Sukses

KBRI Den Haag Sudah Dampingi Mahasiswi Indonesia Korban Pemerkosaan di Belanda

KBRI Den Haag mengatakan sudah bertindak setelah mendengar kabar kejahatan seksual terhadap warga dari Tanah Air di Rotterdam, Belanda.

Liputan6.com, Rotterdam - Beredar kabar mahasiswi asal Indonesia menjadi korban pemerkosaan di Belanda. Pihak KBRI Den Haag mengatakan sudah bertindak setelah mengetahui ada warga dari Tanah Air di Rotterdam yang mengalami kejahatan seksual.

"Benar adanya kejadian sebagaimana diberitakan tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal dalam sebuah pernyataan, Senin (23/7/2018).

Pihak KBRI Den Haag, Belanda kemudian bergegas menuju tempat perawatan mahasiswi Indonesia korban pemerkosaan tersebut.

"Sejak tadi malam Tim Perlindungan WNI KBRI Den Haag sudah di lokasi, dan akan terus memberikan pendampingan serta berkoordinasi dengan otoritas setempat," jelas pria yang karib disapa Iqbal.

Iqbal menambahkan, saat ini pihak keluarga korban meminta agar diberikan privasi dalam kasus tersebut.

Menurut media lokal, Rijnmond, yang dikutip hari ini, korban disebutkan sebagai mahasiswi pertukaran pelajar asal Indonesia di Erasmus University, Belanda usianya berkisar 20 tahun.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciri Pelaku

Melansir nos.nl, polisi menyebut pelaku adalah seorang pria yang diduga berusia sekitar 20 tahun, mengenakan hoodie (jaket bertudung) berwarna gelap dan mengendarai sepeda yang juga berwarna gelap.

Sementara berdasarkan pemberitaan Rijnmond, disebutkan bahwa sebelum diserang di tempat kejadian perkara, korban sedang bersepeda dari Avenue Concordia di Rotterdam menuju rumahnya di Kralingen.

Selama di perjalanan, korban telah dikejar oleh pelaku yang juga mengendarai sepeda. Setelah tiba di kediamannya, dia langsung mengunci sepedanya di pinggir jalan. Tak lama setelah itu, pelaku yang bertubuh gelap menyerangnya dan membekapnya.

Ia lalu menyeret korban ke dalam rumah korban dan memperkosanya. Tak hanya memperkosa, ia juga mencekik korban dengan rantai sepeda.

Korban mengaku sudah tak sadarkan diri ketika kejadian nahas itu terjadi. Dia dilaporkan menderita pendarahan hebat akibat insiden tersebut.

Ketika sadar dan mencoba mencari bantuan, korban mendapati dirinya mengalami pendarahan hebat.

Kini dia telah dirawat secara intensif di rumah sakit terdekat. Polisi juga telah mengerahkan 20 detektif untuk menyelidiki kasus ini dan memburu pelakunya, termasuk mengerahkan anjing pelacak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.