell menggunakan kendaraan khusus, yakni airport tractor untuk menarik pesawat yang diparkir ke landasan pacu. Ia tahu tentang langkah-langkah tersebut, karena hal itu adalah bagian dari pekerjaan sehari-harinya sebagai petuags layanan darat.

Russell mengambil alih Bombardier Dash 8 Q400 turboprop dari sudut timur laut bandara. Pesawat itu diterbangkan setelah jadwal penerbangan paling malam menuju kota Victoria di Kanada.

Sepasang jet F-15C bergegas mengejar penerbangan Russell sebelum ia sengaja menjatuhkannya di Pulau Ketron, berselang sekitar satu jam 15 menit setelah tinggal landas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.