Sukses

Suhu Udara Meningkat, 'Tsunami' Ular Melanda Australia

Karena musim semi yang lebih hangat dari biasanya, ular-ular jantan sudah mulai agresif sebelum jadwal biasa.

Liputan6.com, Brisbane - Pawang-pawang ular di Australia kewalahan menghadapi "tsunami" ular bersamaan dengan peningkatan suhu udara di Gold Coast, negara bagian Queensland.

Peningkatan suhu tersebut diduga menyebabkan ular-ular pejantan menjadi agresif dalam mencari-cari pasangan.

Seorang warga harus dirawat di rumah sakit akibat pagutan ular.

Seperti dikutip dari News.com.au pada Rabu (27/9/2017), pawang ular bernama Tony Harrison mengaku mendapat panggilan rata-rata 10 kali dalam sehari dalam masa musim semi yang cukup panas kali ini.

Menurutnya, "Semakin hangat udaranya, semakin aktif ular-ularnya."

"Mereka hanya punya satu kali kesempatan untuk bertemu. Jika ada dua pejantan saling bertemu, mereka akan bertarung."

"Tunggulah 1 atau 2 minggu lagi dan kita tidak akan menyaksikan terlalu banyak perkelahian sementara musim kawin berlanjut."

Kemudian, tayangan foto dua ular piton berkelahi di dek sebuah rumah di Mt. Tamborine pada akhir pekan lalu juga menambah kekhawatiran.

Tayangan yang dimaksud diunggah oleh warga bernama Margaret Macleod. Sementara dua ular itu berkelahi, ia dan kucingnya yang bernama Oscar memperhatikan.

"Si kucing jelas ketakutan…ia sampai diam seperti patung karena ketakutan. Tidak heran...karena ia hanya pernah menangkap beberapa ular kecil selama beberapa tahun terakhir."

Macleod mengatakan ia mengetahui ada seekor piton beredar di sekitar rumahnya, tapi kaget melihat ada ular-ular dalam properti miliknya.

Pertarungan itu berlangsung sekitar 5 menit, lalu ular-ular yang dimaksud pergi begitu saja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anjing Jadi Korban

Seekor ular piton bergelung di tempat tidur kucing milik warga Mt. Tamborine, Queensland, Australia. (Sumber Facebook/Gold Coast and Brisbane Snake Catcher)

Sementara itu, Dr. Rod Meehan, pimpinan dokter hewan di Animal Emergency Service, Carrara, mengatakan ia telah merawat dua ekor anjing yang telah dipagut oleh ular cokelat (Pseudonaja textilis) pada musim dingin lalu. Padahal, ular itu jarang terlihat pada musim dingin.

Meehan menjelaskan, "Ular cokelat adalah ular paling mematikan ke tiga di seluruh dunia."

"Mereka memang bukan jenis ular yang sengaja keluar untuk menyerang…menurut saya, pasien-pasien (anjing) itulah yang mencari-cari."

"Ada anjing-anjing yang nekat. Saat inilah waktu utama ular-ular berkeliaran."

Dr. Meehan menganjurkan agar siapapun yang menduga hewan mereka telah dipagut ular agar segera membawanya ke dokter hewan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.