Sukses

Pengakuan Perempuan Pengikut Harun Yahya, Dilecehkan dan Diperkosa Berkali-Kali

Seorang perempuan membuat pengakuan mengejutkan seputar kelompok yang dipimpin oleh Harun Yahya.

Liputan6.com, Istanbul - Kepolisian Turki telah menangkap penulis terkenal Harun Yahya alias Adnan Oktar beserta 235 pengikutnya pada Rabu 11 Juli 2018 pagi waktu setempat.

Aparat penegak hukum menuduh Harun Yahya terlibat dalam sejumlah tindak kriminal, meliputi: membentuk geng dengan niat untuk melakukan perbuatan jahat, pelecehan, kekerasan dan hubungan seksual --termasuk terhadap anak di bawah umur--, penculikan, menahan anak di bawah umur, pelanggaran pajak, dan pelanggaran undang-undang antiterorisme.

Penangkapan itu cukup menjadi sorotan mengingat status Harun Yahya yang dianggap cukup terkenal di mancanegara.

Harun Yahya dikenal sebagai pembawa acara program televisi 'A9' yang mendiskusikan isu keagamaan dan sosial.

Ia juga mengklaim telah menulis lebih dari 300 buku, diterjemahkan ke dalam 73 bahasa --termasuk Bahasa Indonesia.

Namun, salah satu hal yang cukup menarik perhatian dari sepak terjang pria itu adalah, kebiasaannya yang kerap dikelilingi oleh sejumlah perempuan yang 'montok, dioperasi plastik', serta dengan dandanan yang cukup 'terbuka dan berlebihan' --yang kemudian viral di dunia maya dan media sosial.

Harun Yahya secara kolektif menyebut para perempuan itu dengan sebutan 'kittens' yang berarti 'anak-anak kucing'.

Namun, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News (12/7/2018), seorang perempuan membuat pengakuan mengejutkan seputar kelompok yang dipimpin oleh Harun Yahya.

"Organisasi ini penuh hal buruk di dalamnya. Anak-anak usia 7 hingga 17 tahun mendapat pelecehan seksual. Beberapa gadis mengalami pemerkosaan berulang-ulang," kata Ceylan Ozgul, salah seorang mantan pengikut Harun Yahya kepada Anadolu Ajansi, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News.

Sejumlah anggota 'kittens' juga kerap membawa dua pucuk pistol, kata Ozgul yang memaparkan keanehan lain seputar organisasi Harun Yahya.

Ozgul mengaku bergabung dengan Harun Yahya tahun 2006. Saat itu dia masih menjadi mahasiswi dan tertarik untuk belajar agama. Namun semakin lama, perempuan muda itu merasa banyak keanehan di kelompok Harun Yahya. Salah satunya, berencana membentuk gerakan untuk melawan pemerintah Turki.

"Dengan mata sendiri saya melihat aneka perbuatan kriminal mereka dan konspirasi untuk melawan Turki," katanya.

Ozgul juga bercerita bagaimana para kittens itu mengalami kondisi yang terpenjara selama menjadi pengikut Harun Yahya.

"Apakah seseorang dianggap bebas jika mereka belum pernah ke toko kelontong selama 20 tahun terakhir? Tidak boleh membeli obat sendiri di apotek? Atau bahkan ketika mereka tidak tahu mata uang Lira Turki seperti apa baru-baru ini," jelas Ozgul seperti dikutip dari Hurriyet Daily News.

Ozgul juga menambahkan bahwa dia tidak diizinkan untuk mengatur berat badan atau gaya rambutnya sendiri selama 20 tahun atas perintah Harun Yahya.

Di sisi lain, salah satu pendukung dan anggota kelompok Harun Yahya, Tulay Kumasci menyangkal kesaksian Ceylan Ozgul. Kumasci berpendapat bahwa Ozgul tidak melarikan diri, melainkan telah meninggalkan mansion Harun Yahya atas kehendak bebasnya sendiri.

"Ozgul menjalani kehidupan mewah selama 15 tahun. Dia memiliki pakaian dari merek-merek terkenal, ratusan jaket, celana dan sepatu, serta pesta-pesta spesial di rumah-rumah mewah. Dalam video yang dia posting baru-baru ini dia berada di rumah dan mengenakan pakaian yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya," kata Kumasci.

"Mungkinkan komentar dia adalah kebencian karena kehilangan kehidupan mewah itu?" Kata Kumasci.

Dia juga menuduh Ozgul menjadi "mata-mata untuk Inggris."

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penangkapan di 5 Provinsi

Kepolisian Istanbul, Turki menangkap penulis Adnan Oktar alias Harun Yahya pada Rabu 11 Juli 2018 pagi waktu setempat.

Dalam sebuah operasi yang sama, Kepolisian Turki juga menangkap 235 orang yang disebut "memiliki jaringan dengan kelompok Harun Yahya". Demikian seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Ajansi, Rabu 11 Juli 2018.

Operasi penangkapan dilakukan di lima provinsi.

Penjaga keamanan Harun Yahya sempat melakukan perlawanan, koresponden Hurriyet melaporkan dari tempat kejadian, menambahkan bahwa pasukan keamanan menyita sebuah senjata, baju besi, dan kendaraan lapis baja di kediaman pria itu.

Sebelumnya, Harun Yahya telah masuk dalam daftar pencarian orang Departemen Kejahatan Finansial Kepolisian Turki, kata pejabat polisi yang anonim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.